Sukses

Ketua ADI: Dosen Indonesia Perlu Semangat Renaissance

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia Dino Patti Djalal mengatakan, para dosen di Indonesia perlu semangat renaissance di Eropa untuk bisa ubah Indonesia jadi lebih maju.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Dino Patti Djalal membuka acara seminar nasional Kebangkitan Dosen Indonesia yang terselenggara atas kerja sama ADI dengan Universitas Prasetiya Mulya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menyemangati para dosen untuk tidak berkecil hati dengan dirinya.

"Dosen, don't underestimate yourself. Kalau (menjalankan tugas) dengan penuh ketekunan dan dedikasi, pasti anak didik akan terinspirasi," ucap di hadapan para peserta seminar, yakni 240 dosen dari berbagai universitas.

Dino juga mengatakan, dosen merupakan motor dari kebangkitan bangsa. Menurutnya, kebangkitan bangsa tidak akan terjadi jika para dosen tidak lapar akan teknologi dan informasi.

Dia mengatakan, semangat kebangkitan para dosen harus seperti renaissance di Eropa yang mampu mengubah kehidupan masyarakat Eropa.

"Bangsa Eropa melakukan renaissance yang mengubah bagaimana hidup, terjadi semangat luar biasa untuk menaklukkan dunia ilmu pengetahuan. Ini yang membuat Eropa mengusai dunia," tutur Dino.

Dino mengatakan, Indonesia juga menegaskan hari kebangkitan nasional pada 1908. Namun menurutnya hal itu belum membawa momen renaissance seperti di Eropa.

"Pada 1908 belum ada momen renaissance, belum ada intelectual bloom seperti di Eropa. Sementara kalau kita lihat, Tiongkok, Jepang, Korea, India sudah bangkit. Oleh karenanya, Indonesia perlu semangat renaissance di mana, dosen sebagai peneliti perlu memiliki obsesi untuk mencapai inovasi yang unggul," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunci Dosen untuk Maju

Dino juga menyadari bagi dosen yang ingin membuat laporan karya ilmiah, terkadang terbentur dengan keterbatasan bahasa.

"Saya paham, tetapi orang Tiongkok juga memiliki masalah yang sama. Bahasa jangan dijadikan alasan, karena kita memiliki hambatan masing-masing, dan saya yakin kita semua bisa (mengatasi hambatan)," ujar Dino berpesan.

Dino mengatakan, salah satu kunci dosen untuk terus maju adalah adanya eksposur, dalam artian menyerap berbagai ilmu dari banyak sumber. Termasuk dari dosen asing sekalipun.

"Eksposur ilmu dari dosen asing harus dikejar. (Dosen asing) itu tantangan, bukan ancaman. Inti seorang dosen adalah ilmu yang diekspos, selama menghalangi diri dari hal yang membuat kita bertumbuh, maka kita tidak akan tumbuh dengan sempurna," kata Dino.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.