Sukses

Gempa Donggala, Kemkominfo Kerahkan 30 Telepon Satelit

Menkominfo Rudiantara bakal mengirim 30 unit telepon satelit ke Donggala. Telepon satelit tersebut bakal didistribusikan pada Sabtu (29/9/2018).

Liputan6.com, Donggala - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) langsung bergerak cepat setelah musibah gempa yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah berlangsung.

Diketahui, gempa dengan magnitudo 7,7 tersebut terjadi pada sore ini, Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.

Dengan titik pusat gempa terjadi di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer.

Menkominfo Rudiantara dalam hal ini, langsung bergegas mengirim 30 unit telepon satelit ke Donggala. Telepon satelit tersebut bakal didistribusikan pada Sabtu (29/9/2018).

Adapun maksud Kemkominfo mengirim 30 unit telepon satelit tak lain karena untuk memudahkan masalah gangguan komunikasi akibat gempa.

"Pasca gempa tektonik 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus," kata Plt Kabiro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu kepada Tekno Liputan6.com.

Ferdinandus mengungkap, hingga pukul 18.00 WIB, berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, ada sekitar 276 base station yang tidak bisa digunakan.

Pria yang karib disapa Nando tersebut juga berujar, Menkominfo ingin menekankan aspek kecepatan sehingga para petugas bisa berkomunikasi dengan cepat via telepon satelit selama proses pemulihan berlangsung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warganet Kirim Doa

Lokasi gempa berada di 18 Lintang Selatan (LS), 119,85 Buju5 Timur. Gempa berpotensi tsunami.

Gempa bumi tersebut menelan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, satu orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat gempa tersebut.

"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala, tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/9/2018).

Di media sosial, seperti Twitter misalnya, kabar duka dari korban gempa Donggala sudah menyebar di telinga warganet, dan menjadi trending topic. 

Pantauan Tekno Liputan6.com, tagar #PrayForDonggala, #PrayForPalu, dan #Gempa menduduki ketiga puncak teratas trending topic Twitter Indonesia.

Kebanyakan cuitan warganet melantunkan doa dan ucapan semangat kepada masyarakat Palu, agar tetap diberikan perlindungan dan menjaga diri selama musibah berlangsung.

Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak kumpulan twit warganet terkair musibah gempa Donggala berikut ini.

3 dari 3 halaman

Detail Soal Gempa Donggala

Sutopo menjelaskan, BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula Magnitudo 5,9 menjadi Magnitudo 6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong.

Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa.

Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan" kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman. Gempa susulan masih sering berlangsung.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.