Sukses

Kelewat Posesif, Wanita Ini Nekat Kirim 65 Ribu SMS ke Teman Kencan

Wanita ini nekat mengirim 65.000 SMS ke teman kencannya. Dalam satu hari, ia bisa mengirim sekitar 500 SMS.

Liputan6.com, Arizona - Kencan pertama biasanya selalu meninggalkan kesan manis. Namun sayang, hal itu tidak dialami oleh wanita yang satu ini. Baru satu kali kencan, ia sudah membuat onar.

Diketahui, wanita yang berasal dari Phoenix, Arizona, Amerika Serikat (AS), tersebut melakukan hal yang sangat mengangggu teman kencan prianya.

Wanita ini nekat mengirim 65.000 SMS ke pria tersebut. Dalam satu hari, ia bisa mengirim sekitar 500 SMS.

Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo pada Rabu (16/5/2018), si wanita sudah ditangkap polisi karena dinilai menganggu ketenangan dan privasi pria tersebut.

Menurut keterangan polisi setempat, salah satu alasan mengapa wanita tersebut dibekuk adalah karena ia juga mengirim pesan yang mengancam ke si pria.

"Jangan pernah coba-coba tinggalkan saya. Kalau tidak, saya akan coba untuk membunuhmu. Ingat, saya tidak ingin menjadi pembunuh," begitu kira-kira isi pesan SMS wanita tersebut.

Yang lebih menyeramkan lagi, isi pesan SMS lain juga berbunyi ancaman pembunuhan sadis yang tentu saja membuat si pria bergidik.

Selain membunuh, si wanita juga mengancam pria untuk memutilasi badannya dan ingin bermandikan darah si pria.

Aksi SMS teror ini ternyata juga berbuntut panjang. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu bahkan nekat menyusup ke rumah pria dan mandi di dalam bak mandinya.

Ia juga menyelipkan sebilah pisau besar di dalam mobil si pria. Yang bikin geleng-geleng kepala, si wanita juga sempat masuk ke kantor pria dan mengaku sebagai istri.

Kini, pengadilan setempat telah menjatuhi hukuman kepada wanita tersebut karena si wanita sudah menyusup ke rumah orang lain dan menyebar ancaman teror.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kisah Kencan Online yang Berujung Kematian

Kencan online kerap dijadikan pilihan alternatif untuk mencari pasangan yang diharapkan. Namun metode pencarian jodoh ini bukan tanpa risiko, di mana banyak memakan korban kekerasan dan parahnya berujung kematian.

Kasus yang terjadi pada 2014 melibatkan seorang pria bernama Tony Griffin yang tega-teganya menggorok leher sang kekasih.

Perbuatan keji itu dilakukan Griffin karena ia merasa sakit hati setelah wanita yang dikencaninya meminta putus hubungan.

Padahal, Griffin baru saja melakukan hubungan seksual pertamanya dengan wanita yang tidak disebutkan namanya itu. Sakit hati yang tak kunjung padam membuat pria 20 tahun itu berencana ingin membantai wanita lain.

Dalam persidangan di Teesside Crown Court, hakim Simon Bourne-Arton mengatakan kepada Griffin bahwa dirinya telah menebar ancaman yang mengerikan kepada masyarakat dan pada wanita muda tertentu.

"Jelas Anda adalah seorang pria muda yang sangat berbahaya," kata sang hakim seperti dikutip dari laman Mirror. Sementara jaksa Nick Dry menceritakan bagaimana Griffin bertemu korban di situs kencan Oasis.

3 dari 3 halaman

Autisme Berat

Sehari setelah mereka pertama kali bertemu pada Maret 2014, wanita itu mengatakan kepada Griffin bahwa ia tidak ingin hubungan serius dan hanya ingin menjadi teman.

Seminggu kemudian, mereka bertemu lagi di sepanjang jalur kereta api di Middlesbrough.

"Griffin bertanya kepada wanita malang itu, `Tipe pria seperti apa yang kamu inginkan?` Kemudian ia mengatakan, `Seorang pria yang baik`. Namun, tiba-tiba Griffin menyerangnya dengan pisau," kata Dry.

"Griffin kemudian menyayat dadanya, menarik kepalanya, dan menggorok lehernya dengan pisau hingga tujuh kali," ucap Dry di hadapan pengadilan.

Sementara proses pengadilan masih berlangsung, Griffin dilaporkan mengalami gangguan mental dan hanya pengadilan yang berhak memutuskan kapan ia bisa keluar dari rumah sakit.

Seorang psikiater mengatakan, Griffin menyandang autisme berat yang layak mendapatkan penanganan khusus di sebuah rumah sakit yang aman untuk proses pengobatan.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.