Sukses

Ups, USB Masih Dipakai Sebar Ancaman Siber

Temuan dari Kaspersky Lab memperlihatkan jumlah korban serangan malware dari perangkat penyimpanan USB meningkat dari tahun ke tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat penyimpanan USB ternyata masih menjadi medium penyebaran ancaman siber. Meski jangkauan dan jumlah serangan secara relatif rendah, tapi temuan dari Kaspersky Lab memperlihatkan jumlah korbannya meningkat dari tahun ke tahun.

Lebih dari dua dekade lamanya reputasi buruk terkait keamanan yang melekat pada USB ternyata belum usai. Perangkat USB sampai saat ini masih menjadi alat bisnis dan pemberian yang masih populer.

Kepopuleran tersebut pula yang membuat perangkat ini tetap berada dalam radar para pelaku kejahatan siber, dan digunakan untuk menyebarkan berbagai serangan secara konsisten selama beberapa tahun terakhir.

Dalam perkembangannya, USB juga dimanfaatkan para pelaku kejahatan siber sebagai kendaraan yang efektif untuk mendistribusikan malware penambang crypto.

Dalam daftar 10 ancaman teratas yang menargetkan USB, sebagaimana yang dideteksi oleh Kaspersky Security Network (KSN), di perangkat teratas adalah malware Windows LNK setidaknya sejak 2015.

Di dalam daftar juga termasuk eksploitasi kerentanan Stuxnet yang sudah muncul pada 2010, CVE-2018-2568 dan sekarang sedang meningkat adalah penambang crypto.

Menurut data KSN, malware penambang crypto populer terdeteksi pada drive-root adalah Trojan.Win32.Miner.ays / Trojan.Win64.Miner.all, yang dikenal sejak 2014.

Trojan menyusupkan aplikasi mining ke komputer, kemudian melakukan instalasi dan diam-diam meluncurkan perangkat lunak mining, sekaligus mengunduh kebutuhanya untuk mengirimkan hasil ke server eksternal yang dikontrol oleh para penyerang.

Data Kaspersky Lab menunjukkan, beberapa infeksi yang terdeteksi pada 2018 ke belakang menunjukkan infeksi yang telah berlangsung lama. Kemungkinan, memiliki dampak negatif signifikan terhadap kemampuan pemrosesan perangkat korban.

Deteksi versi 64-bit miner terus tumbuh dari tahun ke tahun, meningkat sebesar 18,42 persen antara 2016 ke 2017, dan diperkirakan akan meningkat sebesar 16,42 persen antara 2017 dan 2018. Hasil ini menunjukkan bahwa penyebaran malware melalui perangkat penyimpanan USB bekerja secara efektif.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Negara yang Jadi Target

Negara-negara di Asia, Afrika dan Amerika Selatan yang merupakan pasar berkembang paling banyak menerima dampak.

Pasalnya, perangkat penyimpanan USB disebut masih banyak digunakan di tiga wilayah tersebut. Namun, serangan yang terisolasi juga terdeteksi di negara-negara seperti Eropa dan Amerika Utara.

Perangkat USB juga digunakan pada 2018 untuk menyebarkan Dark Tequila, malware perbankan kompleks, dan telah menyerang sejumlah korban konsumen dan perusahaan di Meksiko setidaknya sejak 2013.

Selain itu, menurut data KSN, 8 persen ancaman yang menargetkan sistem kontrol industri pada kuartal I 2018 tersebar melalui media penyimpanan yang dapat dipindahkan.

Menurut peneliti anti-malware Kaspersky Lab, Denis Parinov, meski USB mungkin kurang efektif menyebarkan infeksi pada masa-masa sebelumnya, karena meningatkan kesadaran soal keamanan, bukan berarti bisa diremehkan begitu saja

"Penelitian kami menunjukkan bahwa perangkat USB tetap berisiko tinggi dan para pengguna tidak boleh meremehkannya. Mediumnya jelas bekerja untuk para penyerang, karena mereka terus menerus mengeksploitasi, dan beberapa infeksi tidak terdeteksi selama bertahun-tahun," jelas Parinov, seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (4/10/2018).

 

3 dari 3 halaman

Tips Menghindari Ancaman Malware dari USB

Kaspersky Lab merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengamankan penggunaan perangkat USB dan media eksternal lainnya. Berikut saran untuk semua pengguna perangkat USB:

1. Berhati-hatilah dengan perangkat yang dihubungkan ke komputer kamu, dan perhatikan untuk mengetahui penggunaan perangkat tersebut sebelumnya

2. Investasikan perangkat USB terenkripsi dari merek tepercaya. Melalui cara ini, kamu akan mengetahui data yang tersimpan aman, meskipun perangkat hilang.

3. Pastikan semua data yang disimpan pada USB juga dienkripsi.

4. Memiliki solusi keamanan yang dapat memeriksa semua media eksternal untuk mendeteksi malware sebelum perangkat terhubung ke jaringan. Bahkan, merek terpercaya bisa mendapatkan ancaman sekalipun melalui rantai pasokan yang tersedia

Saran tambahan untuk para perusahaan:

1. Kelola penggunaan perangkat USB dengan menentukan perangkat USB yang dapat digunakan, oleh siapa dan untuk apa

2. Mengedukasi karyawan tentang cara penggunaan USB yang aman, terutama jika karyawan menggunakan perangkat USB antara komputer di rumah dan perangkat kerja

3. Jangan meninggalkan USB tergeletak sembarangan

Solusi keamanan Kaspersky Lab, seperti Kaspersky Endpoint Security for Windows, misalnya, dapat digunakan karena menyediakan keamanan dan enkripsi untuk semua media eksternal termasuk perangkat USB.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.