Sukses

Usai Bom Gereja Surabaya, Fitur Safety Check Facebook Aktif

Lewat fitur Safety Check ini, pengguna bisa berbagi informasi kondisi diri dan sekitar kepada teman-teman lain di Facebook.

Liputan6.com, Jakarta - Usai beberapa jam pasca-ledakan bom di tiga lokasi gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2017) pagi, Facebook mengaktifkan fitur Safety Check untuk pengguna di Surabaya dan sekitarnya.

Informasi, fitur Safety Check di jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg ini memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi kondisi pemilik akun kepada teman-teman lain di Facebook.

Di sini, pengguna bisa mengabarkan kondisi terkini di lokasi kejadian sudah aman pasca-ledakan bom yang menewaskan 10 orang dan melukai 41 orang tersebut.

Pengguna Facebook yang berada di sekitar kawasan terjadinya ledakan bom, yakni di Ngagel Madya, Surabaya otomatis akan dikirimkan notifikasi Facebook ke perangkat smartphone-nya.

Bunyi pemberitahuan itu adalah "Pengguna, beritahukan ke teman-teman kamu kalau kamu baik-baik saja." Selanjutnya, pengguna bisa memilih pilihan "I'm Safe" atau memilih pilihan "Doesn't apply to me".

Fitur Facebook Safety Check. (Doc: Istimewa)

Nanti, Facebook akan secara otomatis membagikan kabar bahwa pemilik akun dalam kondisi aman kepada teman-teman di jejaring sosial tersebut.

Bagi pengguna yang mendapatkan notifikasi temannya dalam kondisi aman juga bisa ikutan mengaktifkan fitur Safety Check untuk saling mengabari kondisi terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fitur Safety Check Nyala November 2015

Aparat kepolisian melakukan penjagaan dekat lokasi ledakan bom yang terjadi di Gereja Santa Maria, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). Dua orang tewas dan 13 orang menderita luka akibat ledakan di Gereja Santa Maria. (AP/Trisnadi)

Sekadar diketahui, Facebook mengembangkan fitur Safety Check untuk memudahkan pengguna mengetahui kondisi teman dan keluarga di wilayah terdampak bencana alam.

Kendati begitu, fitur ini diaktifkan di Paris sesaat setelah serangan teror mematikan pada November 2015.

Saat itulah, fitur ini pertama kalinya dipakai dalam kondisi selain bencana alam. Kemudian, fitur ini diaktifkan pada berbagai kejadian teror di dunia.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.