Sukses

Gawat, Telegram Versi Desktop Bisa Intip Alamat Internet Pengguna

Ada kerentanan Telegram versi Windows dan tdesktop (aplikasi Telegram di desktop) yang memungkinkan pengguna untuk melihat alamat internet protocol (IP) dari siapa pun yang mereka hubungi.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti bernama Dhiraj Mishra berhasil menemukan dan melaporkan kerentanan Telegram versi Windows dan tdesktop (aplikasi Telegram di desktop) yang memungkinkan pengguna untuk melihat alamat internet protocol (IP) dari siapa pun yang mereka hubungi.

Atas penemuan tersebut Telegram memberikan hadiah sebesar 2.000 euro atau sekitar Rp 35 juta kepada Mishra yang menemukan kerentanan tersebut. Diwartakan Register, Selasa (2/10/2018), kesalahan pemrograman ini telah diperbaiki dalam versi terbaru.

Mishra mengatakan kesalahan program tersebut berasal dari pengaturan standar Telegram yang memungkinkan beberapa pengguna melakukan panggilan via koneksi peer-to-peer (P2P). Ketika panggilan P2P dibuat, file log Telegram pada mesin pemanggil menunjukkan alamat IP dari orang yang dipanggil.

Pada versi Telegram tertentu (seperti iOS dan Android) pengguna dapat mematikan logging dengan menonaktifkan opsi P2P pada pengaturan privasi di menu "panggilan".

Menonaktifkan P2P akan memaksa semua panggilan dialihkan melalui server Telegram (mengaburkan alamat IP pemanggil/orang yang dipanggil).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merusak Kepercayaan Pengguna

Namun, opsi ini tidak ada di desktop Windows dan tdesktop. Karena itu, pengguna yang menerima panggilan di komputer desktop, alamat IP-nya berisiko bisa dilihat pengguna lain.

"Telegram 'seharusnya' aplikasi pesan yang aman, tetapi mereka memaksa pengguna untuk hanya menggunakan koneksi P2P saat melakukan panggilan, namun pengaturan ini juga dapat diubah dari 'Pengaturan> Privasi dan keamanan> Panggilan> peer-to-peer' ke opsi lain yang tersedia," Mishra menjelaskan.

Ia manilai, tdesktop dan Telegram untuk Windows merusak kepercayaan pengguna dengan membocorkan alamat IP publik/pribadi karena tidak ada opsi yang tersedia untuk pengaturan P2P.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.