Sukses

Ibu Rumah Tangga Sukses Berbisnis Online Lewat Sabuk Bonceng Anak

Bisnis online Ressy bermula dari solusi atas masalahnya, yaitu mendapatkan gendongan yang nyaman untuk membonceng buah hatinya di sepeda motor.

Liputan6.com, Sleman - Seiring berkembangnya bisnis online, semua orang dari berbagai kalangan dengan bermacam latar belakang kini bisa turut serta berjualan.

Salah satunya adalah Ressy Chandra Puspita, seorang ibu rumah tangga yang akhirnya memutuskan serius berbisnis online setelah melihat potensi besar di platform e-Commerce Bukalapak.

Bisnis online Ressy bermula dari solusi atas masalahnya, yaitu mendapatkan gendongan yang nyaman untuk membonceng buah hatinya di sepeda motor.

Berkaca dari pengalamannya itu, serta besarnya risiko keselamatan, Ressy akhirnya melakukan serangkaian penilitian terkait desain dan bahan yang cocok, nyaman dan aman.

Ia ingin produknya tersebut juga dapat membantu para orangtua lain, yang mengalami masalah serupa.

Perempuan yang akrab disapa tante Ressy ini mengawali bisnis online dengan berjualan produk gendongan bayi model kangguru pada awal 2010.

Ia pun terus berinovasi, hingga akhirnya hadir sabuk bonceng anak dengan merek Zatra. Merek ini merupakan perpaduan nama kedua anaknya, Zhafira dan Saputra. Namun di Bukalapak, nama tokonya adalah babyshopline.

Sabuk bonceng ini memudahkan orangtua menggendong anaknya di depan saat sedang mengedarai sepeda motor. Selain itu, produk ini juga dilengkapi dengan topi untuk melindungi kepala anak dari panas dan hujan.

Ressy mulai memasarkan produknya dengan lebih serius secara online pada awal 2013 melalui Facebook dan situs web yang dibuatnya sendiri.

Namun, penjualan di kedua platform tersebut dinilai kurang efektif, hingga akhirnya mencoba Bukalapak setelah mendapatkan informasi tentang situs jual beli online itu dari kenalannya.

"Saya kenal Bukalapak itu dari 2014, lalu buka akun dan baru mulai berjualan pada Mei 2015. Hasilnya bagus karena satu bulan setelahnya saya dapat banyak order sampai seratusan," ungkap Ressy saat ditemui di toko offline miliknya di daerah Depok, Sleman, Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).

Sabuk bonceng Zatra kian populer di berbagai wilayah di Indonesia. Pesanan untuk Zatra dari yang awalnya hanya lima hingga 10 produk pada 2013, kini mencapai 1.200 per bulan.

Namun pada periode tertentu, terutama musim ajaran baru, pesanan bisa mencapai 2.000 unit.

"Mei-Juli kemarin pesanan kita sampai dua ribu pieces, bertepatan dengan tahun ajaran baru. Mungkin mereka ingin pakai untuk mengendong anak kecilnya ketika mengantar kakaknya ke sekolah," tuturnya.

Sabuk bonceng Zatra ini memiliki beberapa model, yaitu Standar, XL, Titah, Sling Wrap dan Baby Wrap. Kisaran harga jual kelima produk Zatra ini mulai dari Rp 120 ribu-Rp 210 ribu.

Model yang paling laku adalah Standar yang dibanderol Rp 120 ribu per produk, dengan bisa mencapai 1.000 pesanan setiap bulan. Ressy mengklaim model Standar bisa menggendong anak dengan berat maksimal 45 kilogram.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjahit, Distributor dan Reseller

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Ressy kini sudah memiliki 21 orang karyawan. Sebanyak 18 orang di bagian pusat produksi dan tiga orang karyawan di toko offline, yang juga bertugas membantu penjualan online.

Diungkapkan Ressy, tidak mudah pada awalnya untuk mendapatkan rekan yang bersedia membantunya menjahit sabuk bonceng.

Setelah mengalami penolakan beberapa kali, ia akhirnya "berjodoh" dengan seorang penjahit di wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Seiring pesanan semakin banyak, keduanya mengajak beberapa ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi untuk menjadi mitra penjahit. Kapasitas produksinya saat ini mencapai 70 produk setiap hari.

"Awalnya tidak mudah untuk mendapatkan penjahit-penjahit ini, karena saya mau mereka benar-benar suka menjahit, kan kita juga tidak mungkin memaksa orang kalau mereka tidak suka. Kami mencari yang memang tertarik dan mau dilatih untuk menjahit sabuk bonceng ini," kata perempuan kelahiran Bogor, 25 Juli 1979 tersebut.

Tak hanya pesanan yang bertambah, pihak-pihak yang ingin menjadi mitra penjualan produk Zatra pun semakin banyak.

Saat ini, babyshopline sudah memiliki 10 distributor dan banyak reseller. Jalur distributor ini tersebar di berbagai kota, di antaranya Jakarta, Cirebon, Solo, Semarang, Purwokerto, Jambi, Padang dan Makassar.

Ressy memberikan beberapa keuntungan untuk mitra distributornya, termasuk gratis ongkos kirim dan potongan harga.

Hal ini dilakukannya, agar harga jual dari distributor ke reseller, lalu konsumen, tidak jauh berbeda dengan yang dijualnya secara langsung. Pembelian produk Zatra sendiri sebagian besar berasal dari Jakarta dan Jawa Barat.

3 dari 3 halaman

Tantangan Berbisnis Online

Kendati bisnis berjalan baik, bukan berarti tidak ada aral melintang.

Beberapa di antaranya adalah kesulitan mendapatkan material yang tepat dan waktu yang mepet untuk melakukan bordir.

Dijelaskan Ressy, terkadang material yang tersedia tidak memiliki warna yang sesuai standar, serta produk belum juga dibordir yang membuat para penjahit tidak bisa meneruskan pekerjaannya.

Jalan keluar satu-satunya, Ressy akan mencari produsen bahan dan mitra bordir lain. Beruntung, keduanya tidak begitu sulit ditemukan.

Hambatan terkadang juga terjadi di jalur ekspedisi, yang belum juga mengirimkan pesanan konsumen. Namun, kata Ressy, sejauh ini pihanya bisa mengatasi semua masalah tersebut.

Kesuksesan Ressy sejauh ini berhasil membuatnya menggaet penghargaan Pelapak Jawara dan BukaApresiasi Pelapak Penggerak Perubahan dari Bukalapak. Kesuksesannya dinilai menjadi insipirasi untuk mendorong lebih banyak orang berbisnis online.

Ressy sendiri saat ini tercatat aktif di Komunitas Bukalapak Yogyakarta. Ia berperan sebagai Ranger, yaitu koordinator komunitas Bukalapak di kota Yogyakarta, untuk mengayomi dan membina anggotanya agar lebih maju dengan menginisiasi berbagai kegiatan yang bisa mengasah kemampuan dalam berbisnis melalui berbagai pelatihan.

Komunitas Bukalapak sendiri adalah wadah berkumpulnya para pelapak (penjual) di Bukalapak, yang bersifat sosial karena mempunyai visi untuk saling berbagi ilmu tentang cara berjualan online, termasuk tips dan triknya.

Berbagi informasi ini tidak hanya dilakukan di kalangan internal, tapi juga kepada para UKM atau pihak-pihak yang ingin belajar berbisnis online.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.