Sukses

Tiongkok Terapkan Seragam Pintar untuk Pantau Lokasi Murid

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sekolah di Tiongkok dilaporkan telah menerapkan seragam berbasis chip untuk para siswanya.

Berdasarkan laporan The Global Times, penerapan seragam pintar ini untuk dipakai untuk mengetahui lokasi siswa.

Dikutip dari The Verge, Rabu (2/1/2019), setiap seragam ini memilki dua chip di bagian pundaknya. Chip itu berfungsi untuk mengetahui waktu dan lokasi saat seorang siswa masuk atau keluar sekolah.

Selain itu, seragam ini juga dilengkapi dengan software pengenal wajah. Cara ini dilakukan untuk memastikan seragam tersebut hanya digunakan oleh pemiliknya, sehingga tidak dapat digunakan sembarangan.

Seragam ini adalah memberikan peringatan begitu seorang siswa diketahui membolos ketika jam sekolah. Nantinya, peringatan itu dikirimkan ke pihak sekolah dan orang tua yang dapat memantaunya melalui smartphone.

Guizho Guanyu Technology Company, selaku perusahaan yang mengembangkan teknologi ini, menuturkan meski seragam ini berbasis chip, pengguna tetap dapat mencucinya seperti pakaian biasa.

Perusahaan tersebut menuturkan seragam pintar ini mampu bertahan hingga suhu 150 derajat celcius dan 500 kali pencucian. Tidak hanya lokasi, chip dalam seragam ini juga memiliki sejumlah fitur lain.

Salah satunya adalah fitur yang dapat mendeteksi jika siswa tertidur saat berada di dalam kelas. Tidak hanya itu, chip ini juga memungkinkan siswa untuk melakukan pembayaran dengan sistem pengenalan wajah atau pemindai sidik jari.

Saat ini, seragam tersebut sudah digunakan di 10 sekolah di provinsi Guizhou, Tiongkok. Salah satu Kepala Sekolah menyebut ada 800 siswa di sekolahnya yang sudah memakai seragam pintar ini sejak 2016.

Meski mampu mendeteksi lokasi siswa, bukan berarti pihak sekolah dapat memantau begitu saja posisi siswanya mengingat hal itu merupakan privasi. "Kami memilih untuk tidak memantau lokasi akurat siswa sepulang sekolah," ujar salah seorang kepala sekolah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Tiongkok Optimistis dengan Teknologi AI

Penerapan teknologi pintar semacam ini memang berkembang pesat di Tiongkok. Hal itu bukannya tanpa alasan mengingat negara tersebut ternyata optimistis menghadapi pengaruh teknologi digital dan kecerdasan buatan. 

Hal ini diketahui dari riset yang dilakukan oleh Dentsu Aegis Network (DAN). 

“Hal ini karena orang-orang di Tiongkok percaya bahwa sistem pendidikan mereka mampu memberikan ilmu dan perangkat yang mereka butuhkan untuk sukses, terlepas dari apapun yang terjadi di masa depan,” ujar chief executive officer Dentsu Aegis Network Tiongkok Susana Tsui, sebagaimana dilansir Entrepreneur, Minggu (14/10/2018).

Laporan dari riset tersebut juga menunjukkan 68 persen masyarakat Tiongkok merasa optimistis dengan pendidikan formal yang mereka terima. Angka ini sangat tinggi saat dibandingkan dengan rata-rata optimisme masyarakat global, yakni 41 persen.

3 dari 3 halaman

Membentuk Masa Depan Kecerdasan Buatan

Menurut Tsui, pemerintah Tiongkok cepat tanggap dalam menerima dan bereksperimen dengan teknologi baru di sekolah-sekolah. Tujuannya ialah untuk mengembangkan generasi baru yang terbiasa bekerja berdampingan dengan kecerdasan buatan.

“Kelas AI akan disertakan di sekolah dasar dan menengah, sedangkan buku baru tentang AI tengah dikembangkan oleh ahli, yang nantinya akan mencakup topik seperti teknologi pengenal wajah (facial recognition) dan kemudi otonom (autonomous driving),” ungkap Tsui.

Ia meneruskan, kemauan pemerintah untuk menetapkan reformasi berskala besar dengan cepat juga berkontribusi terhadap optimisme yang dimiliki masyarakat Tiongkok.

Hasil survei juga menunjukkan 73 persen masyarakat di Tiongkok melihat pengaruh teknologi digital sebagai hal yang positif, termasuk juga dalam hal kemampuannya untuk menciptakan pekerjaan dan mengatasi tantangan sosial.

Ekosistemnya yang kaya akan inovator dan investor, sikap yang terbuka terhadap teknologi pada jajaran pemerintahan dan pemangku kebijakan, serta pasar konsumennya yang besar membuat Tiongkok menjadi negara yang saat ini memimpin pertumbuhan digital.

Tak hanya pemerintah, teknologi kecerdasan buatan juga dengan cepat diterima oleh pelaku bisnis dari berbagai sektor, mulai dari startup hingga bisnis yang sudah berjalan.

Para pebisnis percaya, teknologi AI bisa membuat hidup lebih mudah dan memberi dorongan yang signifikan pada pertumbuhan bisnis.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.