Sukses

Smartphone Anyar Jadi Jurus Xiaomi Tembus Pasar AS

Menurut laporan, Xiaomi sedang menyiapkan lini smartphone baru bernama Pocophone untuk menembus pasar Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Meski terbilang populer di Asia, smartphone Xiaomi harus diakui masih belum dapat menembus pasar Amerika Serikat.

Karenanya, salah satu ambisi Xiaomi adalah masuk ke pasar di Negara Paman Sam tersebut.

Untuk memenuhi rencana itu, Xiaomi dilaporkan sudah menyiapkan perangkat khusus. Dikutip dari Phone Arena, Rabu (11/7/2018), perusahaan disebut telah menyiapkan seri khusus untuk masuk ke pasar Amerika Serikat dan Eropa.

Hal ini diketahui setelah perusahaan mengurus kebutuhan administrasi di Amerika Serikat melalui Federal Communications Commision (FCC). Xiaomi juga dilaporkan mulai melakukan pengurusan serupa di Eropa.

Dari informasi itu terungkap Xiaomi sedang menyiapkan lini baru yang disebut Pocophone. Dalam pengurusan izin ke FCC, perusahaan turut menyertakan desain smartphone ini.

Pocophone disebut memiliki ukuran 6,4 inci yang tampil lebih ringkas karena memiliki desain bezeless.

Ada kemungkinan model yang disertakan masih berupa purwarupa karena disebut sebagai P2.

Lebih lanjut disebut, perangkat ini akan memiliki RAM 6GB dengan opsi memori internal 64GB atau 128GB. Perangkat ini sudah mendukung 256QAM LTE, GNSS GPS + GLONASS + Beidou + Galileo.

Berbekal informasi itu, ada kemungkinan perangkat ini masuk dalam jajaran premium. Smartphone ini akan menjalankan MIUI 9, tapi spesifikasi lain dari perangkat ini masih misteri.

Untuk sekarang, belum dapat dipastikan apakah Pocophone merupakan seri yang benar-benar baru atau modifikasi dari seri Xiaomi lain, seperti Redmi atau Mi. Karenanya, menarik untuk menunggu langkah perusahaan selanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usai IPO, Xiaomi Siap Geber Pasar Eropa dan AS

Masuk pasar Amerika Serikat dan Eropa memang menjadi rencana Xiaomi setelah perusahaan baru saja mengumumkan saham perdananya ke publik di Bursa Saham Hong Kong pada Senin 9 Juli 2018.

Nilai valuasi Xiaomi sendiri saat ini mencapai angka USD 54,3 miliar atau setara Rp 776 triliun dengan harga per lembar saham sebesar 17 HKD atau Rp 30 ribu.

"30 persen modal kami masih akan fokus di RND, terus membuat produk inovatif. 30 persen fokus mengembangkan IoT dan ini tidak hanya smart hardware tetapi juga fokus sebagai perusahaan internet, 30 persen lagi untuk fokus ke ekspansi internasional, dan sisanya general," kata Chief Financial Officer (CFO) Xiaomi, Shou Zi Chew di hadapan media di Hong Kong, Senin (9/7/2018).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, mengatakan saat ini Xiaomi sudah melebarkan sayap di 74 negara dan akan terus melanjutkan langkah ini.

Sejak November lalu, kata Xiang, Xiaomi telah menjejaki pasar Eropa Barat seperti Spanyol, Prancis, dan Italia. Dia berkata, Xiaomi akan masuk ke lebih banyak negara Eropa Barat lainnya dan juga Amerika Latin.

"Sudah banyak yang bertanya kapan Xiaomi masuk ke Amerika Latin, dan modal tersebut akan digunakan untuk masuk ke negara-negara lain (di Eropa) dalam beberapa waktu ke depan. Kami juga ingin lebih banyak masuk ke negara-negara lain di Eropa," tutur Xiang.

Selain Eropa, beberapa waktu lalu Xiaomi juga diwartakan bakal mulai menjual smartphone besutannya di Amerika Serikat. Hal itu kembali dibahas oleh Xiang.

"Kami sangat semangat ingin masuk ke pasar Amerika Serikat, tetapi untuk smartphone karena perbedaan spesifikasi spektrum, saat ini kami harus bekerja keras dulu untuk memenuhi hal tersebut," tuturnya.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.