Sukses

Polisi AS Tidak Boleh Tengok iPhone X dan XS Selama Investigasi, Kenapa?

Petugas kepolisian AS diinstruksikan untuk tidak menengok ke arah iPhone X dan iPhone XS yang jadi bagian dari barang bukti. Apa alasannya?

Liputan6.com, Jakarta - Petugas kepolisian Amerika Serikat diinstruksikan untuk tidak memandang ke layar iPhone X dan iPhone XS yang menjadi bagian dari barang bukti selama investigasi.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Softpedia, Selasa (16/10/2018), slide dokumen yang ditunjukkan oleh perusahaan forensik Elcomsoft dalam pertemuan dengan kepolisian AS, merekomendasikan polisi untuk menghindari kontak mata dengan iPhone generasi baru tersebut.

Hal ini sengaja dilakukan sebagai salah satu upaya agar perangkat iPhone X maupun iPhone XS itu tak terkunci seterusnya, saat sedang dilihat bukan oleh pemiliknya.

Sekadar informasi, sistem pengenalan wajah pada iPhone, Face ID, memungkinkan 5 kali upaya pemindaian hingga dinilai gagal, setelah gagal pengguna diminta memasukkan kata sandi.

Nah, di bawah amandemen kelima UU AS, para tersangka bisa menolak memberikan kata sandi iPhone mereka, tetapi tidak dengan Face ID.

Dengan demikian, petugas polisi tidak boleh menyia-nyiakan upaya membuka kunci dengan memandang ke arah perangkat yang diduga mengandung bukti kejahatan.

CEO Elcomsoft Vladimi Katolov mengatakan, jika polisi tak bisa menangani iPhone jenis terbaru dengan benar, perangkat ini bisa terkunci. Seperti pada kasus kesalahan pada peluncuran iPhone X, tahun lalu.

Saat itu, Craig Federighi selaku Software Engineer Apple diminta memasukkan passcode (oleh iPhone) alih-alih memindai wajahnya.

Hal inipun dianggap sebagai hal memalukan buat Apple, sebab saat itu Federighi hendak pamer fitur tersebut, tetapi malah gagal di depan publik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terpindai oleh iPhone

Pihak Apple pun belakangan menjelaskan akar masalah tersebut.

Menurut Apple, kesalahan itu dipicu karena sejumlah karyawan menggunakan iPhone X tersebut di balik panggung, wajah mereka pun terpindai oleh si iPhone.

"Ini hal yang sangat sederhana, passcode dibutuhkan setelah lima kali gagal mencocokan wajah. Jadi, dengan melihat ke iPhone milik tersangka, penyidik kehilangan satu kali kesempatan membuka kunci iPhone," kata Katalov.

Dia lebih lanjut menjelaskan, dengan Touch ID, pengguna harus memencet tombol (atau menyentuhnya).

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Penggunaan Tombol Power

"Ini yang selalu kami rekomendasikan, untuk menggunakan tombol Power alih-alih melihat apakah iPhone dalam kondisi terkunci atau tidak. Dengan Face ID, jadi lebih mudah untuk menggunakannya secara tak sengaja, caranya dengan melihat telepon," tutur dia.

Baru-baru ini, terungkap bahwa petugas polisi di AS meminta tersangka kekerasan terhadap anak untuk membuka kunci iPhone dengan wajahnya. Mereka percaya, ada bukti penting yang tersimpan di dalam perangkat milik tersangka.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.