Sukses

Bowo Alpenliebe dkk Dipastikan Enggak Bisa Main Tik Tok Lagi, Mengapa?

Bowo Alpenliebe yang dikenal sebagai seleb Tik Tok oleh anak seusianya dipastikan tidak bisa main Tik Tok lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Bowo Alpenliebe yang dikenal sebagai seleb Tik Tok oleh anak seusianya dipastikan tidak bisa main Tik Tok lagi. Sebab, perwakilan Tik Tok mengatakan akan melakukan revisi pembatasan usia bagi pengguna yang ingin mendaftar ke aplikasi tersebut.

Senior Vice President Toutiao (perwakilan Tik Tok) Zhen Liu menuturkan, Tik Tok akan membatasi usia pengguna dari yang mulanya 12 tahun menjadi 16 tahun. Untuk diketahui, usia Bowo masih 13 tahun dan banyak generasi Z lainnya yang menggunakan Tik Tok.

"Kami sudah bertemu dengan Menkominfo. Kami senang dengan meeting ini dan percaya diri Tik Tok akan menjadi platform terbaik. Tik Tok terkenal sekali di banyak negara dan kami berusaha untuk mematuhi peraturan lokal di negara tersebut, termasuk di Indonesia," ujar Liu usai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Rabu (4/7/2018) sore.

Menurut Liu, Tik Tok kini sudah menjalankan layanan di Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan banyak negara lainnya. Pihak Tik Tok pun selalu berupaya untuk mematuhi peraturan di berbagai negara.

Di Indonesia misalnya, Tik Tok saat ini banyak digunakan oleh anak-anak lantaran batasan usia menjadi pengguna Tik Tok adalah 12 tahun. Dengan kejadian pemblokiran ini, Tik Tok akan dibatasi dengan usia minimal 16 tahun.

Selain membatasi usia minimal penggunanya, Tik Tok juga berkomitmen untuk membersihkan konten negatif di platformnya.

"Kami berkomitmen membersihkan konten negatif agar platform ini bisa terus tumbuh dan kami hadir di sini (Kemkominfo) udah menetapkan komitmen tersebut," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berencana Buka Kantor di Indonesia

Sekadar informasi, Tik Tok merupakan salah satu platform milik perusahaan bernama Toutiao. Di Indonesia Toutiao juga memiliki platform lain, yakni layanan agregator berita Babe yang sudah memiliki kantor di Indonesia.

Meski Babe sudah punya kantor di Indonesia, Toutiao tetap berencana membuat kantor di Indonesia.

"Kami sudah punya kantor di Indonesia. Kami juga punya produk di Indonesia, Babe. Kami berencana buka kantor khusus Tik Tok di Indonesia," katanya.

Sekadar informasi, demi memenuhi permintaan Kemkominfo, Tik Tok merekrut 20 orang khusus untuk memfilter konten negatif di platform Tiongkok itu.

Layanan asal Tiongkok juga berkomitmen menambah lebih banyak orang di Indonesia untuk memfilter konten-konten negatif agar Tik Tok bisa kembali beroperasi di Indonesia. Rencananya, Tik Tok akan menambah hingga 100 orang karyawan di Indonesia.

Tik Tok, menurut Liu, kini punya lebih dari 10 juta pengguna aktif di Indonesia. Oleh karenanya, perusahaan berkomitmen untuk mematuhi aturan pemerintah.

 

3 dari 3 halaman

Bowo Alpenliebe Langsung Daftar Aplikasi Ini

Meski Tik Tok, aplikasi parodi lagu yang membuat namanya dikenal diblokir pemerintah, Bowo Alpenliebe tetap berniat membuat parodi lagu melalui aplikasi yang lain.

"Sekarang main musically. Sudah bikin akunnya," kata Bowo Alpenliebe saat ditemui di Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

Aplikasi tersebut, kata Bowo Alpenliebe, langsung dibuatnya setelah mengetahui keputusan pemerintah memblokir Tik Tok.

Bowo Alpenliebe mengungkapkan, sudah sangat menggandrungi Tik Tok sebagai hiburan yang menyenangkan.

"Sudah dua tahun terakhir main Tik Tok terus," Bowo Alpenliebe menegaskan.

Bowo Alpenliebe kini menjadi populer berkat aplikasi Tik Tok yang ia mainkan. Tak terhitung berapa jumlah lagu yang sudah ia parodikan.

Saking terkenalnya, Bowo Alpenliebe sampai harus menggelar jumpa fans untuk bertemu dengan penggemar yang menyukai parodi lagu-lagunya di Tik Tok.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.