Sukses

Smartphone 5G LG Bakal Diumumkan Tahun Depan

Sebuah chipset Snapdragon akan menyokong smartphone 5G besutan LG tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Operator Amerika Serikat (AS), Sprint, mengumumkan kolaborasinya dengan LG Electronics untuk menghadirkan smartphone 5G pertama di negara tersebut. Smartphone itu direncanakan rilis pada semester I 2019.

Dilansir GSM Arena, Senin (20/8/2018), Sprint dan LG belum memberikan bocoran informasi tentang spesifikasi dan rincian tanggal peluncuran smartphone tersebut. Kendati demikian, pengumuman kerja sama ini sekaligus membuka informasi lain.

LG akan mengumumkan sebuah perangkat flagship dengan modem 5G pada awal 2019. Sebuah chipset Snapdragon akan menyokong smartphone baru itu, dan hal ini tidak mengejutkan mengingat Qualcomm sudah mengumumkan modem X50 dengan kecepatan 5Gbps dan antena 5GB yang akan bekerja dengan spektrum milimeter Wave (mmWave).

Menjelang rencana komersial 5G pada tahun depan, banyak bermunculan laporan tentang smartphone yang akan kompatibel dengan jaringan tersebut. Selain LG, Samsung pun tengah menyiapkan smartphone 5G yang akan dirilis pada tahun depan.

Sejumlah negara juga tengah bersiap menggelar teknologi jaringan terbaru itu, termasuk Indonesia yang dalam proses uji coba. Sprint sendiri pada awal 2018 mengumumkan enam kota besar AS akan siap menyambut gelombang 5G pada tahun depan.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menkominfo Siapkan Dua Spektrum 5G, Begini Skemanya

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengungkapkan pihaknya mendukung implementasi 5G sepenuhnya. Bahkan, Kemkominfo sudah mempersiapkan skema spektrum 5G.

Telkomsel yang tengah menggelar uji coba 5G memilih spektrum yang ditawarkan Kemkominfo, yakni 28GHz. Satu lagi spektrum yang dinilai sangat ideal untuk dipakai 5G, tetapi masih digunakan untuk frekuensi satelit yaitu 3,5GHz.

"Ya, skemanya itu memang kita siapkan spektrum dengan IP Radio 28GHz, ada juga 3,5GHz, tapi masih banyak dipakai untuk satelit," ucap Rudiantara kepada Tekno Liputan6.com di GBK.

Pun begitu, Kemkominfo akan membersihkan slot spektrum 3,5GHz agar nantinya bisa digunakan oleh operator untuk 5G.

"Nantinya, 3,5GHz bisa dipakai, tapi harus dibersihkan pada saatnya. Lagipula, 5G itu bukan teknologi yang langsung bisa di-deploy tahun depan. (5G) ini masalah kompleks. Makanya nanti akan dibuka opsi spektrum 3,5GHz," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Spektrum Ideal untuk 5G

Selain 28GHz dan 3,5Ghz, sebelumnya Dirjen Sumber Daya Penyelenggara Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo, Ismail MT, mengungkapkan frekuensi 26GHz juga ideal untuk menggelar 5G. Ia mengungkapkan, ketiganya merupakan pilihan spektrum frekuensi untuk teknologi 5G yang sudah disepakati dunia.

Untuk frekuensi 26 dan 28GHz sendiri, dinilai ideal untuk berbagai layanan yang membutuhkan latency atau waktu respons yang rendah.

"Tujuan 5G itu memiliki kegunaan macam-macam untuk berbagai hal penting, seperti layanan yang membutuhkan latency atau delay yang rendah. Jadi jangan sampai komunikasi di layanan itu terjadi delay," ungkap Ismail sata ditemui di Menara Merdeka, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain ketiga frekuensi tersebut, menurut laporan terpisah, ada beberapa opsi lain mencakup 600MHz, 700MHz dan 800MHz.

5G sendiri sejatinya membutuhkan spektrum dalam tiga rentang frekuensi utama yang memberikan cakupan luas, dan mendukng semua kasus penggunaan. Tiga rentang itu adalah di bawah 1GHz, 1-6GHz dan di atas 6GHz.

Mengutip data dari asosiasi operator jaringan mobile GSMA, frekuensi di bawah 1GHz akan mendukung cakupan luas di seluruh daerah perkotaan, pinggiran kota dan pedesaan, serta membantu mendukung layanan IoT.

Untuk 1-6GHz, menawarkan cakupan dan manfaat kapasitas yang cukup baik. Ini termasuk spektrum dalam kisaran 3,3 - 3,8GHz, yang diharapkan dapat membentuk basis dari banyak layanan awal 5G.

Adapun di atas 6GHz, diperlukan untuk memenuhi kecepatan broadband kecepatan tinggi yang diharapkan untuk 5G. Fokus pada frekuensi ini akan berada di atas 24GHz atau 28GHz. Selain itu juga ada beberapa minat mengeksplorasi frekuensi dalam kisaran 6-24GHz.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.