Sukses

Pertama di Dunia, Sony Garap Sensor Kamera 48MP

Sensor berkode seri IMX586 CMOS ini nanti akan mengusung resolusi paling tinggi yang ada di pasaran untuk saat ini, yakni 48MP!

Liputan6.com, Jakarta - Meski lesu pada lini smartphone-nya, Sony membuktikan perusahaan tetap agresif mempersiapkan gebrakan terbaru.

Raksasa teknologi asal Jepang tersebut, belum lama ini tengah menggarap sensor kamera teranyar untuk seri smartphone barunya.

Dikutip Mashable, Rabu (25/7/2018), Sony sedang mempersiapkan sensor kamera dengan resolusi tertinggi.

Sensor berkode seri IMX586 CMOS ini nanti akan mengusung resolusi paling tinggi yang ada di pasaran untuk saat ini, yakni 48MP!

Jika sensor tersebut hadir di smartphone Xperia terbaru Sony, tentu ia mampu menghasilkan jepretan foto berkualitas terbaik. Dengan sensor setinggi itu, ia juga bisa mengabadikan foto di siang hari dalam resolusi 8.000x6.000 piksel.

Sony bahkan telah mengunggah hasil jepretan sensor 48MP-nya di media sosial. Perusahaan itu tak sungkan membandingkan hasil foto tersebut dengan hasil jepretan Huawei P20 Pro yang mengusung resolusi 40MP.

Perusahaan menjelaskan, salah satu kemampuan sensor tersebut adalah mampu menghasilkan foto dalam kondisi low-light dengan pencahayaan terbaik.

Kemampuan sensor ini sebetulnya sudah lebih dulu dimiliki Huawei P20 Pro, tetapi smartphone tersebut hanya mampu menghasilkan foto dalam kemampuan 10MP.

Sensor IMX586 juga memiliki fitur Dynamic Range yang diklaim empat kali lebih baik ketimbang sensor konvensional yang ada di pasaran saat ini.

Sensor juga mampu mengambil video dalam resolusi 4K dengan framerate 40fps dan video beresolusi 1080p dalam framerate 240fps.

Perusahaan akan mulai mengapalkan sensor tersebut pada September 2018. Kemungkinan besar, Sony bakal menyematkan sensor ini pada smartphone teranyarnya pada awal 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Menyerah, Sony Bakal Umumkan Smartphone Baru di IFA 2018?

Lama tak terdengar, divisi mobile Sony dikabarkan akan come back dengan gebrakan lini smartphone terbarunya.

Menurut laporan dari sumber internal perusahaan, smartphone terbaru Sony akan unjuk gigi di panggung perhelatan teknologi IFA 2018 yang akan diadakan di Berlin, Jerman.

Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, smartphone yang dimaksud adalah seri Sony Xperia XZ3 dan Xperia XZ3 Premium.

Kabarnya, kedua seri smartphone anyar Sony tersebut akan debut pada 30 Agustus 2018.

Belum banyak informasi yang bisa diungkap Sony terkait kedua smartphone-nya ini. Namun, menurut rumor yang beredar, kedua smartphone akan hadir dengan empat kamera--dua kamera utama dan dua kamera depan.

Adapun untuk dapur pacu, smartphone kabarnya bakal ditopang prosesor Qualcomm Snapragon 845 dengan RAM 6GB dan memori internal 128GB.

Untuk diketahui, Sony tak lagi mampu meraih sukses besar dari divisi mobile-nya selama beberapa tahun terakhir.

Karena itu, menyerah atau keluar dari pasar di wilayah tertentu menjadi pilihan Sony. Terbaru, informasi berasal dari Evan Blass yang mengungkap sejumlah negara tempat Sony hengkang.

 

3 dari 3 halaman

Tutup Bisnis Smartphone di Beberapa Negara

Sebelumnya,Sony Mobile akan menutup operasinya di Timur Tengah, Turki, dan Afrika.

"Saya dengar perusahaan akan menghentikan operasi dan kantor di wilayah tersebut mulai Oktober," tulis akun @evleaks. Demikian seperti dikutip dari Android Police. 

Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah cuitan dari Evan tersebut benar adanya.

Sony sendiri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait ditutupnya operasi perusahaan di sejumlah negara tersebut.

Di sisi lain, rumor seakan menegaskan kabar sebelumnya yang menyebut Sony tak lagi berharap banyak pada bisnis smartphone.

Hal itu diketahui dari pernyataan CEO baru Sony Kenichiro Yoshida bulan lalu.

Ketika itu, ia telah mengumumkan rencana perusahaan untuk tiga tahun ke depan, yang mencakup ketergantungan pertumbuhan pendapatan dari bisnis berlangganan gim dan hiburan.

Ia dinilai memberikan sinyal pendapatan dari sisi konten, software, dan layanan lebih penting, mengingat bisnis hardware tengah lesu.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.