Sukses

Menkominfo Siapkan Dua Spektrum 5G, Begini Skemanya

Pada kenyataannya, ada lagi satu spektrum yang sangat ideal untuk dipakai 5G, tetapi spektrum ini masih digunakan untuk frekuensi satelit.

Liputan6.com, Jakarta - Meski masih jauh dari kata komersial, teknologi 5G nyatanya sudah lebih dulu diuji coba oleh Telkomsel.

Operator yang identik dengan warna merah tersebut bahkan sudah memamerkan layanan 5G-nya dalam pameran bernama Telkomsel 5G Experience Center yang berlokasi di Asian Games 2018, venue Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Memang, Telkomsel menegaskan 5G yang hadir di Telkomsel 5G Experience Center masih sebatas uji coba dan demo.

Untuk itu, perusahaan masih membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum akhirnya mengkomersialisasikan 5G. Itu pun, jika sesuai rencana, 5G baru akan go live pada 2021 atau 2022.

Meski begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengungkapkan pihaknya mendukung implementasi 5G sepenuhnya. Bahkan, Kemkominfo sudah mempersiapkan skema spektrum 5G.

Dalam hal ini, Telkomsel menguji coba 5G dalam spektrum yang ditawarkan Kemkominfo, yakni 28GHz.

Pada kenyataannya, ada lagi satu spektrum yang sangat ideal untuk dipakai 5G, tetapi spektrum ini masih digunakan untuk frekuensi satelit.

“Ya, skemanya itu memang kita siapkan spektrum dengan IP Radio 28GHz, ada juga 3.5GHz, tapi masih banyak dipakai untuk satelit,” ucap Rudiantara kepada Tekno Liputan6.com di GBK, Rabu (15/8/2018).

Pun begitu, Kemkominfo akan membersihkan slot spektrum 3.5GHz agar nantinya bisa digunakan oleh operator untuk 5G.

“Nantinya, 3.5GHz bisa dipakai tetapi harus dibersihkan pada saatnya. Lagipula, 5G itu bukan teknologi yang langsung bisa di-deploy tahun depan. (5G) ini masalah kompleks. Makanya nanti akan dibuka opsi spektrum 3.5GHz,” pungkasnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Industri Khusus 5G

Diwartakan sebelumnya, Telkomsel menjadi operator pertama yang memamerkan teknologi 5G di Tanah Air.

Mengambil momen turnamen olahraga bergengsi Asian Games 2018, operator yang identik dengan warna merah tersebut menghadirkan use case implementasi 5G dalam pameran bertajuk Telkomsel 5G Experience Center, yang diresmikan di venue Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), Rabu (15/8/2018).

Perlu dicatat, use case teknologi 5G di Telkomsel 5G Experience Center kali ini diklaim hanya sebatas demo yang ditampilkan dalam beberapa wahana, mulai dari  Live Streaming, Football 2020, Future Driving, Cycling Everywhere dan Autonomous Bus.

Meski belum komersial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah lebih dulu berencana untuk mendorong teknologi 5G dengan proyek pembangunan kawasan industri khusus dalam era Industri 4.0. 

Menkominfo Rudiantara, mengungkap jajaran pihak dan sektornya mendukung Kemenperin untuk segera membuat kawasan industri khusus tersebut.

Nantinya, kawasan industri ini akan ditopang teknologi 5G yang akan berfokus kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence), perangkat robotik, dan masih banyak lagi. 

“Dalam rangka mendorong 5G, kita semua harus leap frog (melompat lebih tinggi) tak cuma dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi infrastruktur dan aplikasinya. Maka itu kita ajak Kemenperin bangun kawasan industri khusus ini,” ujar pria yang karib disapa Chief RA tersebut di GBK.

Menanggapi sambutan Rudiantara, Menperin Airlangga Hartanto yang juga turut hadir di peresmian Telkomsel 5G Experience Center, membenarkan pihaknya akan bekerjasama dengan Kemkominfo membangun kawasan industri untuk lima (5) sektor. 

Adapun sektor yang dimaksud meliputi elektronik dan otomotif. makanan dan minuman, tekstil dan clothing, footwear, dan kimia.

Sayangnya, baik dari pihak Kemkominfo dan Kemenperin enggan mengumbar detail terkait rencana pembangunan kawasan industri khusus 5G ini. 

Airlangga hanya menekankan, saat ini pihaknya dan Kemkominfo masih berfokus pada ketersediaan infrastruktur, insentif, serta membuat model bisnis terbaik agar proses migrasi 5G dapat berjalan dengan lancar.

“Untuk migrasi 5G itu butuh insentif. Agar infrastrukturnya terbangun, kita akan memikirkan bentuk migrasinya dan akan kita petakan deployment 5G di kawasan industri agar terjadi dan terbentuk,” sahut Airlangga.

Tak cuma infrastruktur, pria kelahiran Surabaya 55 tahun silam tersebut juga menekankan akan pentingnya keamanan sebagai isu utama pembangunan industri 5G.

"Selain mempersiapkan (industri khusus 5G), kami juga mempersiapkan dari sisi antisipasi serangan siber, karena migrasi ke Industri 4.0 itu critical sekali. Ini perlu kita persiapkan," tandasnya.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.