Sukses

Apple Tutup iTunes Akhir Maret 2019?

Apple dilaporkan akan memulai proses penutupan iTunes pada 31 Maret 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan tentang rencana Apple mengakhiri eksistensi iTunes kembali muncul. Menurut sumber dari internal perusahaan, Apple berencana memensiunkan iTunes dan prosesnya akan dilakukan secara bertahap.

Dikutip dari Alphr, Minggu (15/4/2018), sumber internal itu mengatakan tahapan tersebut akan dimulai pada 31 Maret 2019. Namun saat itu bukan berarti layanan tersebut akan benar-benar hilang, tapi Apple akan mengumumkan rencana pensiun iTunes pada tanggal tersebut.

Ketika Apple membuat pengumuman, artinya para pengguna bisa membuat persiapan sederhana sebelum iTunes ditutup. Kendati demikian, Apple dilaporkan akan memastikan pengguna masih bisa menikmati musik yang mereka beli melalui iTunes di semua perangkat Apple.

Unduhan iTunes Plus dan video akan tetap bisa diputar dan pengguna masih bisa mengatur koleksi musik tanpa masalah. Satu hal utama yang akan berubah adalah pengguna tidak lagi bisa membeli musik digital dari Apple ke depannya.

Ini bukan kali pertama laporan tentang penutupan iTunes muncul. Apple sebelumnya membantah rumor yang beredar. Namun bantahan Apple itu disinyalir hanya pengalihan isu, karena kemudian eksekutif perusahaan yakni Jimmy Iovine, sempat menyinggung iTunes akan ditutup ketika orang-orang berhenti membeli musik.

Iovine enggan memberikan rincian waktu penutupan iTunes, tapi pernyataannya menunjukkan Apple tengah mempertimbangkan hal tersebut.

Lebih lanjut, selepas penutupan iTunes, Apple akan memperkuat layanan Apple Music. Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu bakal mengalihkan fokus ke Apple Music, yang saat ini tengah menghadapi persaingan sengit di pasar streaming musik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apple Music Punya 40 Juta Pelanggan Berbayar

Apple kembali mengumumkan data terbaru tentang Apple Music. Layanan tersebut telah mengantongi 40 juta pelanggan berbayar dan memiliki Vice President baru.

Pencapaian 40 juta pelanggan berbayar dinilai cukup impresif. Namun, perbedaan jumlahnya masih jauh di bawah Spotify.

Spotify sebagai kompetitor utama Apple Music, saat ini memiliki 70 juta pelanggan berbayar dan hampir 90 juta pengguna gratis berbasis iklan. Spotify berharap bisa memiliki 200 juta pengguna aktif pada akhir tahun ini.

Kendati demikian, Apple Music lebih unggul daripada Spotify dari segi katalog lagu. Apple Music dilaporkan memiliki sekira 40 juta lagu, sedangkan Spotify 30 juta.

Lebih lanjut, Apple Music kini memiliki pimpinan baru yaitu Oliver Schusser sebagai Vice President. Schusser telah bekerja dengan Apple selama 14 tahun, serta memiliki peran dalam banyak pengembangan produk Apple, termasuk App Store, film dan TV di iTunes, iBooks dan Podcasts.

Seiring dengan jabatan barunya, Schusser akan pindah dari Eropa ke California, Amerika Serikat (AS) untuk memimpin Apple Music dan International Content, serta memberikan laporannya secara langsung kepada Senior Vice President of Internet Software and Services Apple, Eddie Cue.

3 dari 3 halaman

Jumlah Pelanggan Apple Music Terus Tumbuh

Jumlah pelanggan berbayar Apple Music terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data Februari 2018, jumlah pelanggannya mencapai 36 juta, kini naik menjadi 40 juta.

Apple menyampaikan soal data Apple Music pada Februari lalu kepada The Wall Street Journal. Saat itu, pertumbuhan Apple Music disebut lebih cepat daripada Spotify di Amerika Serikat (AS).

"Menurut sumber, basis pelanggan Apple di AS tumbuh sekira 5 persen per bulan, dibandingkan Spotify dengan 2 persen. Jika pertumbuhan tersebut terus terjadi, Apple bisa menggantikan posisi Spotify di AS pada musim panas tahun ini," demikian laporan yang tertulis di The Wall Street Journal pada Februari 2018.

Spotify merupakan kompetitor terberat Apple Music. Spotify ekspansi ke AS pada 2011, sedangkan Apple Music baru meluncur pada 2015 secara serentak ke lebih dari 100 negara.

Untuk layanan berbayar, keduanya menawarkan paket berlangganan individu US$ 9,99, pelajar US$ 4,99 dan keluarga US$ 14,99 per bulan. Apple Music mendapatkan keuntungan karena menjadi aplikasi bawaan pada ratusan juta iPhone dan iPad. Layanan ini juga tersedia pada Mac, PC, Android, Apple Watch, Apple TV, serta kendaraan yang dilengkapi CarPlay, Sonos dan HomePod.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini