Sukses

Sikap Bos Apple bila Jadi Mark Zuckerberg

CEO Apple Tim Cook sudah sejak lama mengingatkan perihal pentingnya melindungi data pribadi. Setelah skandal Facebook, ia pun kembali mengingatkan hal itu.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sebelumnya bos WhatsApp menyindir Facebook perihal kebocoran data, sekarang giliran bos Apple yang melakukannya.

Bulan ini memang menjadi masa yang berat bagi Facebook. Skandal Facebook dan Cambridge Analytica baru saja mereda, lalu langsung diikuti dengan pengguna yang kaget histori panggilan dan SMS mereka ternyata disimpan Facebook.

Skandal yang menimpa Facebook mengingatkan publik terkait istilah yang populer di era internet seperti sekarang: "Bila kamu tidak membayar, kamu bukanlah pelanggan, kamu adalah produk yang dijual".

Mengenai skandal itu, CEO Apple Tim Cook akhirnya angkat bicara. Dilansir dari Recode, Kamis (29/3/2018), Cook menyebut harusnya Facebook bisa meregulasi diri mereka sendiri, tetapi sayangnya sudah terlambat.

Untuk kasus di Facebook, produk yang "dijual" adalah data-data milik pengguna, seperti yang dilakukan tim kampanye Obama dan Cambridge Analytica. Mereka sama-sama dituding mengeksploitasi data di Facebook untuk tujuan politik.

Cook pun menjelaskan kebijakan yang dianut Apple perihal melindungi pelanggan.

"Faktanya adalah kami bisa saja menghasilkan banyak uang bila kami menguangkan pelanggan kami andaikan mereka kami jadikan produk. Kami memilih untuk tidak melakukannya," tukas Cook.

Cook juga ditanya apa yang akan dia lakukan andaikan ia berada di posisi Mark Zuckerberg.

"Saya tidak akan jatuh ke situasi tersebut (kebocoran data)," jawab Cook.

Tim Cook memang sejak lama mengampanyekan perlindungan data. Sebelumnya, ia sempat mengkritik layanan-layanan gratis yang ternyata menyetor histori pencarian dan data-data lainnya agar dijual untuk tujuan iklan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kritis Mengenai Layanan Gratis

Cook juga pernah menyindir Google Photos yang tidak memiliki kebijakan spesifik perihal privasi pengguna.

"Kami percaya pelanggan harus menjadi pengendali informasi mereka sendiri. Kamu mungkin menyukai hal-hal yang disebut layanan gratis ini, tapi saya pikir mereka tidak pantas menyetor email milikmu, histori pencarianmu, dan bahkan foto-foto keluargamu untuk dijual untuk tujuan iklan," ucap Cook.

Pendahulu Cook, yakni Steve Jobs, juga mementingkan privasi pengguna saat memakai sebuah produk agar mereka tidak kecele ketika menggunakan suatu produk atau platform. Sekarang omongan Jobs terbukti ada benarnya.

Sebagai informasi, Tim Cook diangkat menjadi CEO Apple pada 2011, enam minggu sebelum meninggalnya Steve Jobs.

 

 

3 dari 3 halaman

Facebook Minta Maaf di Berbagai Koran

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memuat permintaan maaf sebanyak satu halaman penuh di beberapa surat kabar papan atas di Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Minggu (25/3/2018).

Facebook meminta maaf secara terbuka tentang skandal Cambridge Analytica dan penyalahgunaan data pribadi yang dilaporkan memimpa sekitar 50 juta orang.

Seorang juru bicara Facebook mengatakan kepada CBS News bahwa iklan tersebut muncul pada hari Minggu di Inggris, yakni di surat kabar Sunday Times, Sunday Telegraph, Observer, Mail on Sunday, Sunday Mirror dan Sunday Express.

Sedangkan di AS, iklan permintaan maaf terbuka itu dimuat di harian The New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal.

"Ini adalah pelanggaran kepercayaan dan saya menyesal kami tidak melakukan lebih banyak pada saat itu. Kami sekarang mengambil langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," tulis Zuckerberg.

Surat itu diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada pengguna atas kepercayaan untuk beraktivitas di komunitas Facebook.

"Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk Anda,” tulis Zuckerberg di akhir iklan.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.