Sukses

Shopee Jadi Jawara Industri E-Commerce Asia Tenggara di 2018, Ungguli Tokopedia dan Lazada

Shopee berhasil menduduki peringkat satu dalam tangga persaingan e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Yuk, simak kesuksesannya!

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan masyarakat yang melek teknologi dan melakukan online shopping mendorong kobaran api persaingan industri e-commerce di kawasan Asia Tenggara semakin memanas saja. Hal tersebut sangat terasa pada hari-hari belanja nasional yang berlangsung pada 2018.

Dari sekian banyak e-commerce yang eksis, tahun lalu Shopee sukses unjuk gigi mengungguli para kompetitornya, seperti Lazada dan Tokopedia. Hasil tersebut berdasarkan data perusahaan app analysis, AppAnnie, yang memperlihatkan bahwa Shopee berhasil menduduki peringkat satu dalam tangga persaingan e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Fakta peringkat Shopee juga diperkuat dengan adanya data hasil ulasan Tech in Asia yang mengonfirmasi kuatnya dominasi Shopee di pasar e-commerce.

Penetrasi smartphone dan internet yang terus meningkat di kawasan Asia Tenggara berhasil dimanfaatkan Shopee dengan terobosan baru, termasuk dalam hal memulai pendekatan terhadap konsumen lewat mobile apps sebagai strategi utamanya. Hal yang Shopee lakukan berbeda dengan konsep one app milik Lazada. Shopee menawarkan aplikasi yang disesuaikan dengan pangsa pasar di masing-masing negara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, dan Filipina.  

Meski terbilang cukup muda dibandingkan dengan beberapa pesaing lainnya, nama Shopee terus mengibarkan kiprah baik dalam ombak persaingan e-commerce di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Tengok saja saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember 2018, Shopee berhasil memecahkan rekor dengan mencatat lebih dari 12 juta transaksi di tujuh negara.

Di Indonesia sendiri, Shopee telah mencetak lebih dari 5,4 juta transaksi pada 12.12, sebagian besar dari kategori kesehatan, kecantikan, juga fashion. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar Shopee di kawasan Asia Tenggara.

Shopee berhasil membuktikan prestasinya dengan kenaikan adjusted revenue yang luar biasa di kuartal ketiga tahun 2018 pada angka 71,2 juta USD, sangat jauh dibandingkan dengan angka yang tercatat pada kuartal ketiga di tahun 2017. Ini menjadi bukti bahwa Shopee terus berkembang secara sangat cepat.

Sejalan dengan banyaknya konsumen yang menggunakan smartphone mereka untuk belanja online, estimasi nominal GMV yang dapat diraih Shopee berkisar antara 6,9 miliar dollar AS hingga 7,3 miliar dollar AS, alias sepertiga dari estimasi total GMV e-commerce yang dilaporkan oleh Google dan Temasek Holdings.

Jadi, apa Shopee merupakan e-commerce favoritmu?

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.