Sukses

Menakjubkan, Ada 1 Kuadraliun Berlian di Bawah Permukaan Bumi

Berlian tersimpan dalam jarak sekitar 90-150 mil di bawah permukaan Bumi. Jarak tersebut diklaim sangat dalam, bahkan lebih dalam dari lokasi pertambangan yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu kalau Bumi ternyata menyimpan berlian dalam jumlah yang sangat besar? Ya, berdasarkan temuan studi terbaru para lmuwan, ternyata ada 1 kuadraliun (setara dengan 1.000 triliun) berlian yang tersimpan di bawah permukaan Bumi.

Dilansir CNN, Kamis (19/7/2018), peneliti dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) Department of Earth, Atmospheric, and Planetary Sciences menggunakan teknologi seismik untuk mengetahui jumlah berlian yang ada di dalam Bumi.

Teknologi itu biasanya digunakan untuk mendeteksi gelombang seismik saat gempa Bumi terjadi.

Dijelaskan secara rinci, deposit berlian tersimpan dalam jarak sekitar 90-150 mil di bawah permukaan Bumi. Jarak tersebut diklaim sangat dalam, bahkan lebih dalam dari lokasi pertambangan yang ada.

Pertambangan berlian Mir di Rusia, ambil contoh, lokasi pertambangan kedua terdalam di Bumi tersebut ternyata hanya memiliki jarak kedalaman setidaknya tiga mil saja.

Teknologi seismik yang digunakan peneliti memanfaatkan suara untuk membuat metode pengukuran. Sebab, kecepatan suara bisa berubah berdasarkan dari komposisi, temperatur, dan kelembaban dari kandungan mineral berlian.

Adapun lapisan terdalam Bumi berasal dari bebatuan craton yang memiliki bentuk seperti gunung terbalik. Bebatuan ini biasanya lebih dingin, tidak terlalu lembab, dan memiliki suara yang nyaring.

Saat menggunakan teknologi seismik, peneliti mendengarkan suara lebih kencang saat mereka beranjak ke titik terbawah craton. Dari situ, mereka bisa mengetahui jumlah berlian yang ada di dalam craton.

"Sungguh menakjubkan bisa mengetahui ternyata ada banyak jumlah berlian yang ada di dalam Bumi, akan tetapi tentu manusia tidak membutuhkan semuanya," ujar Ulrich Faul, pimpinan peneliti MIT Department of Earth, Atmospheric, and Planetary Sciences.

Jumlah berlian yang ditemukan dengan pemetaan formasi bebatuan bawah Bumi pun sangat berbeda dengan apa yang diharapkan peneliti. Sebetulnya, peneliti cuma berharap menemukan 1.000 berlian, sedangkan jumlah yang ditemukan sangat besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Smartphone Pertama dengan Layar Berlian

Terlepas dari penemuan menakjubkan ini, ada lagi kabar menarik soal smartphone yang ke depannya mungkin tak lagi menggunakan material kaca.

Perusahaan Akhan Semiconductor akan menjadi yang pertama menggebrak teknologi layar smartphone dengan material yang belum pernah digunakan, yakni berlian.

Kabarnya, mereka akan meluncurkan layar ini pada salah satu smartphone teranyar pada 2019 mendatang.

Dengan mengusung material berlian, layar smartphone diyakini akan lebih kuat dan sepuluh kali lebih keras dari layar smartphone yang sudah ada di pasaran.

Teknologi layar berlian bernama "Mirage Diamond Glass" tersebut, menggunakan berlian yang diciptakan di dalam laboratorium.

Dilansir Android Authority, berlian ini menggunakan pola nanocrystal untuk mengurangi kerusakan pada layar.

Layar berlian ini juga bisa dicampur dengan material lain seperti Gorilla Glass untuk membuatnya semakin kuat.

Untuk sekarang, Akhan Semiconductor tengah menguji teknologi tersebut agar dapat bekerja baik. Mereka juga berupaya untuk mengurangi tingkat refleksi pada layar sehingga nantinya pengguna bisa menggunakan layar dalam kondisi pencahayaan yang terang.

Sayang, belum diungkap vendor mana yang akan menggunakan teknologi layar berlian ini. Namun menurut informasi yang beredar, layar berlian ini akan digunakan oleh vendor kecil, bukan pemain besar seperti Apple, Xiaomi, Huawei, atau Samsung.

3 dari 3 halaman

Smartphone dengan Layar Safir

Pada 2014, layar safir disebut-sebut bakal menggantikan layar Gorilla Glass. Namun, Corning--vendor pembesut Gorilla Glass--mengungkap berbagai keunggulan Gorilla Glass dibanding safir.

''Safir sepuluh kali lebih mahal, 1,6 kali lebih berat. Safir juga tidak bersahabat dengan lingkungan. Dibutuhkan 100 kali lipat energi lebih banyak untuk memproduksi kristal safir dibanding kaca," papar Senior VP Corning, Tony Tripeny.

Laman BGR melansir, Tripeny memaparkan keunggulan Gorilla Glass saat ditanya analis bernama James Fawcett dalam sebuah conference call. Fawcett meminta penjelasan keunggulan Gorilla Glass ketimbang safir.

"Safir mengantarkan lebih sedikit cahaya sehingga daya tahan baterai perangkatnya lebih pendek. Meski safir tahan goresan, namun Gorilla Glass kami mampu bertahan terhadap beban seberat 2,5 kali lipat,'' tambah Tripeny.

Tak sampai di situ, Tripeny juga mengungkap alasan perusahaannya tak memproduksi layar berbahan safir. Menurut Tripeny memproduksi Gorilla Glass jauh lebih menguntungkan daripada layar safir.

"Safir butuh waktu produksi 4.000 kali lebih lama dibanding Gorilla Glass. Selain temperatur melelehnya lebih tinggi, kerasnya permukaan safir membuatnya lebih sulit dan lebih mahal untuk diolah," tandasnya.

Safir sendiri bukan pertama kalinya dipakai sebagai bahan di komponen produk Apple. Sebelumnya, Apple juga memakai safir di lensa kamera dan tombol Home pada iPhone 5S.

Selain iPhone 6, Apple dirumorkan akan menggunakan safir pada jam tangan pintar iWatch yang diperkirakan meluncur tahun ini.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.