Sukses

Nintendo Dituding Langgar Paten Kontroler

Meski memiliki tampilan dan fungsi yang unik, tampaknya konsep desain Nintendo Switch dan Joy-Con diklaim sudah melanggar hak paten.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, banyak gamer dibuat terkejut ketika Nintendo pertama kali mengumumkan konsol terbarunya bernama Switch.

Berbeda dari konsol yang ada di pasaran saat ini, Nintendo Switch memungkinkan gamer bermain gim ketika di jalan atau dihubungkan ke TV layaknya konsol rumah pada umumnya.

Meski memiliki tampilan dan fungsi yang unik, tampaknya konsep desain Nintendo Switch dengan kontroler Joy-Con yang dapat dipasang lepas diklaim sudah melanggar hak paten perangkat gaming serupa buatan Gamevice.

Dikutip dari laman Reuters via Polygon, Senin (7/5/2018), Gamevice dikabarkan telah mengajukan tuntutan terhadap Nintendo ke Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (International Trade Commisson, ITC).

Dalam sebuah pernyataan, ITC sudah memulai penyelidikan terhadap konsol buatan Nintendo ini.

Sekadar informasi, ini merupakan kedua kalinya Gamevice melayangkan tuntutan serupa terhadap Nintendo pada Agustus 2017. Namun, perusahaan kemudian menarik tuntutannya secara sukarela dua bulan kemudian.

Oleh karena itu, cukup membingungkan kenapa Gamevice kembali mengangkat pelanggaran hak cipta ini kembali ke pengadilan.

Beberapa gamer berpendapat perjanjian Nintendo dan Gamevice ini berlangsung kacau (salah satu pihak tidak puas dengan perjanjian), atau kali ini Gamevice merasa mereka sudah mendapatkan bukti yang lebih kuat untuk melanjutkan tuntutannya.

Apa pun alasannya, kita tampaknya harus menunggu dan melihat bagaimana kedua perusahaan tersebut mengambil tindakan saat proses peradilan berlangsung ke depannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nintendo Switch Terjual 17 Juta Unit

Final Fantasy XIV di Nintendo Switch. (Foto: Gamespot)

Lebih lanjut, baru-baru ini terungkap Nintendo sudah membukukan penjualan sebesar US$ 9,7 miliar atau sekitar Rp 134 triliun di penghujung tahun fiskalnya pada akhir Maret 2018.

Dikutip dari laman Geekwire, Sabtu (27/4/2018), angka tersebut mengindikasikan kenaikan penjualan sebesar 105 persen dari tahun lalu.

Nintendo Switch juga telah terjual sebanyak 17 juta unit semenjak rilis pada 3 Maret 2017. Di Amerika Serikat (AS), konsol ini terjual hampir lima juta unit pada 10 bulan pertama peluncurannya.

Pencapaian tersebut mengalahkan Nintendo Wii yang hanya terjual empat juta unit pada hitungan jangka waktu yang sama.

Untuk tahun depan, Nintendo menargetkan penjualan Switch sebanyak 20 juta unit.

Laris manisnya Nintendo Switch di pasaran menjadi berkah tersendiri bagi Nintendo, apalagi karena laporan penjualan Nintendo Wii U yang tidak sesuai ekspektasi.

Salah satu gim yang menunjang penjualan Nintendo Switch adalah Super Mario Odyssey, gim Mario 3D yang rilis pada 27 Oktober 2017. Gim tersebut berhasil terjual sebanyak 10 juta kopi.

Hasilnya, profit yang diraih Nintendo meningkat sampai 505 persen dari US$ 270 juta (sekitar Rp 3 triliun) pada tahun sebelumnya, dan sekarang berhasil meraup US$ 1,5 miliar (sekitar Rp 20 triliun). 

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.