Sukses

PKS Benarkan Situsnya Diretas Hacker

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membenarkan situsnya diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab yang merusak demokrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Situs web Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan alamat pks.id sempat diretas oleh hacker pada Kamis (9/8/2018) pagi.

Hacker yang meretas situs tersebut mengaku diri sebagai @kakekdetektif.

Adanya upaya peretasan situs PKS pun dibenarkan oleh DPP PKS melalui akun resminya @PKSejahtera.

"Iya benar, sedang dalam penanganan. Ada pihak tidak bertanggung jawab yang ingin mencederai semangat demokrasi kita dengan praktek yang kotor. Semoga kita semua tidak terpancing dengan provokasi semacam ini," kata DPP PKS sekitar tiga jam lalu, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari akun Twitter @PKSejahtera.

Sebelumnya diberitakan, dalam laman PKS yang telah diretas, layar menampilkan gambar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah bertelanjang dada.

Selain foto Prabowo Subianto, di situs tersebut juga ditambahkan tulisan provokatif yang menyebut kalau mantan Danjen Kopassus tersebut sebagai Jenderal Kardus. Si hacker juga mengungkit Prabowo Subianto dengan kasus 1998.

“Halo Jenderal Kardus, Jenderal, kami ingat terkait tragedi 1998. Mundurlah dari partaimu, apa yang dikatakan Andi Arief adalah benar adanya. Sandiaga sogok PAN dan PKS 500 miliar! Hidup jenderal Kardus,” begitu bunyi tulisan provokatif tersebut.

Hingga saat ini, saat kami mengakses kembali situs tersebut, gambar itu tidak lagi muncul. Situs juga belum bisa diakses dan hanya menampilkan keterangan bahwa tim PKS tengah melakukan perbaikan. 

Laman PKS tengah dalam proses maintenance usai diretas oleh pihak tak bertanggung jawab (Foto: Screenshot laman pks.id)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Foto Jenderal Kardus

Situs PKS yang diretas hacker. (Foto: PKS.id)

Seperti diketahui sebelumnya, Partai Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus.

Adanya mahar politik Rp 500 miliar menjadi alasan geramnya Partai Demokrat terhadap Prabowo.

Andi meyakini Prabowo telah melakukan politik transaksional sebesar Rp 500 miliar agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi calon wakil presidennya. 

"Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karier politik saya," kata dia saat menjawab keabsahan kabar mahar tersebut di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Karena ini, Andi menegaskan sebutan Jenderal Kardus pantas melekat pada Prabowo lantaran langkahnya yang tak cakap dalam memperhitungkan harmonisasi koalisi.

"Pertama, Demokrat itu dalam posisi diajak oleh Jenderal Prabowo untuk berkoalisi. Diajak ya, kita tidak pernah menawarkan siapa-siapa walau Pak Prabowo menawarkan AHY untuk jadi wakilnya," tegas Andi.

"Tapi hari ini kami mendengar justru sebaliknya. Ada politik transaksional yang sangat mengejutkan. Itu membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus, jenderal yang enggak mau mikir," tegas dia lagi.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.