Sukses

Liburan Tahun Baru 2019, Jangan Sebarkan Boarding Pass ke Media Sosial!

Informasi berharga pada boarding pass dapat digunakan oleh seseorang dengan niat jahat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian dari kamu mungkin sudah memesan tiket perjalanan jauh hari untuk menikmati libutan tahun baru 2019. Saat berlibur, banyak dari kita yang membagikan sukacita berkumpul bersama kerabat dan keluarga melalui media sosial.

Di sinilah media sosial menjadi instrumen sangat ampuh sebagai tempat bagi orang-orang untuk berbagi perjalanan liburan mereka. Dalam beberapa kasus, banyak orang-orang yang senang membagikan boarding pass di media sosial sebagai pemberitahuan secara publik atas partisipasinya dalam merayakan momentum besar.

Sementara banyak orang berpikir bahwa mem-posting gambar boarding pass ke jejaring sosial adalah cara yang bagus untuk unjuk diri. Nyatanya hal tersebut juga bisa menjadi langkah menuju mimpi buruk karena banyak orang memasang foto tersebut di bawah pengaturan publik.

"Membagikan boarding pass di media sosial adalah hal yang sangat sering kita temui, bahkan di Indonesia. Ini dilakukan di bawah kesadaran pengguna, yang awalnya mungkin hanya berniat untuk menunjukkan kepada orang bahwa mereka sedang berpergian," kata Dony Koesmandarin selaku Territory Channel Manager Kaspersky Lab APAC, dalam keterangannya, Selasa (1/1/2019). 

Oleh karena itu, Dony melanjutkan, hendaknya jika memang masih ingin membagikannya di media sosial akan lebih baik untuk menyamarkan kode barcode, nama, e-mail dan informasi penting lainnya.

"Lebih baik lagi jika kamu dapat membagikan momen perjalanan hanya saat tiba di tempat tujuan dan merasakan liburan yang nyaman,” pungkasnya.

Informasi berharga pada boarding pass tersebut dapat digunakan oleh seseorang dengan niat jahat. Selain dari nama dan tujuan, boarding pass mencakup beberapa informasi sensitif, yang jika dilihat sekilas tampaknya tidak bermanfaat bagi siapa pun, kecuali staf bandara.

Informasi pada boarding pass juga termasuk dalam screenshot tiket, konfirmasi pemesanan yang diperoleh melalui aplikasi seluler dan terlebih lagi, email.

Apabila kamu cenderung menggunakan kata sandi yang lemah, siapa saja yang secara diam-diam membaca email tersebut dapat memperoleh akses ke data ini.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Data Tersembunyi pada Boarding Pass

Lalu adakah data lain yang termasuk dalam boarding pass? Untuk permulaan, bisa seperti informasi mengenai seberapa loyalitas kamu pada maskapai penerbangan atau kartu frequent flyer.

Nomor atau nama pemegang kartu, dalam beberapa kasus, memungkinkan bagi orang asing untuk masuk ke profil pribadi kamu di situs web maskapai untuk melakukan check-in online.

Bagian kedua dari data penting yang tersembunyi pada boarding pass Anda adalah Passenger Name Record, atau dengan singkat disebut PNR. PNR adalah kode reservasi, yang berfungsi sebagai pengenal unik penumpang dalam sistem reservasi komputer.

Ini termasuk data rute dan semua yang bepergian bersama kamu. Jadi, jika perjalanan dilakukan bersama dengan keluarga, kamu akan berbagi PNR yang sama.

PNR juga termasuk informasi tentang tarif, serta informasi pembayaran (seperti nomor kartu kredit). Dalam beberapa kasus, berikut informasi aktif yang berada di dalam PNR: nomor telepon penumpang, detail akomodasi di negara tujuan, tanggal lahir, dan data paspor.

Jika kamu mempertimbangkan lebih jauh, informasi tersebut adalah data yang sangat berharga.

 

3 dari 3 halaman

Risiko Posting Foto Boarding Pass

Berikut tindakan yang mungkin dilakukan seorang pelaku kejahatan dengan data pada boarding pass kamu.

  • Berdasarkan nomor penerbangan, akan terlihat waktu kamu pergi dan kembali. Maka para pelaku kejahatan akan mengetahui kapan rumah kamu tidak berpenghuni dan melancarkan aksinya, seperti pencurian mobil dan barang berharga lainnya.
  • Pengaturan tempat duduk kamu pun dapat dikontrol. Ya, hanya dengan data yang tertera pada boarding pass, orang asing yang mengganggu bisa mengacak nomor kursi dan membuat kenyamanan Anda terusik.
  • Bayangkan setibanya mendarat di tujuan pulang, tiba-tiba nama kamu tidak termasuk dalam daftar penumpang. Ternyata seseorang tidak bertanggung jawab telah menelepon maskapai atas nama kamu, mengkonfirmasi semua data pribadi dan meminta untuk pembatalan tiket.
  • Mirip halnya dengan mengubah kursi, hanya dengan menggunakan data pada boarding pass kamu, mereka dapat mengubah tanggal penerbangan yang sudah dipesan sebelumnya.
  • Dengan semua data PNR, nomor ini dapat digunakan untuk trik rekayasa sosial dan akses menuju profil kamu. Setelah pelaku kejahatan mendapat akses ke profil, ia mungkin menghabiskan semua bonus yang kamu miliki.
  • Jika PNR termasuk nomor ponsel, itu adalah kesempatan bagi para scammer menduplikasi kartu SIM, bahkan memberikan pelakunya kesempatan untuk membersihkan akun kamu dari uang dan menggunakannya untuk pembayaran online.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.