Sukses

Extramarks Ingin Bikin Otak Siswa Indonesia Makin Encer

Extramarks Indonesia hadir untuk memberikan solusi pendidikan dan teknologi dengan konsep pendekatan learn, practice, dan test.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil ujian PISA (Programme for International Student Assessment) 2015 menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam memahami isu sains berada pada peringkat 65, kemampuan membaca pada peringkat 67, dan matematika pada peringkat 66 dari 73 negara partisipan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Hasil tersebut menempatkan Indonesia di bawah negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Hal ini tak terlepas dari permasalahan yang terjadi di sekitar siswa, salah satunya adalah akses untuk memperoleh materi pendidikan berkualitas yang sesuai dengan karakter belajar siswa.

Menyadari hal tersebut,  global edutech company bernama Extramarks Indonesia hadir untuk memberikan solusi dengan konsep pendekatan learn, practice, dan test.

"Setiap siswa memiliki karakter berbeda-beda dalam menyerap pelajaran yang mereka terima. Kami hadir menjawab kebutuhan mereka sehingga diharapkan siswa akan bisa lebih mudah memahami pelajaran kemudian meningkatkan minat dalam belajar," kata Fernando Uffie, Country Manager Extramarks Indonesia di Jakarta, Jumat malam (25/6/2018) usai buka puasa bersama dengan awak media.

Uffie memaparkan, semua metode pembelajaran yang tersedia di platform berbasis web dan aplikasi mobile ini dikemas dalam bentuk multimedia interaktif (animasi) guna memastikan setiap siswa dapat memilih opsi belajar yang paling nyaman, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter masing masing.

"Animasi yang ada di Extramarks, salah satunya seperti praktikum dengan konsep virtual lab. Misalnya, pelajaran biologi seperti praktik membedah katak, tampilannya akan detail dan interaktif sehingga siswa lebih mudah untuk memahaminya," tutur Uffie menjelaskan.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Sales & Marketing Director Weibu Information Inc. ini mengatakan, materi pelajaran yang disajikan Extramarks dirancang untuk siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Ia berharap, Extramarks bisa menjadi solusi tepat bagi para siswa di Indonesia.

"Kami berharap, dengan konsep yang ditawarkan Extramarks, para siswa mampu mendapatkan penguasaan yang lebih baik dalam berbagai materi pelajaran sehingga mereka bisa mendapatkan nilai tinggi untuk meraih kesempatan terbaik di jenjang pendidikan selanjutnya," ucapnya.

Saat ini Extramarks masih dalam proses pengembangan yang diklaim hampir mencapai tahap final. Pria jebolan STT Telkom Bandung ini menyebut, Extramarks akan tersedia untuk semua sistem operasi dalam waktu dekat.

"Extramarks saat ini dalam proses pengembangan dan hampir mencapai tahap final. Platform ini pun kompatibel untuk semua sistem operasi dan akan meluncur secara resmi dalam waktu dekat. Tunggu saja tanggal mainnya," pungkas Uffie.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurikulum Nasional 2013

Dengan konsep pendekatan learn, practice, dan test, konten pembelajaran di Extramarks sendiri menggunakan Bahasa Indonesia dan mengikuti Kurikulum Nasional 2013.

Dalam konteks learn (belajar), Extramarks menggunakan konten pembelajaran yang dipaparkan dengan penjelasan berjenjang dan berlapis.

Demikian juga dengan konsep narasi yang digunakan, mulai dari penjelasan yang sangat sederhana hingga penjelasan lengkap.

Dalam practice (latihan), Extramarks menggunakan ruang lingkup luas sehingga ketika melakukan pengulangan konsep serta penerapan pengetahuan, fakta, teknik, dan aturan dapat dibuat dengan berbagai skenario.

Hal ini akan memberikan stimulasi kepada siswa untuk dapat mengembangkan pemikiran kreatif dan keterampilan dalam memecahkan masalah.

Ketika proses pembelajaran selesai, maka akan dilakukan test (pengujian) dengan penilaian beragam. Mulai dari pengujian subjektif sampai dengan pengujian objektif yang diperkuat dengan tingkat kesulitan bervariasi.

Lebih jauh lagi, siswa diberikan laporan analitik secara langsung yang bisa dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuannya.

Dengan metode di atas, Extramarks dapat membantu para siswa dalam proses belajar dan proses mengajar para guru serta fungsi pengawasan dari orangtua maupun sekolah sebagai satu kesatuan, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

3 dari 3 halaman

Kualitas Pendidikan di Indonesia Belum Meningkat

Untuk diketahui, melalui Program Indonesia Pintar, pemerintah terus berupaya meningkatkan partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Pada tahun ajaran 2017/2018 Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan menengah yang mencakup Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA) telah mencapai 86,94 persen, meningkat dari 76,45 persen pada tahun ajaran 2014/2015.

Pun demikian, meski secara akses pendidikan di Indonesia sudah membaik, tapi masalah kualitas masih belum mengalami peningkatan.

Ini bisa dilihat dari performa para siswa secara umum dalam ujian standar internasional yang tidak banyak berubah sejak 1999 hingga 2015.

Menurut studi yang dilakukan OECD, 42 persen siswa Indonesia berusia 15 tahun gagal mencapai standar minimal ujian PISA yang dilakukan pada 2015. Kegagalan itu terjadi di tiga area, yaitu kemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.