Sukses

Planet Mars Disulap Jadi Pemukiman Mewah, Apa Jadinya?

Coba bayangkan, bagaimana jika si Planet Merah memiliki permukiman mewah?

Liputan6.com, Jakarta - Teori manusia bisa hidup di Planet Mars memang masih jadi isapan jempol. Namun, siapa sangka Planet Merah tersebut bisa diubah menjadi sebuah permukiman elite dan eksklusif?

Tunggu, ini bukan Elon Musk yang berencana untuk memindahkan koloni manusia ke Mars dengan teori bom nuklirnya.

Teori tersebut rupanya hanya merupakan visualisasi sekumpulan arsitek asal Inggris yang disewa NASA untuk mendesain tempat tinggal manusia jika memang benar nantinya umat manusia bisa tinggal di sana.

Laman Mirror, Selasa (4/9/2018), melansir arsitek yang berasal dari firma Foster+ Partners ini telah merampungkan proyek 'pembangunan' permukiman di Mars.

Hasilnya? Sangat menakjubkan! Dilihat dari beberapa gambar rancangan mereka, suasana tempat tinggal di Mars terkesan begitu nyata dan futuristik.

“Sebelum kami merancang habitat tempat tinggal di Mars, kami berkonsultasi dengan rekan akademik di NASA untuk bisa memvisualisasikan seperti apa Mars itu,” ungkap salah seorang arsitek Foster+ Partners yang tidak mau disebutkan namanya.

Selain itu, desain tersebut juga dipenuhi dengan objek robot. Dijelaskan, mereka mendesain tempat tinggal manusia ini dalam prediksi waktu yang akan terjadi pada 2037.

“Kami sengaja merancang robot untuk hadir di setiap desain tempat tinggal yang kami buat, di masa tersebut (2037) mungkin robot sudah tidak asing lagi di kehidupan manusia,” ia menambahkan.

Foster+ Partners sendiri terkenal dengan karya rancangan desain interior dan eksteriornya yang begitu estetik dan konkret.

Selain merancang permukiman planet Mars, tim arsitek jenius ini juga mendesain wilayah Gerkhin yang berlokasi di London.

Foster+ Partners merupakan pemenang dari 30 finalis firma arsitek yang berlomba untuk mendesain permukiman planet Mars dalam kompetisi "3D Habitat Challenge" yang diadakan oleh NASA.

Kamu penasaran? Bisa langsung lihat desain permukiman Mars yang dirancang oleh Foster+ Partners berikut ini.

Apple Campus di Mars

Apple Campus di Mars? Tak ada yang mustahil kan? (Doc: Foster+ Partners)

Perkantoran di Mars

Begini jika perkantoran eksis di Planet Merah, tak seperti di Jakarta ya? (Doc: Foster+ Partners)

Interior Kantor

Salah satu visualisasi interior perkantoran Mars, minimalis namun apik (Doc: Foster+ Partners)

Interior Kamar di Rumah Mars

Begini jika kamar yang berada di pemukiman hadir di Mars (Doc: Foster+ Partners)

Permukiman di Mars

Pemukiman yang ada di Mars, begitu minimalis dengan padanan satu warna (Doc: Foster+ Partners)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

NASA Terbangkan Helikopter untuk Pantau Kondisi Mars

Rencana NASA untuk mengetahui seluk beluk Planet Mars dilaporkan makin matang.

Terbaru, badan antariksa Amerika Serikat itu berencana untuk menyertakan sebuah helikopter saat perjalanan ke Planet Merah tersebut benar-benar terlaksana.

Dikutip dari The Verge, Selasa (15/5/2018), NASA akan turut membawa sebuah helikopter otonomos kecil dalam penerbangan ke Mars yang direncanakan dilakukan pada 2020.

Nantinya, helikopter ini akan terbang mengitari di atmosfer NASA yang 10 kali lebih tipis dari Bumi.

Desain helikopter bernama Mars Helicopter ini sudah dikerjakan selama empat tahun oleh Jet Propulsion Laboratory NASA. Namun ketika itu, belum dapat diputuskan kapan helikopter tersebut akan diterbangkan.

Kendati demikian, helikopter disebut tak akan mempengaruhi misi penerbangan ke Mars. Jika helikopter ini berhasil, bisa jadi akan dapat membantu misi ke Mars karena mampu merekam video dalam posisi bird-eye, sesuatu yang tak dapat dilakukan sebelumnya.

Bukan tak mungkin, helikopter ini bisa digunakan untuk menjelajah wilayah yang tak terjangkau sebelumnya. Rencananya, helikopter akan disematkan di bawah rover yang diterbangkan ke Mars

Begitu tiba di Planet Merah, helikopter akan mencari tempat yang tepat untuk mulai meluncur dan terbang.

Akan tetapi perlu diingat, karena jarak Bumi dan Mars sangat jauh, perintah yang diberikan membutuhkan waktu beberapa menit untuk dapat diterima helikopter.

"Ide helikopter yang terbang di planet lain ini sangat menarik. Mars Helicopter menawarkan banyak kesempatan untuk perkembangan ilmu, penemuan, dan misi Mars di masa depan," tutur anggota NASA Jim Bridenstine.

Sekadar informasi, misi ke Mars ini direncanakan akan dilakukan pada 2020, tepatnya di Bulan Juli. Apabila sesuai jadwal, pesawat luar angkasa yang diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat ini akan tiba di Mars pada Februari 2021.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.