Sukses

4 Fenomena Alien yang Gagal Dibuktikan Para Ilmuwan

Deretan fenomena yang dianggap jejak alien ini, ternyata hanya dianggap peristiwa biasa, kesalahan genetik, ataupun 'kerjaan' manusia di masa lampau.

Liputan6.com, Jakarta - Selama berabad-abad, para ilmuwan percaya kalau ilmu pengetahuan bisa dijadikan sebagai aspek untuk membuktikan kehidupan selain manusia di luar angkasa. Dalam hal ini, ilmuwan mempercayai adanya alien meski belum bisa membuktikannya.

Dalam berbagai usahanya, para ilmuwan seakan-akan terobsesi untuk membuktikan berbagai fenomena aneh sebagai aktivitas terkait ekstraterestrial.

Meski tak pernah disimpulkan alien itu tidak ada, para ilmuwan belum pernah berhasil membuktikannya hngga sekarang.

Pada akhirnya, deretan fenomena yang dianggap jejak alien, ternyata hanya dianggap peristiwa biasa, kesalahan genetik, ataupun 'kerjaan' manusia di masa lampau. Apa saja? Berikut ulasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Bayi Alien

Pada 2003 silam, para arkeolog menemukan mumi yang ukurannya hanya sebesar bayi. Mumi ini tak memiliki fitur tubuh seperti manusia, karena memiliki kepala yang meruncing dan jumlah tulang rusuk yang tidak lazim.

Dugaan sementara para ilmuwan, ada alien yang 'mempir' ke Bumi lalu meninggal.

Namun akhirnya selama 10 tahun diteliti, para ilmuwan akhirnya mendapatkan bukti biologis kalau mumi yang ditemukan di Gurun Atacama di Chile tersebut adalah manusia.

Pada 2013, analisis genetik menyebut bahwa mutasi genetik membuat adanya berbagai keanehan di tulang bayi tersebut.

Bayi mumi yang diberi nama Ata ini memang mengalami mutasi genetik sehingga berkembang sangat cepat. Hal ini membuat bayi mumi ini memiliki tulang yang telah berkembang layaknya anak berumur 8 tahun.

Bahkan, bayi ini tak cuma bukan dianggap alien, menurut Gary Nolan, immunolog dari Stanford University yang merupakan peneliti fenomena ini, menyebut bahwa Ata adalah bayi baru lahir yang berbentuk aneh dan langsung dikubur di gurun oleh yang melahirkannya.

3 dari 5 halaman

2. Sinyal Luar Angkasa

Di tahun 2017 silam, para astronom di Arecibo Observatory mendapatkan sinyal radio yang diduga datang dari planet kerdil bernama Ross 128.

Dugaan ini sendiri masih misterius, di mana astronom menganggap sebuah suar surya dari Ross 128 adalah sumbernya, namun frekuensi sinyal radio tersebut tak sesuai jika memang teorinya demikian.

Para ilmuwan sempat menjulukinya sinyal ekstraterestrial dan mendapat 'bumbu-bumbu' sinyal alien dari pemberitaan media. Mereka akhirnya menyadari jika sinyal ini ternyata bukanlah alien yang memanggil atau mencoba mengontak manusia di Bumi.

Menurut para astronom yang menemukan sinyal ini, mereka butuh waktu satu minggu penuh untuk mengetahui bahwa sinyal ini ternyata datang dari sebuah satelit yang berada di geostasioner orbit yang sama dengan Ross 128. Sehingga, ini tak cuma bukan alien, melainkan sinyal yang cukup dekat dengan Bumi.

4 dari 5 halaman

3. Debu Luar Angkasa

Sebuah penemuan besar terjadi pada 2015 lalu, di mana terdapat pemblokiran cahaya matahari yang terjadi di bintang bernama KIC 8462852 atau lebih dikenal dengan Tabby.

Ilmuwan menyebut ada sesuatu yang lewat di depan bintang tersebut, dan memblokir 20 persen cahaya yang menyinarinya.

Benda yang lewat ini tak memiliki pola yang jelas, sehingga ini bukan benda angkasa seperti planet. Beberapa memprediksi bahwa ini adalah struktur besar alien atau semacam benda yang berhubungan erat dengan ekstraterestrial.

Namun setelah dua tahun dilakukan penelitian, para astronom melaporkan bahwa hal tersebut bukanlah alien. Bahkan, benda yang memblokir cahaya tersebut hanyalah debu. Bintang Tabby ini adalah bintang yang disekelilingnya terdapat debu dengan jumlah yang tak jelas banyaknya.

Salah satu misteri yang tersisa adalah tidak lazim ada debu yang mengelilingi sebuah bintang, dan dari mana debu tersebut berasal.

5 dari 5 halaman

4. Ruang Misterius dalam Piramida

Sebuah partikel subatomik dalam Piramida Besar Giza di Mesir sedikit mengungkap misteri di rongga kosong dalam salah satu keajaiban dunia tersebut.

Permasalahannya adalah, karena ini adalah teknologi berusia hampir dua abad, para ilmuwan tak tahu persis apa itu, dan mengapa itu ada di sana. Hal ini membuat dugaan sementara adalah Piramida adalah salah satu jejak ekstraterestrial di Bumi.

Selain itu terlacak adanya partikel yang disebut 'Muon.' Muon sendiri adalah partikel yang diproduksi saat sinar kosmik yang menembus alam semesta kita dan mampu menembus atmosfer. Ilmuwan memahami jika muon bisa berjalan lewat medium udara, tetaou tidak memahami mengapa muon bisa menembus batu Piramida yang ketat dan keras.

Namun setelah diteliti, akhirnya intensitas penelitian tersebut tak membawa kesimpulan ke ranah alien, justru ilmuwan menemukan bahwa bangsa Mesir kuno adalah peradaban dengan teknologi tinggi.

Dengan menganalisis berapa banyak Muon yang melakukan perjalanan melalui benda besar seperti Piramida (hal ini mirip dengan cara sinar-X dipergunakan untuk rontgen), para ilmuwan dapat mendeteksi celah dan ruang internal tersebut, meski tak tahu persis ruangan itu untuk apa.

Hal ini diakhiri dengan pemikiran bahwa di masa tersebut, bangsa Mesir kuno bisa membangun rongga kosong di dalam piramida terbesar di kompleks tersebut, yang sebenarnya mustahil dilakukan. Membuat Piramida yang pernah menyandang status sebagai keajaiban dunia, terasa makin ajaib.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.