Sukses

NASA Benarkan Sehari di Saturnus Cuma 10 Jam

Menurut hasil riset dari NASA, satu hari di Saturnus cuma memiliki durasi 10 jam, 33 menit, dan 38 detik

Liputan6.com, Jakarta - Durasi di Saturnus ternyata memang benar-benar lebih pendek daripada Bumi. 

Ya, jumlah durasi dalam satu hari di Planet Cincin tersebut diprediksi hanya berkisar sekitar 10 jam. Ilmuwan dari NASA pun telah membenarkannya.

Menurut hasil riset dari NASA, satu hari di Saturnus cuma memiliki durasi 10 jam, 33 menit, dan 38 detik.

Hasil riset ini didapat dari wahana antariksa Cassini yang mengakhiri eksplorasinya pada September 2017. 

Sementara, satu hari di Bumi menghabiskan waktu 24 jam. Seperti dikutip Daily Mail, Rabu (23/1/2019), para astronom dari Imperial College London meneliti terkait durasi berapa jam yang dihabiskan dalam sehari di Saturnus.

Lewat penelitian ini, ilmuwan sebetulnya tidak melihat Saturnus secara langsung, tetapi justru mengamati pergerakan cincinnya lewat instrumen Cassini.

Instrumen berada di dalam pesawat probe yang ditugaskan untuk mendeteksi sinyal pada medan magnet Saturnus. Setelah diteliti lebih dekat, sinyal medan magnet menunjukkan gelombang yang berulang setiap 10 jam sekali.

NASA sendiri menggunakan medan magnet dan radio dari emisi gelombang planet untuk menguak misteri tersebut.

Awalnya, kesulitan bermula karena awan di Saturnus berputar dalam kecepatan yang tidak stabil.

Karena itu, mereka memanfaatkan panas dari cairan konduktif elektrik planet yang menghasilkan gelombang data dari medan magnet.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saturnus Dinobatkan Jadi Planet Paling Fotogenik

Saturnus dinobatkan sebagai planet paling fotogenik di Tata Surya. Klaim tersebut diakui langsung oleh Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA.

Menurut informasi yang dilansir Cosmos Magazine, Kamis (9/8/2018), NASA beralasan, kecantikan Planet Saturnus terbukti dari deretan fotonya yang diambil langsung oleh Teleskop Luar Angkasa milik NASA, yakni Hubble.

Selain itu, Saturnus merupakan satu-satunya planet yang memiliki cincin, hal tersebut menjadi nilai tambah tersendiri yang membuat planet ini menjadi lebih unik dibanding yang lain. 

Seperti diketahui, Hubble telah mengamati si planet cincin sejak 6 Juni 2018 dalam jarak 2,2 miliar kilometer dari Bumi. 

Dalam pengamatan tersebut, Hubble berhasil mengabadikan pesona Saturnus dari kegelapan.

Dari situ, foto-foto yang diambil memperlihatkan planet tersebut merona terang secara mistis dan dramatis.

 

3 dari 3 halaman

Inilah Potret Terakhir Planet Saturnus

Setelah 13 tahun di luar angkasa, pesawat eksplorasi planet Saturnus milik NASA, Cassini, telah 'menghancurkan' diri dengan terjun ke atmosfer planet mulai September 2017.

Sebelum Cassini mengakhiri hidupnya, ia sudah lebih dulu mengirimkan 42 foto eksklusif si planet cincin ke NASA. Ilmuwan pencitraan NASA menggunakan foto-foto yang diterima dengan menciptakan mosaik wajah Saturnus secara utuh.

Diungkap NASA, foto tersebut diabadikan Cassini sesaat sebelum ia menuju lapisan atmosfer planet. Foto memperlihatkan wajah Saturnus dalam kegelapan bersimbah cahaya kecoklatan, dengan nuansa mistis dan dramatis.

"Perjuangan Cassini benar-benar spektakuler. Kami tak menyangka tugasnya di luar angkasa sana bisa melampaui ekspektasi. Dari detail kecil seperti partikel cincin planet, gambar lanskap bulan Titan dan Encelandus, hingga interior mendalam Saturn, semua telah ia abadikan dalam foto-foto dramatis," ujar Robert West, Deputy Imaging Team Leader NASA Jet Propulsion Laboratory.

Berikut fotonya:

Dengan foto terakhir bidikan Cassini tersebut, NASA percaya foto ini akan menjadi salah satu bukti pencapaian tersukses bahwa mereka memang mampu menjamah Saturnus yang lokasinya jauh dari Bumi.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.