Sukses

Paul Allen Tutup Usia, CEO Microsoft Satya Nadella Sampaikan Pesan Ini

Menurut CEO Microsoft Satya Nadella, peran Allen telah berhasil mengubah dunia dengan pekerjaannya selama ini.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen baru saja meninggal dunia di usia 65 tahun.

Rekan Bill Gates tersebut diketahui mengidap komplikasi limforma non-Hodgkin (semacam kanker getah bening).

Berita duka ini disampaikan oleh Vulcan Inc atas nama keluarga Allen. Meski tidak setenar Gates, peran Allen dalam Microsoft tidak dapat dikesampingkan.

Karenanya, Microsoft sangat menghormati sosok Allen yang dikenal dermawan tersebut. 

Untuk mengenang sosok Allen, CEO Microsoft Satya Nadella turut mengeluarkan pernyataan resmi. 

Dikutip dari akun Twitter Microsoft, Selasa (16/10/2018), Nadella menuturkan Allen merupakan sosok yang banyak berkontribusi tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga industri dan komunitas umum.

"Sebagai co-founder Microsoft, dengan caranya yang diam dan gigh, dia menciptakan produk, pengalaman, institusi ajaib, yang dapat dikatakan telah mengubah dunia," tulis Nadella.

Nadella mengaku telah banyak dari belajar dari Allen, terutama sikap keingintahuannya, rasa penasaran, dan melakukan banyak hal dengan standar tinggi.

Menurut Nadella, sikap itu terus menginspirasi dirinya dan Microsoft.

"Hati kami bersama orang tercinta dan keluarga Paul. Semoga beristirahat dalam damai," tulis Nadella menutup pernyataannya tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Paul Allen, Otak Jenius di Balik Kejayaan Microsoft

Sekadar informasi, Allen tidak hanya berkutat di industri teknologi, tetapi juga merambah ke industri penerbangan, musik, dan juga olahraga. Paul Allen juga aktif dalam kegiatan sosial.

Dilansir BBC, Selasa (16/10/2018), Gates dan Allen sendiri mengawali kariernya bersama saat musim dingin pada 1974 silam.

Waktu itu, Allen yang berusia 21 tahun baru saja membeli majalah teknologi Popular Electronics.

Ia sangat tertarik dengan majalah tersebut, bahkan Allen sampai "membujuk" Gates untuk melakukan apa yang diulas di dalam majalah.

Waktu itu, majalah mengulas Altair 8800, PC pertama di dunia. Belum ada software apa pun yang berjalan dengan Altair.

Allen tahu kalau dirinya dan Gates punya passion dalam hal pemrograman. Meski belum pernah menyentuh Altair secara langsung, mereka pun menulis bahasa pemrograman untuk Altair. Kerja sama jenius ini pun menghasilkan BASIC.

Pada 1975, Allen dan Gates mendapat kontrak untuk memasok BASIC sebagai software bagi Altair. Dari situ, lahirlah Microsoft. Sejarah kelahiran Microsoft pun tertuang dalam buku berjudul Idea Man yang diungkap secara lengkap oleh Allen.

3 dari 3 halaman

The Idea Man

Peran Allen bagi Microsoft sendiri terbilang sangat vital. Tak berlebihan bila banyak orang yang menjulukinya sebagai "otak cerdas" atau idea man di balik berdirinya Microsoft.

Berbekal ilmu pengetahuan yang mendalam soal infrastruktur pengembangan software, Allen juga berkontribusi dengan menciptakan sejumlah perlengkapan untuk menopang bisnis Microsoft.

Pada 1977, saat Apple merilis komputer Apple II dengan prosesor yang tak kompatibel dengan software Microsoft, Allen pun punya ide untuk mengembangkan sebuah kartu plug-in.

Bersama Gates dan tim Paterson dari Seattle Computer Products, Allen pun menciptakan kartu Microsoft Softcard atau Z-80 SoftCard.

Dengan kartu plug-in ini, software yang ditulis perangkat non-Apple bisa dijalankan via Apple II.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.