Sukses

5 Teknologi Modern Ini Ternyata Sudah Ditemukan Para Leluhur

Manusia di tiap zaman selalu menganggap diri mereka adalah yang paling modern, padahal ternyata di zaman dulu pun para ahli juga melakukan banyak penemuan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Bila kita membaca novel-novel klasik, ternyata orang-orang zaman dulu berpikir mereka adalah kaum modern, padahal saat itu mereka belum punya teknologi internet atau smartphone. 

Dengan segala teknologi yang kita nikmati, pastilah kita mengira kita sudah hidup di dunia modern, tetapi 100 tahun lagi akan terlihat kalau justru kita tidak modern.

Oscar Wilde, sastrawan Irlandia, pernah menulis di salah satu dramanya bahwa menjadi terlalu modern itu berbahaya, karena yang modern pasti akan cepat tergerus zaman.

Zaman modern seperti saat ini dipenuhi oleh berbagai macam teknologi yang semakin canggih di segala bidang. Para ilmuwan pun berlomba-lomba menciptakan berbagai teknologi yang lebih canggih agar menjadi yang paling modern.

Ternyata, dari zaman dulu pun para ilmuwan modern di zamannya juga berupaya menciptakan  teknologi mutakhir. Berikut teknologi-teknologi yang sudah ada sejak zaman dahulu sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Astrolabe

Astrolabe, atau yang disebut Astrolabio dan Astrolabium, adalah alat untuk memprediksi posisi obyek-obyek angkasa pada abad pertengahan.

Benda ini disebut pertama kali diciptakan oleh Apollonius dari Perga antara 220 sampai 150 SM. Tidak banyak diketahui sejarah tentang Apollonius, kecuali ia adalah orang Yunani.

Selain dipakai di Eropa, alat ini juga dipakai oleh umat muslim pada zaman dulu ketika mencari posisi kiblat atau ketika melakukan pelayaran. 

3 dari 6 halaman

2. Baterai Baghdad

Bermula dari ditemukannya sebuah guci pada tahun 1936 di sebuah makam kuno yang terletak di Khujut, selatan Baghdad. Guci ini diperkirakan berumur lebih dari dua ribu tahun.

Seorang Arkeolog Jerman bernama Wilhem Konig menyadari bahwa guci tersebut bukan guci biasa karena memiliki pipa tembaga dengan sebatang logam di dalamnya.

Ia pun melakukan penelitian terhadap guci tersebut dan menemukan bekas cairan asam seperti cuka atau anggur di dalamnya.

Akhirnya diketahui bahwa guci ini bisa digunakan untuk membuat baterai sehingga kemungkinan teknologi listrik telah dikenal sejak zaman purba. Baterai ini dikenal Baterai Baghdad atau Baterai Parthian.

Sebab pada penelitian selanjutnya diketahui bahwa dengan memasukkan jus anggur ke dalam guci yang kini disebut Parthian Batteries ini akan menghasilkan listrik sebesar 0,5 volt.

Hal ini semakin membuat para peniliti yakin bahwa Baterai Parthian merupakan alat yang digunakan manusia di zaman purba untuk menciptakan listrik.

4 dari 6 halaman

3. Jantung Buatan

Siapa sangka, jantung buatan yang kita kira baru ada di zaman modern ternyata sudah ada sejak zaman dulu.

Hal ini dibuktikan oleh kelompok peneliti yang melakukan penelitian terhadap mumi anak laki-laki yang ditemukan di dalam sebuah piramida Mesir.

Di dada kiri mumi berusia sekitar lima ribu tersebut ditemukan jantung buatan yang fungsinya sama seperti yang ada di zaman modern.

Dengan ini, diketahui bahwa orang-orang di zaman purba ternyata sudah dapat menciptakan teknologi secanggih jantung buatan.

5 dari 6 halaman

4. Antikythera Mechanism

Antikythera Mecanism merupakan sebuah benda berbentuk jam weker yang ditemukan di dalam bangkai kapal yang karam di dasar laut oleh para penyelam Yunani.

Seorang peneliti bernama Derek John De Solla Price mengemukakan bahwa Antikythere Mechanism kemungkinan berasal dari tahun 80 sebelum Masehi dan digunakan untuk mengukur pergerakan bintang dan planet atau posisi astronomi.

Selanjutnya, diketahui bahwa Antikythera Mecanism bekerja seperti sebuah komputer sehingga disebut sebagai komputer analog kuno dari zaman purbakala.

6 dari 6 halaman

5. Peta Piri Reis

Sebuah peta kuno yang terbuat dari kulit rusa tersimpan di Istana Taifurkhafi, Istanbul, Turki.

Di peta ini terdapat tanda tangan Piri Reis yang merupakan seorang laksamana Turki Utsmani dan tertera bulan dan tahun kapan peta tersebut ditandatangani, yaitu bulan Muharram tahun 919 Hijriyah atau sekitar 1513 Masehi.

Karena keunikannya, peta ini kemudian diteliti lebih lanjut dan ditemukanlah fakta bahwa gambaran pada peta ini ternyata sebenarnya adalah gambar seperti pandangan udara dari atas angkasa.

Peta ini sempat dua kali muncul di mata uang Turki, yaitu pada 1999-2009. 

Itulah lima teknologi canggih yang ditemukan para leluhur. Semoga dengan mempelajari hal ini, kita tidak akan merasa hidup di zaman yang paling modern.

**Artikel ini merupakan hasil kerja sama Tekno Liputan6.com dengan situs teknologi JalanTikus.com. Untuk informasi mengenai tips dan ulasan teknologi, kunjungi www.jalantikus.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.