Sukses

Apple Music Kantongi 40 Juta Pelanggan Berbayar

Layanan streaming musik Apple Music telah mengantongi 40 juta pelanggan berbayar dan memiliki vice president baru.

Liputan6.com, Jakarta - Apple kembali mengumumkan data terbaru layanan streaming musik miliknya, Apple Music. Layanan tersebut telah mengantongi 40 juta pelanggan berbayar dan memiliki vice president baru.

Dikutip dari GSM Arena, Senin (16/4/2018), pencapaian 40 juta pelanggan berbayar dinilai cukup impresif. Namun, perbedaan jumlahnya masih jauh di bawah Spotify.

Spotify sebagai kompetitor utama Apple Music saat ini memiliki 70 juta pelanggan berbayar dan hampir 90 juta pengguna gratis berbasis iklan. Spotify berharap bisa memiliki 200 juta pengguna aktif pada akhir tahun ini.

Kendati demikian, Apple Music lebih unggul daripada Spotify dari segi katalog lagu. Apple Music dilaporkan memiliki sekira 40 juta lagu, sedangkan Spotify 30 juta.

Lebih lanjut, Apple Music kini memiliki pimpinan baru yaitu Oliver Schusser sebagai Vice President. Schusser telah bekerja dengan Apple selama 14 tahun, serta memiliki peran dalam banyak pengembangan produk Apple, termasuk App Store, film dan TV di iTunes, iBooks, dan Podcasts.

Seiring dengan jabatan barunya, Schusser akan pindah dari Eropa ke California, Amerika Serikat (AS) untuk memimpin Apple Music dan International Content, serta memberikan laporannya secara langsung kepada Senior Vice President of Internet Software and Services Apple, Eddie Cue.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Pelanggan Apple Music Terus Tumbuh

Jumlah pelanggan berbayar Apple Music terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data Februari 2018, jumlah pelanggannya mencapai 36 juta, kini naik menjadi 40 juta.

Apple menyampaikan soal data Apple Music pada Februari lalu kepada The Wall Street Journal. Saat itu, pertumbuhan Apple Music disebut lebih cepat daripada Spotify di Amerika Serikat (AS).

"Menurut sumber, basis pelanggan Apple di AS tumbuh sekira 5 persen per bulan, dibandingkan Spotify dengan 2 persen. Jika pertumbuhan tersebut terus terjadi, Apple bisa menggantikan posisi Spotify di AS pada musim panas tahun ini," demikian laporan yang tertulis di The Wall Street Journal pada Februari 2018.

Spotify merupakan kompetitor terberat Apple Music. Spotify ekspansi ke AS pada 2011, sedangkan Apple Music baru meluncur pada 2015 secara serentak ke lebih dari 100 negara.

Untuk layanan berbayar, keduanya menawarkan paket berlangganan individu US$ 9,99, pelajar US$ 4,99 dan keluarga US$ 14,99 per bulan. Apple Music mendapatkan keuntungan karena menjadi aplikasi bawaan pada ratusan juta iPhone dan iPad. Layanan ini juga tersedia pada Mac, PC, Android, Apple Watch, Apple TV, serta kendaraan yang dilengkapi CarPlay, Sonos dan HomePod.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.