Sukses

Kalah Main Fortnite, Seorang Pria Ancam Bunuh Bocah 11 Tahun

Ancaman ini dilakukan seorang pria bernama Michael Aliperti setelah dirinya kalah dari anak berusia 11 tahun saat bermain Fortnite.

Liputan6.com, Jakarta - Permainan dalam gim tak dimungkiri kerap dibawa menjadi persoalan pribadi dan dibawa ke dunia nyata. Salah satunya seperti yang terjadi di Amerika Serikat, baru-baru ini.

Menurut laporan Mirror, Jumat (21/9/2018), seorang pemain Fortnite berumur 45 tahun diketahui mengancam pemain lain yang baru berusia 11 tahun. Alasannya sederhana, pria itu kalah dalam gim battle royale tersebut.

Pria yang belakangan diketahui bernama Michael Aliperti itu mengancam akan mendatangi rumah sang bocah dan menghajarnya. Penuturan polisi setempat, Aliperti diketahui juga mengancam akan menembak sang anak di rumah atau di sekolah.

Dalam ancaman tersebut, Aliperti mengaku bahwa dirinya mengenal sang bocah dan mengetahui rumah termasuk sekolahnya. Ancaman itu seluruhnya dilakukan melalui teks dan pesan suara lewat Xbox Live usai bermain Fortnite.

Usai ancaman itu, kepolisian setempat langsung memperketat keamanan di tempat sang anak sekolah. Kendati demikian, polisi tidak mengungkap apakah Aliperti benar-benar mengetahui identitas anak tersebut.

Butuh waktu lima jam bagi kepolisian untuk menangkap Aliperti di rumahnya. Dia didakwa dengan pasal ancaman tingkat dua dan bertindak untuk mencelakakan seorang anak.

Saat dikonfirmasi media setempat, Andrew Karpf yang mengaku sebagai saudarinya mengaku Aliperti tengah berada di kondisi yang sulit. Karpf beralasan, Aliperti baru saja melalui proses perceraian dan didera stres berat.

Terlepas dari hal tersebut, seorang ahli teknologi Lance Ulanoff menuturkan kasus ini merupakan panggilan bagi para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya yang bermain gim online, seperti Fortnite. Mereka juga harus mengetahui dengan siapa dia bermain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makin Populer, Fortnite Jadi Penyebab 200 Pasangan Cerai

Ini bukan kali pertama permainan Fortnite memiliki efek ke dunia nyata. Dilansir Divorce Online, Fortnite dan gim lainnya dilaporkan menjadi alasan lebih dari 200 pasangan bercerai di 2018.

"Jumlah laporan ini setara dengan sekitar 5 persen dari 4.665 petisi yang telah kami tangani sejak awal tahun, dan sebagai salah satu laporan perceraian terbesar di Inggris," kutip juru bicara Divorce Online dalam keterangan resminya.

Laporan tersebut juga menyebutkan aktivitas online, seperti bermain gim, pornografi, dan media sosial adalah salah satu alasan banyak pasangan bercerai di 2018.

Fakta karena laporan tersebut tidak termasuk gamer di Amerika Serikat dan negara-negara lain, diduga kasus perceraian karena gim Fortnite mungkin lebih besar.

3 dari 3 halaman

Fortnite Tembus 15 Juta Download

Terlepas dari hal itu, Epic Games mengungkap laporan jumlah gamer yang men-download gim bergenre multiplayer survival shooter tersebut.

Dilansir Gamerant, Fortnite versi beta sudah di-download lebih dari 15 juta kali di Android hingga saat ini.

Tak hanya itu, pengembang juga mengungkap ada lebih dari 23 juta gamer di dunia yang mendaftarkan diri untuk dapat bermain gim tersebut lebih awal.

Meski hanya sebatas undangan terbatas, Epic Games mencatat jumlah tersebut sama ketika gim Fortnite versi beta meluncur di iOS.

Tak perlu diragukan, jumlah unduhan pengguna Android tersebut cukup mengesankan, mengingat fakta gim Fortnite tidak tersedia di Google Play Store.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sejumlah gamer sempat mengkhawatirkan tentang apakah file APK gim Fortnite memiliki celah keamanan atau tidak.

Perlu dicatat, berhubung gim Fortnite masih dalam tahap beta, pengembang menyebutkan pemain akan menemukan berbagai masalah ketika bermain di perangkat Android-nya.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.