Sukses

Dicecar Kongres AS, Bos Facebook 40 Kali Bilang Tak Punya Jawaban

Selama dua hari disidang oleh Kongres AS, bos Facebook Mark Zuckerberg 40 kali menyebut dirinya tidak memiliki jawaban atas pertanyaan dan berjanji akan memberikan jawaban kemudian.

Liputan6.com, Jakarta - Bos Facebook Mark Zuckerberg kembali dicecar oleh anggota Kongres AS terkait penyalahgunaan data 87 juta pengguna Facebook.

Jika sebelumnya Mark Zuckerberg minta maaf kepada seluruh anggota Kongres atas kasus ini, terbaru ia malah bikin kesal sejumlah anggota Kongres.

Pasalnya, dalam dua kali 5 jam rapat dengar pendapat yang berlangsung selama dua hari, Zuckerberg dinilai tidak memberi jawaban gamblang tentang masalah yang kini dihadapi raksasa jejaring sosial itu.

Mengutip laporan Reuters, Kamis (12/4/2018), Zuckerberg menangkis pertanyaan tentang seberapa banyak kontrol yang dimiliki pengguna atas data mereka di Facebook.

Sayangnya, hingga rapat dengar pendapat berakhir, belum ada konsensus di antara anggota Kongres mengenai jenis undang-undang privasi apa yang mungkin bakal dibuat lantaran anggota Kongres kekurangan waktu.

Pun, Zuckerberg menolak untuk mendukung undang-undang baru tentang privasi data. Dia juga menolak mengubah cara bisnis Facebook.

"Tidak bisa dielakkan lagi, diperlukan peraturan baru," kata Zuckerberg, sayangnya dia tidak menyebut peraturan seperti apa yang dimaksud.

Zuckerberg juga dianggap sukses berkelit dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh anggota Kongres.

Terhitung sebanyak 40 kali suami Priscilla Chan ini mengatakan dirinya tidak memiliki jawaban dan akan kembali lagi nanti. Sementara, satu dari tiga anggota Kongres mendapat tanggapan itu selama dua hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Zuckerberg Dianggap Selalu Berkelit

Anggota Kongres AS Perwakilan dari Demokrat Debbie Dingell sempat frustrasi dengan janji-janji manis Zuckerberg untuk memberikan jawaban secara tertulis di kemudian hari.

"Ada beberapa hal mencolok tentang percakapan ini. Sebagai CEO, Anda tidak tahu beberapa fakta utama (dari masalah yang dihadapi Facebook)," kata Dingell.

Namun, satu hal yang begitu dipegang teguh oleh bos platform Instagram dan WhatsApp, adalah konsistensi dirinya yang menyebutkan pengguna Facebook bisa mengontrol penuh data-data mereka.

"Bagaimana konsumen dapat mengontrol data mereka jika Facebook tidak memiliki kendali atas data?" tanya Perwakilan New Jersey Frank Pallone.

Zuckerberg mengatakan, Facebook butuh waktu beberapa bulan untuk menyelesaikan serangkaian audit aplikasi-aplikasi yang mungkin juga menyalahgunakan data pengguna Facebook.

"Saya mengira, kami akan menemukan beberapa aplikasi lain yang mungkin melakukan sesuatu yang mencurigakan atau menyalahgunakan data pengguna," katanya.

3 dari 3 halaman

Tak Bisa Beri Jawaban

Tidak hanya itu, Zuck juga tidak bisa menjawab pertanyaan Dingell saat ditanya tentang seberapa sering Facebook menggunakan kode komputer di website untuk mengumpulkan data-data saat semua pengguna sedang online.

Saat ditanya soal bagaimana pengguna bisa menghapus data mereka dari Facebook, Zuckerberg menyebut, "mengumpulkan data orang-orang yang tidak terdaftar di Facebook untuk tujuan keamanan."

Ayah dua orang anak ini juga tidak merespon saat ditanya bagaimana seseorang yang bukan pengguna Facebook bisa menghapus datanya tanpa mendaftarkan dirinya ke layanan tersebut.

Sebagai informasi, Facebook sebelumnya mengumpulkan data berupa nomor kontak milik penggunanya serta seluruh daftar kontak (phone book) penggunanya.

Artinya, semua nomor telepon yang disimpan oleh seorang pengguna di daftar kontaknya bisa diakses oleh Facebook, termasuk mereka yang mungkin bukanlah pengguna Facebook.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.