Sukses

Jelang Puasa dan Lebaran, Telkomsel Genjot Kapasitas Data dengan 12 Ribu BTS

Alasan Telkomsel melebarkan titik jaringan tersebut karena terjadi lonjakan mobilitas penggunaan internet di sejumlah wilayah.

Liputan6.com, Lombok - Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah, Telkomsel mengungkap kesiapannya untuk mengoptimalkan jaringan data.

Operator yang identik dengan warna merah tersebut diketahui telah memilih beberapa titik jaringan (POI, Points of Interest) di sejumlah lokasi yang 'padat data' di seluruh Indonesia.

Disampaikan Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 772 POI yang tersebar di banyak wilayah, dari barat hingga timur Indonesia.

Adapun alasan mengapa Telkomsel melebarkan titik jaringan tersebut karena terjadi lonjakan mobilitas penggunaan internet di sejumlah wilayah ini.

"Pada saat RAFI (Ramadan dan Idul Fitri), terjadi mobilitas di kota-kota besar, kampung, bahkan tempat tujuan wisata. Karena itu, kami berfokus dengan menambahkan coverage, kapasitas, dan mengoptimalkan jaringan di wilayah tersebut," kata Bob saat Media Gathering Telkomsel yang dihelat di Lombok, Jumat (11/5/2018) malam.

Menyoal teknis segi kesiapan, sambung Bob, tentu ada perbedaan jika dibanding 2017. Kata dia, jika pada 2017 pihaknya mengantongi persetujuan menggunakan frekuensi 2.1GHz, kali ini Telkomsel juga memanfaatkan frekuensi 2.3GHz.

Untuk diketahui, Telkomsel sendiri baru saja memenangkan lelang spektrum 2.3GHz dengan menerapkan layanan 4G LTE berbasis teknologi Time Division Duplex (TDD) pada akhir 2017.

Tak cuma itu, Telkomsel juga menambahkan sebanyak12 ribu BTS Multi Band LTE pada Ramadan kali ini.

Perangkat BTS meliputi tipe frekuensi 900MHz, 1.8GHz, 2.1GHz, dan 2.3GHz. Perangkat tersebut, kata Bob, akan menyediakan solusi coverage dan kapasitas atas dasar rencana dan survei Telkomsel terkait area mana yang lebih membutuhkan frekuensi besar.

Dijabarkan lebih detail, kalau frekuensi 1.8GHz adalah frekuensi utama untuk layanan LTE, maka frekuensi 900MHz justru difokuskan untuk melayani wilayah tidak padat penduduk, yang bisa menghasilkan jangkauan lebih luas.

Sementara, frekuensi 2.1GHz dimanfaatkan untuk menambah layanan LTE, sedangkan frekuensi 2.3MHz digunakan sebagai optimasi layanan wilayah dengan kepadatan pengguna yang tinggi.

"Misal, untuk kota besar dengan lonjakan capacity besar, kami akan gabungkan BTS L1800 dengan L1300. Jadi, coverage maksimal, kapasitas mantap, dan pengalaman pengguna tentu jadi lebih baik," tukas Bob.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesiapan BTS

Terkait kesiapan Base Transceiver Station alias BTS, Telkomsel mengerahkan seluruh tim areanya di berbagai wilayah. Untuk Sumatera, Telkomsel sudah menyiapkan 262 unit BTS 4G baru serta 10 BTS mobile.

Sementara untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat, sudah disiapkan 188 POI dengan lima titik prioritas, mulai dari Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Merak, Pantai Pangandara, Pantai Santolu, hingga Kota Bunga Puncak.

Adapun prioritas pengamanan jaringan mulai dilakukan mulai dari gerbang tol Cilegon, Cikarang, dan Cianjur Selatan. Untuk area ini Telkomsel menambahkan 2.909 unit BTS 4G baru, 1.100 BTS 4G yang mendukung frekuensi 2.3GHz, serta 19 unit BTS mobile.

Kemudian untuk wilayah Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan), Telkomsel menyiapkan 3.304 unit BTS 4G baru, 772 unit BTS 4G pada frekuensi 2.3GHz, dan 18 unit BTS mobile.

Terakhir untuk Jawa dan Bali, operator tertua di Indonesia ini juga telah menyundul 3.160 unit BTS 4G baru, 178 unit BTS frekuensi 2.3GHz, serta 44 unit BTS mobile.

3 dari 3 halaman

Uji Jaringan

Bob juga memaparkan pihaknya telah melakukan uji jaringan via drive test di sepanjang jalur Sumatera (jalur darat) dan jalur Jawa (jalur darat dan kereta) untuk memastikan jaringannya berjalan prima selama bulan puasa dan menjelang lebaran.

Pada jalur darat Sumatera dengan jarak sepanjang 6.039 kilometer, Telkomsel mengklaim sinyalnya berjalan sempurna sebanyak 72,51 persen.

Kapasitas unduh datanya sendiri mencapai maksimum 111.05 Mbps dalam skala rata-rata 5.56 Mbps. Sementara kualitas suara diklaim sempurna 94 persen.

Sementara untuk jalur darat Jawa dengan bentang jarak 2385 kilometer, kualitas jaringan sempurna berkisar 72,89 persen.

Kapasitas unduh data maksimal berada pada 232.71 Mbps dari skala rata-rata 11.68 Mbps. Adapun kualitas suara berada di angka 99,70 persen.

Terakhir untuk jalur kereta api Jawa dengan jarak 1689 kilometer, kualitas jaringan ada di angka 88,10 persen, dengan kapasitas unduh paling besar pada 114.15 Mbps dari skala rata-rata 5.07 Mbps. Kualitas suaranya sendiri berada di 98,82 persen.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.