Sukses

Twitter Blokir Akun Palsu yang Pakai Nama Elon Musk

Salah satu metode memerangi scam yang digunakan adalah dengan otomatis mengunci atau memblokir akun-akun palsu yang menggunakan nama Elon Musk.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter menerapkan metode baru untuk memerangi scam mata uang kripto (cryptocurrency). Mengutip The Verge, Kamis (26/7/2018), salah satu metode yang digunakan adalah otomatis mengunci atau memblokir akun-akun palsu yang menggunakan nama Elon Musk.

Nah, jika kamu memiliki akun tidak terverifikasi dan tidak terhubung dengan nomor telepon, kemudian ganti nama ke Elon Musk, akun kamu akan langsung dikunci oleh pihak Twitter.

Lalu, Twitter akan meminta pengguna yang bersangkutan untuk tes CAPTCHA dan menyediakan nomor telepon untuk mendapatkan akses kembali ke akun 'Elon Musk' tersebut.

Juru bicara Twitter mengatakan, hal ini merupakan upaya Twitter yang berkelanjutan untuk memerangi spam dan aktivitas jahat di platform mereka.

"Kami menguji langkah-langkah baru untuk memerangi akun yang menggunakan istilah yang umumnya terkait dengan kampanye spam. Kami terus menyempurnakan pendeteksian ini berdasarkan perubahan dalam aktivitas scam," katanya.

Sayangnya, perusahaan menolak memberikan komentar terkait penggunaan nama tokoh publik sebagai salah satu bagian dari metode baru Twitter memerangi scam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komitmen Perangi Penipuan

Pada Maret lalu, Twitter mengatakan akan berupaya memerangi scam kripto yang menggunakan akun palsu di platform-nya.

Saat itu Twitter mengatakan, salah satunya menerapkan sejumlah sinyal untuk mencegah jenis akun ini untuk terlibat menipu orang lain.

Hal tersebut merupakan tanggapan terhadap kritik vokal pendiri Ethereum Vitalik Buterin yang tidak menggunakan nama ETH dalam tampilan namanya di Twitter karena dia keseringan menjadi sasaran para penjahat.

Sayangnya, masalah ini terus berlanjut. Cuitan yang bertujuan untuk menipu pengguna lain mulai muncul di bawah cuitan-cuitan milik Elon Musk asli. Ditambah lagi, media seringkali meng-embed tweet tersebut dan salah menduganya sebagai tweet asli.

3 dari 3 halaman

Penipu Gunakan Bot

Twitter sendiri menyebut, pihaknya tengah mengembangkan solusi lanjutan terkait masalah ini. Namun, para penjahat tampaknya terus membuat akun bot, dan ini jauh lebih cepat dibandingkan upaya Twitter mengunci akun-akun tersebut.

Pada akhir Juni, Twitter juga mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan startup yang bergerak di bidang keamanan siber bernama Smyte. Perusahaan ini bakal membantu Twitter memerangi spam dengan lebih cepat dan efektif.

"Sebagai bagian dari komitmen kami melayani percakapan publik, kami terus memerangi spam dan perilaku jahat lainnya di layanan kami," tutur Twitter dalam pernyataannya.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.