Sukses

Aplikasi YouTube Gaming Bakal Tutup Maret 2019

Google memutuskan untuk menutup aplikasi YouTube Gaming pada Maret 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Google memutuskan untuk menutup aplikasi YouTube Gaming pada Maret 2018. Aplikasi yang memanjakan para penggemar gim ini, nyatanya kalah populer dibandingkan aplikasi utamanya, YouTube.

Dilansir Softpedia, Kamis (20/9/2018), YouTube Gaming dirilis beberapa tahun lalu untuk mempermudah gamer menemukan konten spesifik terkait video gim, gameplay dan gamer YouTuber yang terpisah dari aplikasi utama YouTube.

Beberapa fungsi aplikasi tersebut sudah ada di YouTube, sehingga kebutuhan untuk aplikasi khusus gim dirasa tidak lagi diperlukan.

Google mengatakan, YouTube Gaming memiliki banyak penggemar, tapi dinilai akan menjangkau lebih banyak orang jika fungsi-fungsinya berada langsung di dalam aplikasi YouTube. Alhasil, aplikasi gaming YouTube tersebut akan ditutup pada Maret 2019.

Kendati demikian, platform YouTube Gaming tidak akan hilang begitu saja, karena kontennya masih bisa diakses melalui situs web.

Di laman YouTube Gaming, pengguna kini bisa mencari konten berdasarkan gim, livestreaming, YouTuber atau developer gim. Selain itu, YouTube Gaming pun bisa diakses langsung di dalam aplikasi YouTube.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menkominfo Tegaskan Tak Pernah Larang Google Pajang Iklan Politik

Terlepas dari aplikasinya, Google beberapa waktu lalu menjadi salah satu perbincangan hangat di Tanah Air karena memutuskan tidak akan memasang iklan politik.

Menanggapi keputusan Google itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang Google untuk memasang iklan politik di layanannya.

Keputusan untuk tidak menerima iklan politik sebetulnya adalah inisatif Google. "Bukan saya yang meminta agar Google tidak menerima iklan politik. Saat saya bertemu dengan Google, mereka sampaikan bahwa sudah mengambil keputusan tersebut," ungkap Rudiantara saat ditemui di kantor Kemkominfo, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Rudiantara sejauh ini belum tahu apakah media sosial lain akan mengikuti langkah Google. "Saya belum tahu dengan media sosial lain. Nanti menyusul mereka (informasinya)," tutur pria yang akrab disapa Chief RA tersebut.

3 dari 3 halaman

Google Punya Platform Iklan Digital Besar di Dunia

Seperti diketahui, menjelang Pemilihan Umum, serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, biasanya media sosial menjadi ajang kampanye. Hal ini bisa dilihat saat Pemilu 2014.

Google sendiri merupakan salah satu platform iklan digital terbesar di dunia. Salah satu layanan iklannya adalah Google Ads, atau yang sebelumnya dikenal dengan nama AdWords.

Selain Google, Facebook juga termasuk raksasa iklan digital. Media sosial besutan Mark Zuckerberg ini sering digunakan untuk mengiklankan berbagai hal, termasuk menjadi ajang kampanye.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.