Sukses

Ups, Kedai Kopi Ini Blokir Akses Situs Pornografi via WiFi

Langkah Starbucks akan memblokir situs pornografi dianggap sebagai respons untuk petisi dari grup advokasi keamanan internet "Enough is Enough".

Liputan6.com, Jakarta - Waralaba kedai kopi Starbucks, dikabarkan bakal melakukan pemblokiran akses situs pornografi via WiFi. Langkah tersebut akan dimulai pada 2019.

Dilansir NBC News pada Jumat (30/11/2018), representatif Starbucks mengaku kalau akses WiFi di kedai kopinya sering 'disalahgunakan' pelanggan untuk mengakses konten esek-esek.

Karenanya, perusahaan memutuskan untuk mengambil langkah tegas dengan melakukan pemblokiran.

"Kami telah mengidentifikasi solusi untuk mencegah konten-konten seperti ini diakses di toko kami, dan kami akan melakukannya di Amerika Serikat (AS) dulu mulai 2019," ujar representatif tersebut.

Langkah Starbucks akan memblokir situs pornografi dianggap sebagai respons untuk petisi dari grup advokasi keamanan internet "Enough is Enough", yang mendesak konten pornografi untuk segera diblokir di tempat umum. Kala itu, petisi sudah ditandatangani 26.000 orang.

Enough is Enough sendiri meluncurkan kampanye konten bebas pornografi sejak 2014. Kala itu, mereka juga mengajak sejumlah waralaba kedai kopi dan restoran seperti McDonald's dan Starbucks untuk memblokir konten pornografi.

Sayangnya, cuma McDonald's yang merespon kampanye tersebut dengan positif, sedangkan Starbucks tidak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ups, WiFi Starbucks Dipakai Hacker untuk Menambang Bitcoin

Menikmati secangkir kopi sembari menggunakan WiFi gratis di gerai Starbucks bisa jadi merupakan hobi banyak orang.

Sayangnya kamu patut berhati-hati, pasalnya sebuah gerai Starbucks di Buenos Aires, Argentina, bisa jadi tempat yang berbahaya untuk nongkrong.

Mengutip laman The Inquirer, Minggu (17/12/2017), WiFi di gerai Starbucks tersebut ternyata diretas oleh hacker dan digunakan untuk menambang mata uang cryptocurrency.

Seorang pelanggan Starbucks yang mengunjungi gerai tersebut, Noah Dinkin menemukan bahwa laptopnya telah terserang malware setelah terhubung dengan WiFi gratisan itu.

Belakangan baru terdeteksi kalau hotspot di tempat itu telah dibajak dan diinfeksi malware yang memungkinkan perangkat tanpa diketahui menambang Bitcoin saat terhubung dengan internet.

Setelah diprotes, Starbucks akhirnya meminta penyedia WiFi untuk membersihkan malware tersebut dari jaringan mereka.

"Segera setelah kami mendapatkan informasi terkait salah satu gerai kami, kami langsung meminta pihak ketiga penyedia WiFi untuk membereskan masalah ini, sehingga jaringan WiFi di gerai kami telah aman," tutur juru bicara Starbucks kepada BBC.

3 dari 3 halaman

Selalu Hati-Hati saat Pakai WiFi Publik

BBC dalam laporannya mengatakan, seorang ahli menyebut, upaya semacam ini membuat WiFi publik menjadi lebih berbahaya dan berisiko.

"Selalu berhati-hati saat terhubung dengan WiFi yang tidak trusted, WiFi publik bersifat untrusted, bahkan saat WiFi tersebut disediakan oleh sebuah merek ternama," tutur ahli keamanan Secureworks Don Smith.

Sayangnya, tidak diketahui berapa lama malware tersebut telah bersarang di jaringan WiFi gerai Starbucks di Buenos Aires tersebut. Tak diketahui juga berapa banyak pelanggan Starbucks yang sudah jadi korban aksi hacker licik itu.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.