Sukses

Para Bos Teknologi Desak AS Batasi Kepemilikan Senjata

Pasca penembakan di kantor YouTube, para bos teknologi meminta pemerintah AS membatasi kepemilikan dan penggunaan senjata api di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah aksi penembakan sempat terjadi di markas YouTube di San Bruno, California, AS pada Selasa 3 Maret 2018 waktu setempat. Tiga orang menjadi korban luka atas insiden tersebut, ditambah satu pelaku tewas bunuh diri.

Menanggapi insiden penembakan YouTubeini, sejumlah petinggi perusahaan teknologi seperti Twitter dan Uber meminta pemerintah Amerika Serikat mengontrol kepemilikan senjata api. Sampai saat ini, motif pelaku penembakan masih belum diketahui.

Sebagaimana dikutip Mashable, Kamis (5/4/2018), setelah insiden ini CEO Twitter Jack Dorsey langsung mengunggah cuitan yang isinya seruan untuk mengontrol senjata api. Ia juga mengunggah tautan ke situs web Gerakan March for Our Lives.

"Kita tidak bisa terus bersikap reaktif atas kejadian seperti ini, berpikir, dan berdoa hal-hal seperti ini tidak akan terjadi lagi di sekolah, tempat kerja, atau tempat komunitas kami. Sudah waktunya untuk mengubah kebijakan," kata Dorsey.

Tidak cuma Dorsey, bos Uber Dara Khosrowshahi pun mengunggah ucapan duka citanya. Khosrowshahi memohon untuk mengakhiri kekerasan dengan senjata api.

"Atas nama tim kami di Uber, mengirimkan dukungan untuk siapa saja di YouTube dan Google dan ucapan terima kasih untuk mereka yang membantu. Ini adalah tragedi yang harusnya mendorong kita menghentikan kekerasan dengan senjata api," cuit Khosrowshahi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ucapan Duka dari Bos Apple dan Amazon

Ucapan duka juga dicuitkan oleh CEO Apple Tim Cook dan CEO Amazon Jeff Bezos.

"Dari semua yang ada di Apple, kami mengirim simpati dan dukungan untuk tim di YouTube dan Google, terutama para korban dan keluarganya," cuit bos Apple Tim Cook.

"Sangat menakutkan dan tragis bagi YouTube dan Google. Kami mendoakan yang terbaik bagi mereka yang terluka dan semua yang terdampak," kata bos Amazon Jeff Bezos.

Tidak hanya itu, co-Founder sekaligus mantan CEO YouTube Chad Hurley juga memberikan dukungan untuk YouTube pasca penembakan tersebut.

3 dari 3 halaman

Pernyataan Bos Google

Selasa malam, sebuah aksi penembakan terjadi di markas YouTube yang berlokasi di San Bruno, California, Amerika Serikat.

Menurut kabar terbaru, tiga orang menjadi korban terluka dan ditambah pelaku yang tewas bunuh diri, demikian dilansir dari LA Times, Rabu (4/4/2018).

Pelaku adalah seorang wanita yang diduga menyasar seorang pegawai yang bekerja di tempat kejadian perkara.

Sundar Pichai selaku CEO dari Google (yang merupakan induk perusahaan YouTube menulis sebuah pesan kepada seluruh pegawainya setelah penembakan itu, berikut terjemahan dari isi suratnya.

 

"Ketika pegawai kita sedang makan siang, kami mendapat laporan perihal penembak berkeliaran di (markas) YouTube di San Bruno. Penegak hukum dan tim Keamanan kita sudah bekerja untuk mengevakuasi gedung-gedung dan mengutamakan keselamatan semua orang di sana.

Informasi terbaik yang kami peroleh adalah situasi sudah terkendali. Kami secara aktif memonitor dan bekerja dengan pihak berwenang dan rumah sakit setempat.

Dengan kesedihan yang besar, saya pun menyampaikan --berdasarkan informasi terbaru -- empat orang terluka di tindak kejahatan mengerikan ini. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung mereka dan keluarganya pada saat ini."

 

Ia menambahkan, "Saya bersyukur kepada semua orang di dalam dan luar perusahaan karena memberikkan dukungan dan harapan yang terbaik. Saya terutama berterima kasih pada responder pertama dan tim keamanan kita yang bertindak begitu cepat untuk mengamankan orang-orang."

"Saya tahu banyak dari kalian yang kaget saat ini. Selama beberapa hari ke depan, kami akan terus menyediakan dukungan untuk membantu mengobati semua orang di keluarga Google dari tragedi tidak terbayangkan ini."

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.