Sukses

Pengguna yang Tak Punya Akun Juga Bisa Dilacak Facebook

Facebook bisa melacak pengguna lewat informasi yang didapatkan via pihak ketiga, seperti IP adress, browser, informasi sistem operasi, cookies, identifikasi perangkat, dan masih banyak lagi.

Liputan6.com, Menlo Park - Facebook hingga kini masih menjadi topik perbincangan hangat. Bagaimana tidak, setelah skandal penyalahgunaan puluhan juta data pengguna, banyak yang menyangsikan data mereka kini tak lagi aman di media sosial (medsos) tersebut.

Raksasa medsos milik Mark Zuckerberg itu belum lama ini pun meminta maaf dan mengakui kalau skandal yang juga melibatkan perusahaan Cambridge Analytica itu benar terjadi.

Mereka bahkan mengungkap salah satu rahasia gelap yang meresahkan pengguna, di mana Facebook bisa melacak penggunanya sekali pun mereka dalam keadaan tidak aktif alias log out.

Tak cuma itu, Facebook bahkan juga bisa memburu penggunanya yang tidak memiliki akun sama sekali.

Hal tersebut disampaikan oleh Director of Management Product Facebook, David Baser. Ia mengatakan, Facebook bisa melacak pengguna lewat informasi yang didapatkan via pihak ketiga, seperti IP adress, browser, informasi sistem operasi, cookies, identifikasi perangkat, hingga alamat situs web atau aplikasi yang digunakan.

"Jadi, ketika pengguna mengunjungi sebuah situs web atau aplikasi via Facebook (seperti like, share button, Facebook Ads Tools, atau juga Facebook Login), kami akan menerima informasi langsung meski pengguna dalam keadaan log out atau juga tidak memiliki akun Facebook. Pasalnya, aplikasi dan situs web lain tidak tahu siapa yang menggunakan Facebook," kata Baser sebagaimana dilansir Trusted Reviews, Rabu (18/4/2018).

Lantas, data yang didapatkan Facebook bakal digunakan untuk meningkatkan produk dan layanan, juga meningkatkan faktor keselamatan serta keamanan platform dan terus menyediakan layanan pihak ketiga.

"Facebook Audience Network menciptakan situs lain dan aplikasi untuk memperlihatkan iklan dari para pengiklan. Jadi, saat kami mendapatkan permintaan untuk memperlihatkan Audience Network, kami membutuhkan sistem operasi orang yang akan dikirimkan sebuah iklan," jelasnya.

Dengan demikian, tambah Baser, pengguna yang mengakses internet pasti tak akan bisa lepas dari Facebook. Sebab, situs dan aplikasi yang mereka kunjungi pasti akan selalu terhubung dengan Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risiko Login Situs Web atau Aplikasi Lain Pakai Facebook

Belum lama ini, Faceboook mengaku menggunakan miliaran data penggunanya untuk menyajikan konten dan iklan yang cocok dengan pengguna.

"Aplikasi dan situs yang memakai layanan kita, seperti tombol Like dan Facebook Analytics, mengirimkan kami informasi (data) untuk meningkatkan kualitas konten dan iklan yang lebih baik," tulis Facebook.

Namun, pihak Facebook mengungkapkan mereka tidak sendirian dalam hal ini, karena layanan lain seperti Google pun memiliki layanan analisa populer yang berfungsi serupa terkait periklanan.

"Dan Amazon, Google, dan Twitter semua memiliki fitur login. Perusahaan-perusahaan itu, dan banyak lainnya, juga menawarkan layanan iklan," lanjut laporan itu.

Penjelasan Facebook memang berbelit-belit, tapi intinya Facebook akan tahu situs atau aplikasi yang sedang kita pakai, serta konten dari situs itu, bila kita login dengan layanannya.

Untuk diketahui, Facebook memiliki monthly active users (MAUs) atau pengguna aktif bulanan mencapai 2,13 miliar--naik 14 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk daily active users (DAUs) atau pengguna aktif harian rata-rata 1,4 miliar.

3 dari 3 halaman

Menegaskan Tidak Menjual Data

Facebook kembali menegaskan mereka tidak menjual data pengguna, tetapi kenyataannya data pengguna memang dipakai untuk disesuaikan dengan iklan yang muncul di Facebook pengguna, sehingga timbul kesan memata-matai yang dilakukan Facebook.

Facebook justru mengaku menggunakan data yang mereka peroleh dari situs lain untuk membantu pengguna, mulai dari di setelan bahasa, sampai membantu menganalisa pengunjung situs dan aplikasi, seperti gender dan usia.

Facebook turut berkata data-datanya yang didapatkan digunakan untuk melindungi pengguna, jadi bila ada IP address yang berasal dari negara lain untuk login ke akun Facebook seseorang, maka pengguna bisa diberitahukan.

Untuk masalah iklan, bila pengguna berkunjung ke situs travel, maka Facebook bisa mengetahui dan menawarkan iklan-iklan terkait hotel dan mobil sewaan.

Itulah yang menyebabkan mengapa saat kita mencari produk di sebuah situs, tiba-tiba iklan produk serupa muncul di Facebook.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.