Sukses

Bahaya, Ada Aplikasi yang Bisa Rekam Layar Smartphone Pengguna

Menurut hasil penelitian, ternyata ada aplikasi yang bisa merekam layar smartphone dan mengirimkannya ke pihak lain.

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti dari Northeastern University tidak menemukan bukti terkait smartphone yang bisa merekam aktivitas pengguna demi iklan tertarget (targeted ads).

Sebelumnya hal ini ramai dibicarakan gara-gara Facebook mendaftarkan paten sebuah sistem yang secara rahasia bisa mengaktifkan mikrofon di smartphone penggunanya.

Jika menerapkan sistem ini, pihak Facebook bisa menguping apa saja aktivitas penggunanya, misalnya iklan apa yang ditontonnya.

Meskipun tak menemukan bukti yang kuat, para peneliti menyebut ada kemungkinan pengembang aplikasi bisa melihat segala aktivitas yang dilakukan oleh pengguna dengan merekam (screenshot) layar smartphone.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Kamis (5/7/2018), para peneliti menguji 17.260 aplikasi untuk mengetahui hal tersebut. Hasilnya, lebih dari 9.000 aplikasi ternyata memiliki izin untuk mengakses kamera dan mikrofon.

Oleh karenanya, pengembang aplikasi kemungkinan besar bisa mendengar apa yang dikatakan pemiliknya saat bicara dengan orang lain, termasuk tentang merek kesukaannya.

Gizmodo melaporkan, para peneliti menggunakan 10 smartphone Android dan menjalankan program otomatis yang terhubung dengan masing-masing aplikasi. Kemudian mereka menganalisis trafik data yang diambil oleh pengembang dari smartphone melalui aplikasi tertentu.

Hasilnya, aplikasi tidak bisa melakukan apa yang dilakukan manusia, misalnya membuat username dan password untuk masuk ke sebuah aplikasi. Para peneliti juga melihat tipe file apa saja yang dikirim, terutama saat file dikirimkan ke pihak lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kirim Rekaman Screenshot ke Pihak Lain

Dengan cara ini, para peneliti melihat ada sejumlah rekaman screenshot dan video terkait aktivitas pengguna yang dikirim ke domain pihak ketiga.

Misalnya, salah satu smartphone menginstal aplikasi GoPuff, sebuah aplikasi pemesanan dan pengiriman junk food, kemudian merekam aktivitas penggunanya.

Rekaman itu kemudian dikirim ke domain yang berafiliasi dengan Appsee, sebuah perusahaan analisis seluler.

3 dari 3 halaman

Kirim Informasi Pribadi Pengguna

Sekadar diketahui, dalam rekaman screenshot tersebut, terdapat alamat tempat si pemesan serta informasi pribadinya.

Pada laman Appsee, dengan bangganya disebutkan mereka memiliki kemampuan untuk merekam apa yang dilakukan pengguna di smartphone masing-masing. Sayangnya menurut peneliti, pengguna tidak menyadari kalau aktivitasnya di smartphone telah direkam oleh sejumlah aplikasi.

Salah satu anggota tim peneliti David Choffnes pun mengatakan, dirinya tidak melihat ada bukti bahwa mikrofon smartphone mampu mengetahui obrolan penggunanya secara diam-diam.

"Apa yang tidak dipahami, ternyata banyak yang melacak kehidupan sehari-hari pengguna. Tidak butuh kamera smartphone atau mikrofon," katanya.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.