Sukses

Kalibrr Adopsi AI untuk Bikin Perusahaan dan Pencari Kerja Tersenyum

Berkat AI, perusahaan dapat menemukan kandidat terbaik. Begitu juga dengan pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika mencari pekerjaan di platform lowongan kerja, kamu pastinya mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion. Namun, sulit untuk mencari pekerjaan yang cocok karena terlalu banyak jenis lowongan pekerjaan yang terpampang.

Begitu juga dengan perusahaan, mereka sulit menemukan talenta terbaik, sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kandidat yang cocok, biasanya perusahaan juga memerlukan waktu serta biaya yang tidak sedikit.

Kalibrr sebagai platform rekrutmen berbasis aplikasi menawarkan solusi bagi perusahaan dan pencari kerja agar dapat memperoleh target yang diinginkan.

"Ketika pencari kerja (kandidat) enggak cocok dengan pekerjaan yang diperolehnya, mereka pasti enggak akan tahan lama. Itu tidak menyelesaikan masalah bagi pencari kerja maupun perusahaan. Kami fokus untuk membantu perusahaan dan pencari kerja memperoleh yang terbaik agar keduanya sama-sama senang," kata Sanuk Tandon, Managing Director Kalibrr Indonesia kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (17/10/2018) malam. di kantor Kalibrr, Jakarta.

Sanuk menyebut, dengan demikian perusahaan bisa menemukan kandidat terbaik. Begitu juga dengan pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

"Dalam hal ini kami memakai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan machine learning. Berkat teknologi ini, makin banyak orang yang pakai Kalibrr, kami bisa makin tahu behaviour dan latar belakang kandidat. Kami bisa tahu pengalaman, latar belakang pendidikan mereka, dan lain sebaganya. Itulah yang membedakan Kalibrr dengan platform rekrutmen lain, " ujarnya menerangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kantongi Database Aktif

Sanuk menyebut, Kalibrr tidak pernah punya visi untuk menjadi yang terbesar. Yang terpenting pihaknya memiliki database yang cocok untuk klien (perusahaan) dan pencari pekerjaan.

"Kami memanfaatkan kombinasi unik dari database pencari kerja berkualitas, layanan employer branding perusahaan, dan penawaran sistem rekrutmen. Database kami pun aktif mencari kerja dan tentunya kamu lebih mengerti pasar milenial," katanya menjelaskan.

Sanuk mengklaim, dengan menggunakan platform Kalibrr, perusahaan dapat menghemat 20-40 persen waktu dan cost.

 

3 dari 3 halaman

Jenis Pekerjaan yang Paling Dicari Milenial

Sanuk mengatakan, dari 525 rbu pengguna Kalibrr, 87,98 persennya adalah pengguna milenial yang berusia 18 hingga 30 tahun. Sementara berdasarkan tingkat edukasi, 80,5 persen kandidat memiliki gelar S1, 13 persen memiliki gelar D3, dan 9 persen bergelar SMA.

Mengenai jenis pekerjaan yang paling diminati, 21,5 persen kandidat mendaftar ke pekerjaan sales and marketing, 18,2 persen mendaftar ke pekerjaan accounting and finance, 12 persen mendaftar ke pekerjaan IT & software, dan 8 persen mendaftar sebagai general services.

"Saat ini kami mengatongi 50.000 pengguna baru tiap bulannya. Pada awal 2019, kami targetkan jumlah pengguna sudah melebihi angka 1 juta," ungkap Sanuk.

Sanuk mengungkap, saat ini sudah 250 perusahaan yang telah bekerja sama dengan perusahaannya. Perusahaan yang diajak bekerja sama pun tak main-main, mulai dari startup besar hingga perusahaan konglomerat menggunakan Kalibrr. Contohnya Go-Jek dan Ciputra Grup.

Kalibrr juga sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan BUMN, dan akan bermitra denga Kementerian Keuangan.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.