Sukses

Ups, 8 Aplikasi Android Kedapatan Lakukan Praktik Iklan Curang

Sebanyak delapan aplikasi di Google Play telah melakukan praktik iklan yang curang. Apa saja aplikasi tersebut?

Liputan6.com, Jakarta - Delapan aplikasi di Google Play telah melakukan praktik iklan yang curang.

Tak tanggung-tanggung, aplikasi yang dimaksud bukanlah aplikasi abal-abal melainkan aplikasi dengan total dua miliar unduhan di Google Play Store.

Mengutip laman The Verge, Kamis (28/11/2018), tujuh aplikasi di antaranya dimiliki oleh Cheetah Mobile, perusahaan terbuka asal Tiongkok.

 

Sementara, satu aplikasi lainnya dimiliki oleh Kika Tech. Kika Tech merupakan perusahaan Tiongkok yang bermarkas di Silicon Valley.

Kedua perusahaan ini diketahui telah melanggar izin aplikasi. Pelanggaran yang dimaksud yakni mengawasi unduhan baru dan membajak hadiah penginstalan aplikasi yang jumlahnya mencapai jutaan dolar. Demikian menurut analisis aplikasi Kochava.

Meskipun skema melibatkan pemantauan perilaku pengguna, tetapi ini bisa digunakan untuk meretas pengembang aplikasi yang membayar biaya kepada mitra, saat mitranya mempromosikan  pengguna untuk memasang aplikasi baru.

Dalam proses instalasi normal, aplikasi yang diunduh akan memeriksa tautan atau iklan mana yang diklik pengguna.

Nah, aplikasi-aplikasi ini memantau unduhan baru, kemudian mengklaim saldo kredit untuk tiap pemasangan di perangkat Android, terlepas dari mana klik berasal atau penanyang mana yang menyajikan iklan (di aplikasi tersebut).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cheetah Mobile

Menurut laporan, dalam beberapa kasus, aplikasi milik Cheetah Mobile diprogram untuk meluncurkan aplikasi yang baru diunduh itu untuk mendapatkan kredit dari tiap proses instalasi.

Aplikasi-aplikasi milik Cheetah Mobile yang dituding melakukan kecurangan iklan antara lain adalah Clean Master, CM File Manager, CM Launcher 3D, Security Master, Battery Doctor, CM Locker, dan Cheetah Keyboard.

Dari aplikasi-aplikasi tersebut, ada yang telah diunduh hingga jutaan kali, bahkan telah dipromosikan di Google Play sebagai 'go-to-apps' alias aplikasi terekomendasi.

Cheetah Mobile sendiri memang biasa memberi nama yang identik pada aplikasi-aplikasi populernya guna mengelabui user agar mau mengunduh aplikasi yang dimaksud. Bahkan, pengembang ini dituding membeli ulasan dan trafik pengguna.

3 dari 3 halaman

Dua Pengembang Sangkal Tudingan

Tidak hanya Cheetah Mobile, aplikasi Keka Keyboard milik Kika Tech juga diketahui melakukan praktik yang sama untuk mengklaim referal credit.

Disebutkan, keyboard ini, mengharuskan pengguna memberi izin untuk membaca apa yang sedang diketik, kemudian memantau untuk merekomendasikan aplikasi lain berdasarkan apa yang dicari pengguna.

Kedua pengembang besar ini telah menyangkal dugaan tersebut, dan menyalahkan pihak ketiga, yakni SDK yang berada di balik suntikan klik tersebut.

Kecurangan aplikasi ini merupakan temuan terbaru dari praktik serupa yang kebetulan ada di Google Play.

Sebelumnya pada Oktober, ditemukan ada 125 aplikasi Android yang melakukan kecurangan pencurian klik dengan nilai US$ 10 juta.

Gara-gara hal ini, Google menghapus banyak aplikasi jahat di Play Store. Minggu lalu, Google juga menghapus 13 aplikasi yang terkontaminasi malware. Bahkan, di antara aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh sampai setengah juta kali.

Kepada BuzzFeed News, Google menyebut, pihaknya telah menginvestigasi Cheetah Mobile dan Kika Tech.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.