Sukses

Polycom Pede Bisnis Solusi Video Conference Akan Terus Tumbuh

Hal ini disebabkan produk-produk Polycom, dalam hal ini, perangkat video conferencing, membutuhkan internet untuk bisa terhubung dan digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Polycom optimistis bisnis teknologi komunikasi serta kolaborasi konten, suara dan videonya akan semakin baik di Indonesia.

Hal ini disebabkan sejumlah tantangan yang ditemui di masa lampau perlahan sudah bisa diatasi.

Dijelaskan Vice President for Polycom in India, SAARC & SEA, Minhaj Zia, setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi selama berbisnis 15 tahun terakhir di Indonesia. Keduanya adalah jaringan internet dan aspek budaya.

Beberapa tahun lalu, konektivitas jaringan internet dan kualitasnya masih menjadi kendala.

Hal ini disebabkan produk-produk Polycom, dalam hal ini, perangkat video conferencing, membutuhkan internet untuk bisa terhubung dan digunakan.

Namun, kini seiring dengan pembangunan infrastuktur internet di Tanah Air, hal tersebut perlahan bukan lagi kedala.

“Jaringan internet dan biayanya dahulu masih menjadi salah satu tantangan, terutama di wilayah pelosok. Namun, sekarang iti bukan lagi tantangan karena kualitas internet semakin baik dan harganya pun semakin murah,” ungkap Minhaj kepda sejumlah media saat ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Dari segi aspek budaya, katanya, kini orang-orang sudah mulai berani tampil di depan kamera dan banyak orang.

Hal tersebut bisa dilihat dengan aktifnya para generasi muda membagikan foto dan video mereka di ranah internet.

“Sekarang generasi muda berani tampil di depan kamera, terlebih lagi adopsi teknologi juga menuntut demikian. Saat ini kualitas gambar pun sudah lebih baik,” ujar Minhaj.

Lebih lanjut, Minhaj menjelaskan ada beberapa faktor yang mendorong maraknya pengadopsian perangkat kolaborasi semacam video conferencing di Indonesia.

Selain infrastruktur jaringan internet yang lebih baik, termasuk berkat proyek Palapa Ring, juga disebabkan kebutuhan untuk mengatasi kendala geografis.

Wilayah geografis Indonesia yang luas, membuat kebutuhan video conferencing semakin meningkat karena bisa mengatasi pertemuan-pertemuan tatap muka secara langsung dari berbagai tempat.

Video conferencing ideal untuk kondisi wilayah geografis luas seperti Indonesia,” sambung Minhaj.

Meningkatkan gaya hidup mobile juga menjadi faktor pendukung lain. Berdasarkan data We Are Social 2018, Hootsuite, sebanyak 81 persen akses internet dilakukan melalui smartphone.

“Gaya hidup yang selalu terkoneksi dengan perangkat,dan mobilitas tinggi di Indonesia menjadi kunci diterimanya pengadopsian model kerja bergerak maupun ruang kerja kolaboratif jarak jauh dengan baik. Oleh sebab itu, layanan kami di Indonesia banyak yang wireless agar mendukung gaya hidup mobile tersebut,” kata Minhaj.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polycom Nilai UKM Jadi Target Ideal untuk Perangkat Video Conferencing

Perusahaan teknologi komunikasi, Polycom, tengah mengeksplorasi peluang menggaet lebih banyak konsumen dari segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Perkembangan UKM di Indonesia dinilai tidak hanya menjadi peluang baik bagi bisnis Polycom, tapi juga membantu pelaku usaha lebih efektif dengan produk video conferencing besutannya.

Vice President for Polycom in India, SAARC & SEA, Minhaj Zia, mengatakan teknologi Unified Communications (UC) pada solusi-solusi Polycom dapat membantu pelaku UKM berkomunikasi dengan lebih lancar tanpa terhalang geografis.

Selain itu, juga dapat mempercepat transformasi digital, serta membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif.

Kemudahan akses internet di Indonesia saat ini, katanya, membuat komunikasi melalui perangkat video conferencing semakin mudah.

“Dengan adanya internet, UKM bisa bersaing secara global dan tumbuh besar. Kami melihat ini sebagai peluang bagus untuk menawarkan produk kami agar bisa membantu bisnis mereka menjadi lebih baik,” di kawasan Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Sejauh ini, Polycom sudah memiliki sejumlah konsumen UKM. Namun seiring dengan perkembangan era digital dan bisnis, UKM akan menjadi salah satu fokus perusahaan.

“Karena adanya peluang besar di era digital ini, UKM menjadi salah satu fokus kami dengan perkembangannya yang besar. Kami juga memiliki beberapa produk baru untuk memenuhi kebutuhan mereka dan harganya juga lebih terjangkau,” tutur Minhaj.

 

3 dari 3 halaman

Solusi untuk Pelaku UKM

Sebagian besar konsumen Polycom saat ini berasal dari perusahaan-perusahaan besar, serta pemerintah dan perbankan. Pelaku UKM akan semakin memperbanyak konsumen perusahaan yang sudah beroperasi selama 15 tahun ini di Tanah Air.

Salah satu produk yang dinilai cocok untuk UKM adalah Polycom Trio Video Solutions. Perangkat video conferencing ini diklaim mudah digunakan, serta memberikan kualitas gambar dan suara yang baik.

Perangkat ini diklaim mudah digunakan dan meminimalisir infrastruktur IT pendukung. Polycom Trio cocok untuk melakukan video conferencing dengan beberapa orang di dalam ruangan.

Selain Trio, beberapa produk teknologi kamunikasi lain yang dimiliki Polycom untuk berbagai segmen adalah RealPresence Debut, EagleEye Producer Camera dan RealPresence Group Series (310,500,700).

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.