Sukses

Jarang Dipakai, Xiaomi Korbankan NFC di Pocophone F1

Head of Poco Global Alvin Tse menyebut, NFC bukanlah fitur yang dihadirkan pada Pocophone F1. Pasalnya, fitur ini jarang dipakai dan menambah biaya produksi.

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi merilis smartphone baru ke Indonesia, yakni Pocophone F1. Poco merupakan sub-brand Xiaomi yang sudah melenggang di India dan Indonesia.

Tidak main-main, meskipun dibanderol mulai dari Rp 4 jutaan, smartphone ini hadir dengan prosesor kelas premium, yakni Snapdragon 845 yang dipakai dalam flagship smartphone dari merek-merek lainnya.

Sebut saja Galaxy Note 9, Galaxy S9, dan Galaxy S9 Plus yang dirilis di luar Indonesia, kemudian LG G7 ThinQ, Oppo Find X, hingga Asus Zenfone 5Z.

Pada smartphones di atas, terdapat sejumlah fitur yang hanya ada di perangkat premium seperti NFC (near field communication) hingga perekaman video slow-motion.

Namun, Pocophone F1 justru melewatkan fitur penting yang kini dibangga-banggakan untuk mendukung pembayaran lewat smartphone, yakni NFC.

Apa alasan Poco melewatkan fitur NFC? Head of Poco Global Alvin Tse mengungkapkan, Pocophone F1 hanya fokus pada performa dan sejumlah fitur yang pasti dibutuhkan oleh konsumen.

Sementara, untuk fitur-fitur yang jarang dipakai sengaja dikorbankan pada Pocophone F1 agar tidak menambah biaya produksi. Dengan demikian, harga produk pun bisa ditekan sedemikian rupa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

NFC Bikin Mahal

"Ketika persaingan smartphone makin kompetitif, brand makin menghadirkan fitur smartphone yang sebenarnya tidak relevan bagi konsumen. Padahal sebenarnya itu menambah harga smartphone," kata Alvin Tse.

Alvin menyebut, fitur-fitur yang tidak begitu dibutuhkan oleh pengguna seperti NFC itu hanya membuat harga smartphone lebih mahal.

Karena fokus pada hal yang dibutuhkan konsumen, Pocophone F1 tidak mengikuti tren yang berkembang di pasaran.

"Pocophone tidak harus mengikuti tren, kami fokus memenuhi kebutuhan utama pengguna. Dengan begitu seperti NFC misalnya, tidak banyak dipakai dan justru menambah biaya. Makanya tidak kami hadirkan," tuturnya.

Alvin mengatakan, Pocophone fokus pada fitur paling banyak dibutuhkan, salah satunya adalah prosesor yang menentukan performa smartphone.

"Kami seperti membuat pertukaran, kami tidak menghadirkan sesuatu (misalnya fitur NFC) tetapi kami menghadirkan hal yang banyak dipakai pengguna, misalnya saja headphone jack. Jadi pengguna bisa tetap mendengarkan musik di manapun," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Spesifikasi Pocophone F1

Secara spesifikasi, Pocophone F1 dibekali otak prosesor Snapdragon 845 dari Qualcomm.

Diketahui, hanya flagship smartphone dari merek-merek terkemuka yang menggunakan prosesor ini. Sebut saja Asus Zenfone 5Z, Oppo Find X, dan Galaxy Note 9, Galaxy S9, dan Galaxy S9 Plus untuk beberapa pasar di luar Indonesia. 

Di Indonesia, Pocophone F1 dibekali RAM 6GB dan opsi memori internal 64GB dan 128GB yang bisa diperluas hingga 256GB dengan kartu microSD. 

Pocophone F1 ditopang baterai berkapasitas 4.000mAh dan dukungan pengisian baterai cepat Quick Charge 3.0. Soal layar, Pocophone F1 memiliki layar seluas 6,18 inci dengan resolusi 1.080 x 2.246 piksel.

Pocophone F1 juga memiliki kamera ganda 12MP (sensor Sony IMX363) dan 5MP (sensor Samsung) serta kamera selfie 20MP.

Kamera Pocophone F1 dibekali teknologi AI yang disempurnakan sehingga membuat hasil foto smartphone ini berwarna dan tajam, termasuk hasil foto selfie yang dilengkapi teknologi AI Beautify.

Tidak hanya itu, smartphone yang punya notch ini juga dilengkapi sensor IR Face Unlock. Berkat teknologi IR Face Unlock ini, pengguna bisa membuka layar smartphone dengan aman, meski dalam kondisi gelap sekali pun.

Lebih lanjut, Pocophone F1 hadir dengan OS Android 8.1 Oreo, tetapi akan mendapatkan pembaruan ke Android Pie pada kuartal IV 2018.

Sama seperti smartphone Xiaomi lain, juga terdapat antarmuka bawaan MIUI. Bedanya, MIUI khusus Pocophone didesain khusus untuk smartphone tersebut.

Misalnya saja aplikasi bisa dikelompokkan sesuai kategori, warna ikon, hingga bisa menyembunyikan ikon aplikasi tertentu dari layar.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.