Sukses

Ini yang Bakal Terjadi Jika Bumi Memiliki Massa Dua Kali Lebih Besar

Bumi saat ini jadi tempat yang sangat ideal bagi kehidupan. Namun, apa jadinya jika bumi berukuran dua kali lebih besar? Apakah masih layak huni?

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah terpikir olehmu, bagaimana jika Bumi ternyata memiliki bobot yang lebih besar ketimbang sekarang? Akankah memengaruhi kehidupan di dalamnya?

Sebagai gambaran, jika diameter Bumi digandakan sekitar 16.000 mil, maka massa Bumi bakal meningkat delapan kali, dan kekuatan gravitasi di Bumi akan menjadi dua kali lipat lebih kuat.

Nah, bila gravitasi Bumi dua kali lebih kuat dari saat ini, flora dan fauna yang hidup sekarang juga akan bertambah berat badannya sebanyak dua kali lipat. Imbasnya, mereka akan tersungkur.

Hewan-hewan pun akan berevolusi dan memiliki kaki yang lebih kuat dan tebal untuk mengangkat berat badan mereka yang meningkat drastis ini.

Dilansir Brilio pada Jumat (14/9/2018), Neil Comins, professor fisika di University of Maine, fisiologi manusia akan bergantung akan lingkungan tempat tinggalnya dan akan berevolusi untuk tetap bertahan di Bumi yang baru ini.

Tinggi manusia juga akan menurun drastis karena tulang belakang kita akan lebih tertekan oleh gravitasi, ini juga akan terjadi ke hewan-hewan lainnya.

Inilah alasan mengapa para astronot di ruang angkasa bertambah tinggi sedikit karena semakin sedikit kekuatan gravitasi, maka akan membuat tulang belakang manusia bertambah ukurannya.

Namun, tinggi badan para astronot pun akan kembali seperti semula ketika mereka masuk ke Bumi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tanpa Gravitasi, Bumi Niscaya Kiamat...

Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang dimiliki benda karena massanya. Dengan adanya hal itu, kita dapat hidup di permukaan Bumi dan melakukan aktivitas secara normal tanpa harus melayang-layang.

Isaac Newton dikenal sebagai penulis buku tentang gravitasi secara umum. Kabarnya, buah apel yang jatuh dari pohonnya adalah salah satu hal yang membuatnya terinspirasi untuk meneliti hal tersebut. Berdasarkan pengamatannya, gaya gravitasi membuat benda-benda akan jatuh ke bawah. 

Mungkin beberapa dari kita pernah membayangkan apa yang terjadi jika gravitasi tidak pernah ada.

Terbang layaknya superhero atau melayang-layang di angkasa barangkali hal-hal yang pernah terbayang di pikiran.

Para fisikawan yakin bahwa bumi tak mungkin kehilangan gravitasi. Tapi hal ini tak menghambat mereka untuk terus mengeksplorasi ide tersebut.

Berdasarkan pemikiran dari beberapa ahli, terdapat beberapa hal yang terjadi pada Anda apabila gravitasi tiba-tiba menghilang. Hal tersebut telah dirangkum dan dilansir oleh BBC pada Jumat, 12 Februari 2016. 

3 dari 3 halaman

Perubahan pada Manusia

Seorang dokter dan mantan astronot NASA, Jay Buckey, meneliti tentang hal yang terjadi pada tubuh manusia jika gravitasi menghilang. Penjelasan tersebut ia berikan dalam kuliah singkat di Ted-ed.

Buckey mengatakan bahwa tubuh kita didesain agar sesuai dengan lingkungan yang memiliki gravitasi seperti Bumi.

Jika kita menghabiskan waktu di tempat dengan kekuatan gravitasi yang berbeda, misalnya di stasiun ruang angkasa, maka tubuh kita akan berubah.

Fakta saat ini menunjukkan bahwa para astronot kehilangan bobot tulang, kekuatan otot, dan berubahnya sistem keseimbangan tubuh selama mereka bertugas di luar angkasa.

Selain hal tersebut, tidak adanya gravitasi dapat menimbulkan masalah lain. Seperti yang dijelaskan Kevin Fong untuk Wired, tanpa alasan yang jelas jumlah sel darah merah akan berkurang.

Dengan tidak adanya gravitasi, penyembuhan luka juga membutuhkan waktu yang lebih lama, sistem kekebalan tubuh akan kehilangan kekuatan, bahkan tidur juga akan terganggu.

Hal-hal tersebut telah dibuktikan para astronot setelah kunjungan singkat mereka ke angkasa luar.

Buckey juga mengeluarkan beberapa pertanyaan, "Bagaimana jika Anda tumbuh tanpa gravitasi? Bagaimana dengan sistem yang bergantung pada gravitasi seperti otot, sistem keseimbangan, atau jantung dan pembuluh darah Anda?"

Ada alasan terpercaya yang menjelaskan bahwa tubuh manusia akan berkembang dengan cara yang berbeda apabila gravitasi tiba-tiba menghilang.

Buckey menunjuk ke sebuah percobaan di mana kucing salah satu matanya ditutup secara permanen. Seiring dengan berjalannya waktu, kucing tersebut menjadi buta.

Hal itu disebabkan sirkuit yang terhubung ke daerah pengolahan penglihatan di otak gagal untuk berkembang, karena mata tidak dapat memproses informasi visual apapun.

Mungkin bagian lain dari tubuh kita akan merespon dengan cara tersebut. Jika gravitasi tidak terdapat di sekitar jantung, otot, dan tulang, organ tubuh kita kemungkinan besar berkembang dengan cara yang berbeda.

Jika gravitasi menghilang, tentu kita menghadapi efek jangka panjang dari perkembangan manusia yang mengkhawatirkan.

Reporter: Brilio

Sumber: Brilio.net

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.