Sukses

Warganet Curhat soal Ganjil Genap di Twitter, Apa Kata Mereka?

Kebijakan ganjil genap resmi diterapkan di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Warganet pun mengeluarkan unek-unek mereka di Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan ganjil genap untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota mulai diberlakukan di sejumlah ruas jalan, Senin 1 Agustus 2018 dan seterusnya.

Kendati sudah disosialisasikan sejak beberapa waktu lalu, masih saja ada pengguna kendaraan roda empat yang tak senang dengan pemberlakuan kebijakan ini.

Tidak sedikit pengguna kendaraan yang menuliskan unek-uneknya di jejaring sosial Twitter. Ada yang skeptis menyatakan penerapan regulasi ganjil genap tidak akan mengubah pola berkendara jadi lebih baik.

Ada juga pengguna Twitter yang kesal sudah membayar pajak mobil, tarif tol tak murah, tetapi mobilnya hanya bisa dipakai saat tanggal ganjil genap.

Berikut adalah sejumlah unek-unek warganet yang Tekno Liputan6.com himpun dari linimasa Twitter, Kamis (2/8/2018).

Pengguna Twitter dengan akun @rz_maulana mengeluhkan, sudah bayar pajak mobil mahal, tarif tol dinaikkan, harga bensin naik, tetapi hanya bisa menggunakan mobil saat tanggalan sedang ganjil atau genap.

Lain lagi dengan pengguna dengan akun @end877113 yang menyebut regulasi ganjil genap tidak akan mengubah pola berkendara menjadi lebih baik.

Dia juga mengatakan, saat pemerintah provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan ganjil genap di Sudirman-Thamrin, banyak pengemudi mobil yang menyerobot masuk. Apalagi jika kebijakan ini diterapkan di sejumlah ruas jalan lainnya.

Lain lagi dengan pengguna dengan akun @anandakaisar yang membandingkan kebijakan ganjil genap di Jakarta dengan di luar negeri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhkan Macet

Selain itu, ada juga pengguna yang mengeluhkan kemacetan akibat penerapan kebijakan ganjil genap.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.