Sukses

Kecerdasan Buatan Bisa Mengancam, Regulasi Harus Ditetapkan

Huawei juga turut serta meminta adanya regulasi baru yang mengatur pertanggung jawaban dalam pelaksanaan teknologi kecerdasan buatan.

Liputan6.com, Bangkok - Teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence) memang dikembangkan untuk tujuan baik membantu manusia. Namun di sisi lain, teknologi ini juga bisa memicu bahaya yang mengancam.

Contoh nyata kerentanan teknologi kecerdasan buatan beberapa waktu lalu dialami mobil otonom Tesla Model S.

Mobil tersebut mengalami kecelakaan saat mencoba menggunakan fungsi autopilot di kawasan Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan CTO of Huawei EBG Industry Solution Joe So di gelaran Huawei Innovation Day 2018.

Dia meminta adanya regulasi baru yang mengatur pertanggung jawaban dalam pelaksanaan teknologi tesebut.

Kecerdasan buatan tidak ada ketika orang membuat aturan, jadi menurut saya harus dibuat regulasinya, peraturan baru, untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab ketika suatu insiden terjadi,” kata Joe So di Huawei Asia Pacific Innovation Day 2018, Bangkok, Thailand, Rabu (6/6/2018).

Joe menambahkan, sebelum regulasi dibuat untuk teknologi tersebut, perlu dilakukan riset mendalam. Sebab, kemajuan kecerdasan buatan tak luput dari potensi bahaya di berbagai bidang nantinya.

Konsultan Roland Berger Strategy Consultants Low John, juga menekankan pentingnya keamanaan teknologi kecerdasan buatan yang harus dipahami penggunanya.

Selain itu, kontrol terhadap kecerdasan buatan sangat penting agar manusia tidak dikendalikan penuh oleh kecerdasan buatan.

Meski begitu, John mengungkap bahwa ada sisi positif dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan dalam bidang bisnis.

Kecerdasan buatan ternyata mampu membantu bisnis menjadi efisien dan meningkatkan pelayanan bagi pelanggannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Digital di Huawei Innovation Day 2018

Sekadar kilas balik, Huawei dengan divisi penyedia solusi ICT globalnya, baru saja mengadakan Asia Pacific Innovation Day tahunannya yang keempat pada Rabu (6/6/2018), di Bangkok, Thailand.

Pada konferensi kali ini, Huawei membawa fokus bertemakan inovasi global dan kemitraan terbuka.

Sejumlah pejabat pemerintah, pelaku industri, dan juga akademisi berkumpul untuk mengikuti acara yang diselenggarakan bersama dengan Kementrian Sains dan Teknologi Thailand tersebut.

Pada acara itu, turut hadir Deputy Chairman dan Rotating Chairman Huawei, Guo Ping. Ping berbicara tentang bagaimana perencanaan ekonomi digital yang berlangsung di Asia Pasifik dan apa yang dapat difokuskan negara agar bisa berkembang.

Huawei Asia Pasific Innovation Day 2018. Liputan6.com/Yulia Lisnawati

“Huawei telah menjadi bagian dari perencanaan ekonomi digital Asia Pasifik dan kami menyaksikan banyak pertumbuhan ekonomi yang tak seimbang karena gap antara negara maju dan berkembang semakin melebar," kata Guo Ping, saat memberikan pemaparannya di Asia Pacific Innovation Day 2018 di Hotel Kempinski Bangkok.

"Hal tersebut menjadi peluang untuk kerja sama yang berkelanjutan,” tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Peran Ekosistem Sangat Penting

Guo Ping menekankan, peran ekosistem dalam mendorong digital ekonomi juga sangat penting.

“Pemerintah harus mengambil posisi terdepan, pelaku industri melakukan bagiannya secara proaktif, serta individu perlu untuk bekerja sama dengan negara-negara di Asia Pasifik untuk membangun ekosistem digital tersebut lewat berkolaborasi ekstensif dan terbuka dengan semua pihak,” lanjutnya.

Berbagai tokoh yang menjadi pembicara juga hadir untuk membagi pikirannya tentang bagaimana membangun digital ekosistem, terutama hal yang berkaitan dengan kebijakan, aturan, transformasi industri, perusahaan unicorn dengan teknologi kecerdasan buatan (AI, Artificial Intelligence), serta bagaimana TIK dapat mendorong pembangungan generasi masa depan.

Acara tahunan yang digelar sejak 2013 itu telah berlangsung di berbagai negara, diantaranya London, Milan, Munich, Paris, Singapura, Sydney, Kuala Lumpur dan Sao Paulo.

Diharapkan, dengan adanya forum ini Huawei mengadvokasi isu keterbukaan, inovasi, kolaborasi dan keberhasilan bersama dalam upaya menghadirkan era digital kepada setiap orang, keluarga, dan organisasi demi sebuah dunia cerdas yang sepenuhnya terhubung.

(Ul/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.