Sukses

5 Fakta Jupiter, Planet Raksasa Berbalut Jutaan Badai

Jupiter merupakan raksasa gas yang berulangkali menyelamatkan Bumi dari hujan meteor.

Jakarta - Jupiter adalah salah satu planet yang paling menarik perhatian peneliti dan astronom Bumi. Bagaimana tidak, Jupiter merupakan planet terbesar yang ada di Tata Surya.

Tak heran, penelitian Jupiter terus dilakukan untuk menyingkap apakah planet ini memiliki tanda kehidupan dan karakteristik unik jika dibandingkan dengan planet lain.

Jupiter sendiri merupakan raksasa gas yang berulangkali menyelamatkan Bumi dari hujan meteor.

Intinya, planet diselimuti samudera Hidrogen cair dan atmosfirnya dipenuhi awan Hidrogen dan Helium. Tanpa permukaan berbatu yang menghadang angin, badai di Jupiter bisa berlangsung selama jutaan tahun.

Mempelajari pergerakan gas di permukaan Jupiter bisa membantu manusia memahami sistem cuaca di Bumi.

Berikut lima (5) fakta soal Jupiter yang perlu kamu ketahui sebagaimana dilansir DW, Jumat (18/1/2019).

1. Bintik Hitam Misterius

Citra teranyar yang dijepret oleh wahana nirawak NASA, Juno, menampilkan keunikan Jupiter yang belum pernah dilihat sebelumnya: berjuta badai berpusar secara acak, seakan tanpa struktur yang baku.

Terutama kemunculan mata badai berwarna hitam pekat menjadi teka teki yang hingga kini belum terpecahkan oleh ilmuwan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berikutnya

2. Api dari Jantung Planet

Dengan rata-rata temperatur minus 145 derajat Celcius, cuaca terhangat di Jupiter bisa membuat Bumi membeku dalam sekejap.

Namun berbeda dengan Bumi, suhu di Jupiter berubah sesuai ketinggian, lantaran panas tidak datang dari Matahari, melainkan memancar dari bagian dalam planet.

Sebab itu pula, musim badai di Jupiter bisa berlangsung selama 70 tahun.

3. Keindahan Badai

Citra teranyar yang dijepret Juno diolah oleh ilmuwan amatir Jason Major dengan memanipulasi warna untuk memperjelas detail pada pusaran badai dan formasi awan Jupiter.

Untuk membuat gambar menjadi lebih spektakuer, ia memusatkan fokus pada salah satu pusaran badai Jupiter sehingga terlihat seperti lukisan. NASA kemudian mempublikasikan hasil olahan Major.

3 dari 3 halaman

Berikutnya

4. Bintik Merah Raksasa

Gambar ini diambil Juno pada Desember 2016 dari jarak 459.000 kilometer.

Bintik merah raksasa dan saudara kecilnya, Oval BA, terlihat jelas ketika sebagian planet bermandikan warna hijau dan biru.

Pada gambar ini, formasi awan tebal di Kutub Selatan Jupiter menyembunyikan jutaan badai yang berpusar di bawahnya.

5. Pojok Penuh Gejolak

Kawasan di barat Bintik Merah Raksasa atau selatan sabuk Ekuator merupakan salah satu bagian langit Jupiter yang paling bergolak.

NASA mengklaim gambar ini memiliki resolusi yang jauh lebih baik ketimbang foto serupa yang dibuat dari Bumi atau wahana lain sebelumnya.

Pada, 2010 sabuk awan yang dulunya membagi kawasan ini tiba-tiba menghilang dan membuat takjub ilmuwan.

The Pearl atau Mutiara Jupiter juga merupakan kumpulan pusaran badai raksasa yang terletak pada 40 derajat lintang selatan.

Kawasan yang juga disebut "Rangkaian Mutiara" ini menyimpan delapan badai sekaligus yang berputar dengan kecepatan lebih dari 600 kilometer per jam. Sejak 1996, formasi badai berbentuk oval ini berfluktuiasi dari enam hingga sembilan pusaran.

Reporter: DW Indonesia

Sumber: DW.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.