Sukses

Waze Rayakan Hari Tim Cook, Apa Itu?

Waze ternyata memiliki hari peringatan khusus yang diberi nama Tim Cook Day. Sebenarnya peringatan soal apa itu?

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai sebuah perusahaan, Waze kini berada di bawah naungan Google. Seperti diketahui, Waze sudah resmi dibeli raksasa internet tersebut sejak 2013.

Namun siapa sangka, Waze ternyata berutang banyak pada Apple. Bahkan, CEO Waze Noam Bardim mengaku perusahaannya memiliki hari peringatan khusus untuk Tim Cook selaku CEO Apple.

Dikutip dari Business Insider, Kamis (20/12/2018), hari yang dikenal sebagai "Tim Cook Day" tersebut tidak lepas dari kontribusi Apple terhadap perkembangan Waze.

Menurut penuturan Bardim, sehari setelah peluncuran Apple Maps pada 2012, Tim Cook membuat surat terbuka melalui situs resmi Apple. Surat itu dibuat sebagai permintaan maaf perusahaan karena Apple Maps tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Tidak sekadar meminta maaf, Apple pun menyarankan pengguna untuk mengunduh aplikasi peta lain di App Store, yang salah satunya adalah Waze. Sejak saat itu, nasib Waze sebagai startup pun berubah dengan pesat.

"Saat itu menjadi momen penting. Sejak saat itu, semuanya meningkat pesat dan berakhir pada akuisisi (oleh Google) pada 2013," tutur Bardim.

Untuk diketahui, akusisi Waze oleh Google memang terbilang luar biasa. Alasannya, Google merogoh kocek US$ 1 miliar untuk membeli Waze, jumlah yang terhitung besar terutama di tahun itu.

"Hari itu akhirnya selalu diperingati oleh perusahaan. Kami menyebutnya sebagai Tim Cook Day," ujar Bardim.

Lantas, kapan Waze merayakan Tim Cook Day? Bardim menuturkan hari Tim Cook diperingati setiap 28 September.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Google Maps dan Waze Ternyata Beda Fungsi, Ini Penjelasannya

Selain Waze, Google sendiri sebenarnya juga memilki aplikasi peta, yaitu Google Maps. Lalu, apa beda kedua produk Google itu?

Country Manager Waze Indonesia, Marlin R. Siahaan, menjelaskan kedua produk tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Google Maps sebagai aplikasi untuk penjelajahan perjalanan, dan Waze untuk navigasi.

"Google Maps is for discovery, Waze is for navigation. Jadi, orang kalau sudah di mobil biasanya langsung pakai Waze," ujar Marlin, dikutip GSM Arena, Kamis (12/4/2018).

Marlin menjelaskan pengguna Waze biasanya telah mengetahui lokasi yang ingin dituju.

"Dari titik mana mau ke mana. Saya dari sini mau ke Plaza Senayan, misalnya. Saya sudah tahu, jadi saya pakai Waze, supaya saya tahu jalan ke Plaza Senayan itu lebih cepat lewat mana," kata dia.

3 dari 3 halaman

Google Akuisisi Waze

Sementara, lanjut dia, Google Maps merupakan layanan pemetaan web untuk mengetahui apa saja yang dapat ditemukan dalam perjalanan.

"Di dalam Google Maps kita biasanya bisa tahu suatu lokasi, di situ apakah ada restoran atau yang lainnya. Kemudian, kita ke sana mau naik apa, mau naik mobil, motor, mau jalan kaki misalnya. Itu yang dilakukan orang menggunakan Google Maps," kata Marlin.

Untuk diketahui, Waze diakuisisi Google pada 2013. Layanan buatan perusahaan asal Israel tersebut kini telah dapat digunakan di 185 negara dengan lebih dari 50 bahasa dan suara.

Secara global, Waze saat ini memiliki 100 juta pengguna aktif per bulan. Di Indonesia, Marlin mengatakan, Waze telah memiliki empat juta pengguna aktif per bulan.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.