Sukses

Ratusan Juta Orang Bakal Lihat Iklan di Facebook Stories

Facebook terus memperluas bisnis iklannya. Kali ini, perusahaan akan menyuguhkan iklan di Facebook Stories.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook terus memperluas bisnis iklannya. Kali ini, perusahaan akan menyuguhkan iklan di Facebook Stories.

Saat ini, sebanyak 300 juta orang telah menggunakan Facebook Stories dan Messenger Stories setiap hari. Artinya, iklan akan segera menemani aktivitas ratusan juta orang di layanan tersebut.

"Untuk membantu bisnis mencapai lebih banyak orang, kami kini membuat iklan Facebook Stories tersedia untuk semua pengiklan di seluruh dunia," tulis Facebook di laman Facebook business, Jumat (28/9/2018).

Iklan di Facebook Stories ini muncul setelah Instagram melakukannya lebih dahulu. Pada tahun lalu, Facebook merilis iklan Instagram Stories, dan terbukti memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis pengiklan.

"Kami merilis iklan di Instagram Stories pada tahun lalu, dan sejak saat itu para pengiklan membuat iklan menarik bagi pengguna, dan juga mendorong bisnis," jelas Facebook.

Setelah iklan di Instagram dan Facebook Stories, perusahaan juga akan melakukan hal serupa di Messenger. Sejauh ini, iklan di layanan Stories telah terbukti memberikan dampak baik bagi pertumbuhan bisnis.

"Iklan di stories telah terbukti mendorong hasil bisnis yang berharga. Pengujian iklan di Facebook Stories juga sudah menunjukkan hasil. iHeartRadio, Kettle Chips dan KFC merupakan beberapa pengiklan yang telah melihat peningkatan brand dari kampanye iklan Facebook Stories mereka," tulis pihak Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendiri Instagram Hengkang karena Facebook Terlalu Ikut Campur

Terlepas dari iklan, Facebook baru saja melepas dua sosok penting di dalam perusahaan. Duo pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger, telah mengumumkan pengunduran diri dan lepas dari Facebook.

Menurut sejumlah sumber Tech Crunch, pengunduran diri keduanya disebabkan Facebook terlalu ikut campur, meski pada awalnya Instagram dijanjikan untuk berjalan secara independen.

Berdasarkan keterangan sumber, tensi antara kepemimpinan Instagram dan Facebook pada tahun ini terus bertambah terkait kewenangan Instagram. Facebook dinilai secara perlahan mengurangi independensi Instagram.

Facebook ketika mengakuisisi Instagram pada 2010 menjanjikan perusahaan untuk berjalan secara independen. Namun, seiring waktu mulai terjadi perubahan.

Salah satunya pada Mei 2018, VP of Prdouct Instagram, Kevin Weil pindah ke tim blockchain Facebook dan posisinya digantikan oleh mantan VP Facebook News Feed, Adam Mosseri. Ia termasuk di dalam lingkaran internal CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

3 dari 3 halaman

Tekanan Terhadap Kevin Systrom

Diungkapkan sumber, karakter Mosseri yang sangat berkemauan keras dan hubungan Chief Product Officer Facebook, Chris Cox, yang tidak pernah benar-benar cocok dengan Kevin, dinilai memberikan tekanan besar.

Keduanya disebut bisa menekan Instagram untuk melakukan lebih banyak hal bagi Facebook. Hal ini penting mengingat penggunaan Facebook di kalangan remaja mengalami penurunan.

"Ketika Chris mulai mengambil inisiatif dan dengan Adam yang berasal dari Facebook, jelas bahwa itu tidak akan menyenangkan. Saya melihat pria ini (Systrom) akan diperas," tutur seorang sumber.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.