Sukses

Peran Besar Milenial dalam Perkembangan Industri Digital Indonesia

Bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karir Telkom University, The Hatch ingin mencetak generasi milenial sebagai bagian dari Digital Rangers.

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data yang dipaparkan oleh We Are Social, pengguna internet dunia sudah mencapai angka 4 miliar, atau 53 persen dari total penduduk di dunia.

Lalu bagaimana dengan pengguna internet di Tanah Air? Di Indonesia sendiri pengguna internet mencapai 132 juta, atau sekitar 50 persen dari total penduduk.

Terungkap pula, hampir 50 persen total pengguna di Indonesia didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia 19 sampai dengan 34 tahun. Demikian yang dikutip dari laporan We Are Social, Sabtu (26/4/2018). 

Dengan semakin berkembangnya teknologi jaringan internet di Indonesia, timbul pula beberapa aspek, di antaranya yaitu nilai-nilai sosial, pendidikan, pekerjaan, dan kewirausahaan.

Masih banyak mahasiswa yang ketika lulus nanti masih bingung mau jadi apa, kerja di mana, atau kerja sebagai apa.

Sebagai solusi terhadap hal tersebut, The Hatch bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karir Telkom University untuk mencetak generasi milenial menjadi bagian dari Digital Rangers.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berawal Pada Januari 2018

Ilustrasi transformasi digital. Dok: mojix.com

Sejak menjalin kerja sama pada Januari 2018, The Hatch Tel U membuka program edukasi massal seputar industri digital dan perekrutan tim The Hatch Tel U Batch I.

Berlangsung pada 25 April 2018, di Gedung K (Gedung Damar) Telkom University, edukasi masal yang dikemas dalam bentuk Stadium General bertema "Digital Rangers” itu dibuka dengan sambutan dari Prof. Ir. Mochamad Ashari, M. Eng., Ph.D selaku Rektor Telkom University, Mu’min Santoso selaku Managing Partner of Ilona Network dan Lasya Miranti selaku Managing Director of The Hatch.

Rektor Mochamad Ashari mengatakan, “Dunia kita berubah secara sosial maupun pendidikan, perlahan kami juga perlu mengubah diri menghadapi disrupsi yang kian marak."

"Di Telkom University kami menghasilkan tiga output SDM, di antaranya untuk menjadi researcher, inventor dan talented person. Ketiganya kami siapkan sesuai kebutuhan Industri saat ini.”

 

3 dari 3 halaman

Persempit Gap Kebutuhan di Industri Digital

Ilustrasi Digital Marketing, Pemasaran Digital, Google Analytic

Dilanjutkan oleh Managing Director of The Hatch, Lasya Miranti mengatakan “The Hatch hadir untuk membantu menutupi gap yang ada antara kebutuhan talent di digital industry dan lulusan universitas setiap tahunnya."

Ia menambahkan, "Saya berharap teman-teman di industri juga bisa melihat program ini sebagai sesuatu hal yang positif, sehingga kita bisa bersama-sama membantu para Mahasiswa/i mempersiapkan diri ke dunia kerja sejak dini”.

Pernyataan ini diperkuat oleh Giring Ganesha sebagai salah satu pembicara dan juga praktisi di dunia digital.

Ia mengatakan, “Kesempatan tanpa batas di dunia internet zaman sekarang. Kesuksesan dimiliki oleh mereka yang memiliki visi besar dan rela kerja keras untuk meraihnya.”

Acara ini menghadirkan dua pembicara lainnya dari pelaku industri digital, yaitu Wendy Novianto selaku CEO of Aleph Indonesia dan Savitri Wibisarto selaku Co-Founder of Rack Digital.

Peserta yang hadir pun dapat mengikuti Talkshow Session beserta Q&A selama acara berlangsung. Diharapkan, dengan digelarnya ajang ini peserta dapat termotivasi untuk ikut andil dalam perkembangan industri digital dan bergabung The Hatch Tel U.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.