Sukses

Pascagempa Talaud, Telkomsel Pastikan Layanan Pulih

Operator seluler Telkomsel memastikan bahwa pasca gempa, layanan komunikasi di Ternate dan Halmahera telah pulih.

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Kepulauan Talaud Sulawesi Utara digoncang gempa dengan magnitudo 7,1 pada Sabtu (29/12/2018) pukul 10.39 WIB.

Kendati begitu, operator seluler Telkomsel memastikan bahwa pascagempa, layanan komunikasi di Ternate dan Halmahera telah pulih.

GM External Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin dalam keterangan tertulis menyebut, layanan telekomunikasi di wilayah Maluku Utara di antaranya Sanana, Labuha, Ternate, dan Sofifi (Halmahera) telah pulih.

"Terima kasih kepada seluruh tim dan berbagai pihak yang sudah berupaya maksimal dalam upaya pemulihan ini, serta kepada pelanggan atas kesetiaannya menggunakan produk dan layanan Telkomsel," tutur Denny.

Sekadar informasi, sebelumnya gempa mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara dengan magnitudo 7,1. 

Gempa berlokasi di 5.85 Lintang Utara, 126.81 Bujur Timur sekitar 201 kilometer Timur Laut Kepulauan Talaud dengan kedalaman 69 kilometer.

Meski begitu, BMKG menyebut, gempa ini tak berpotensi tsunami. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Diminta Tetap Tenang

Sementara itu, masyarakat Pulau Kabaruan, salah satu gugusan pulau besar di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, sebagai daerah dekat pusat gempamengaku tidak begitu terpengaruh dengan adanya gempa bumi di wilayah tersebut, karena getarannya tidak terlalu kuat.

"Merasakan getaran tetapi tidak kuat, karena itu masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa," kata gembala KGPM Paulus Mangaran, Pulau Kabaruan, Fitra Mamitoho, melalui sambungan telepon, Sabtu (29/12/2018).

Dia mengatakan, masyarakat tidak ada yang terlihat panik, tidak ada yang menghindar dari kemungkinan bangunan roboh karena kekuatan gempa tidak begitu terasa seperti dilansir Antara.

Begitu pun air laut, kata Fitra, tidak terjadi perubahan seperti gelombang tinggi dan ombak, kondisinya masih tetap sama seperti sebelum terjadinya gempa.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyatakan, gempa yang mengguncang Kepulauan Sangihe dan Talaud, di Sulawesi Utara, dipastikan tidak berpotensi tsunami.

"Kepada masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab, karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," kata Rahmat lewat keterangan yang diterima.

3 dari 3 halaman

Pemicu Gempa

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter mengguncang wilayah tenggara Filipina pada pukul 10.39.12 WIB.

Episenter terletak pada koordinat 5,85 Lintang Utara dan 126,81 Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulut pada kedalaman 69 kilometer.

"Ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina," ujarnya.

Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina, dalam skala intensitas V MMI.

Sementara itu gempa ini juga dilaporkan masyarakat di wilayah Indonesia seperti di Melonguane (Kepulauan Talaud) dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna (Kepulauan Sangihe) intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.