Sukses

Telkom Group Buka Peluang Kerja Sama Kabel Laut dengan Vietnam

Kerja sama baru ini mencakup bidang layanan digital, kabel laut, dan bisnis legacy antar Indonesia dan Vietnam.

Liputan6.com, Ubud - Anak usaha Telkom Group, PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) menjalin kerja sama baru dengan anak usaha Viettel Group, Viettel Mobile Solutions Company.

Kerja sama baru ini mencakup bidang layanan digital, kabel laut, dan bisnis legacy antar Indonesia dan Vietnam.

Diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Telin, Faizal Rachmad Djumadi, sebelumnya kedua perusahaan sudah menjalin kerja sama dalam bisnis legacy, yakni mencakup trafik voice dan SMS.

Telin dalam hal ini memfasilitas transitnya trafik ke dan dari Vietnam ke seluruh dunia.

Kemudian kerja sama yang kedua adalah layanan digital. Telin akan membawa berbagai layanan digital milik Telkom Grop, seperti smart city, smart edu, dan berbagai solusi digital lain, yang cocok ke Vietnam. Begitu pula sebaliknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

MoU dengan Viettel

Di luar dari kedua bisnis tersebut, Faizal mengatakan saat penandatangan MoU dengan Viettel, Menkominfo Rudiantara yang turut menyaksikan, menyinggung peluang kerja sama di bidang kabel optik bawah laut antara Indonesia dan Vietnam.

"Untuk yang legacy sudah jalan dan MoU ini memperkuat kerja sama yang sudah berlangsung, tapi juga scope-nya luas dan bisa menaungi inisiatif baru. Dan tadi disinggung oleh pak menteri terkait Viettel yang punya aset berupa submarine cable (kabel laut). Telin juga punya investasi di kabel laut, ada sekitar 17 dan ini nantinya bisa dibilang sebagai sharing investasi," tutur Faizal saat ditemui di ASEAN TELIM ke-18 di Ubud, Bali, Rabu (5/12/2018).

Melalui kesepakatan ini, Telin dapat memanfaatkan aset kabel laut Viettel untuk memperluas akses jaringan yang terhubung ke beberapa negara. Begitu juga sebaliknya.

3 dari 4 halaman

Sharing Investasi Lebih Efisien

Opsi kerja sama ini dinilai lebih efisien, jika melihat waktu pembangunan kabel laut dari awal yang bisa memakan waktu dua hingga tiga tahun.

"Mudah-mudahan proyek yang dikerjasamakan ini bisa mulai 2019, karena kami sudah petakan kebutuhan aset infrastruktur kabel laut kami dan mereka. Nanti akan kita evaluasi, apakah bangun sendiri atau beli saja kapasitas yang sudah tersedia di pasar," kata Faizal.

4 dari 4 halaman

Vietnam Sebagai Pasar Strategis

Faizal pun menyebut Vietnam sebagai pasar strategis karena sejalan dengan strategi perusahaan dalam menjalin kerjasama.

"Telin punya strategi mengikuti pasar yang paling banyak diaspora Indonesia, dan kami menyediakan layanan. Kemudian dari sisi peluang, trafik data di Vietnam merupakan salah satu yang terbesar di ASEAN, sama halnya dengan Thailand, Filipina, dan Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan Telin saat ini memiliki 17 sistem kabel serat optik bawah laut.

Beberapa di antaranya membentang dari Dumai-Marseille dan Manada-Hawaii.

Telin beroperasi di 11 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS).

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.